Faktanya, Perempuan dan Pria Memiliki Tindakan yang Berbeda dalam Pencegahan Penyebaran COVID-19

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 19 Okt 2020, 13:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Jumlah pasien terkonfirasi virus corona semakin hari semakin bertambah. Peningkatan angka kematian dan pasien terkonfirmasi positif corona terjadi di hampir seluruh dunia. Ini menjadi perhatian utama bagi seluruh dunia. Dengan demikian banyak pihak yang senantiasa mengingatkan kepada semua orang untuk mematuhi protokol kesehatan.

Bahkan kegiatan seperti pembelajaran dan pekerjaan dilakukan dari rumah. Tetapi banyak orang yang memiliki tanggapan berbeda-beda tentang penyakit berbahaya ini. Sebagian orang sangat mempercayai adanya penyakit ini dan tetap berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar ruangan, sedangkan lainnya bahkan masih saja tidak percaya dengan virus ini. Seperti berita baru-baru ini, sebuah lembaga survei mengatakan, perempuan dan pria memiliki tanggapan dan memiliki tindakan yang berbeda tentang adanya virus corona.

Melansir dari foxnews.com (19/10), pria dan perempuan melakukan tindakan pencegahan virus corona secara berbeda dan pria mungkin lebih buruk karenanya. Perempuan lebih kecil kemungkinannya darpada pria untuk menempatkan diri pada risiko tertular COVID-19 karena mereka lebih cenderung melihat virus sebagai masalah kesehatan yang serius. Karena itu, perempuan cenderung mengkuti aturan yang ditetapkan sebagai akibat dari pandemik, menurut sebuah studi baru yang diberitakan di Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS).

Sikap yang berbeda dapat menjelaskan mengapa perempuan menunjukkan kerentanan yang lebih rendah terhadap virus dan mengalami kematian yang lebih sedikit dibandingkan dengan pria, menurut penelitian internasional dari Bocconi University di Italia, Harvard Business School dan unversitas lain.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Perempuan Lebih Cenderung Mematuhi Protokol Kesehatan

Ilustrasi Penggunaan Masker Credit: pexels.com/Polina

Para organisasi yang mengatur dan menetapkan protokol kesehatan terkait COVID-19 mungkin juga perlu untuk membuat kampanye terpisah yang khusus ditujukan untuk pria, jika mereka ingin pria mengetahuinya. Para peneliti mensurvei lebih dari 21.000 responden di AS, Australia, Austria, Prancis, Jerman, Italia, Selandia Baru dan Inggris.

Perbedaan jenis kelamin tetap ada di berbagai karakteristik sosiodemografi dan faktor biologis, menurut Paola Profeta. Perbedaan terbesar antara pria dan perempuan terkait dengan perilaku yang berfungsi untuk melindungi orang lain. Perbedaan uji coba COVID-19 lebih kecil di antara pasangan menikah yang tinggal bersama dan kemungkinan memiliki pandangan yang sama. Diantara orang-orang yang paling terpapar langsung dengan pandemi, berdasarkan penelitian tersebut. Perbedaan juga menurun dari waktu ke waktu dalam kasus di mana pria dan perempuan terpapat pada arus informasi yang sama.

Namun, meski perempuan lebih tertarik dengan perlindungan virus coroa daripada pria, penelitian menemukan bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan menurun pada pria dan perempuan seiring waktu. Ini bukan satu-satunya studi yang menemukan perbedaan antara tanggapan pria dan perempuan terhadap pandemi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit baru-baru ini mengatakan bahwa pria membutuhkan lebih banyak pengingat tentang mencuci tangan daripada perempuan.

3 dari 3 halaman

Cek Video di Bawah Ini

#Changemaker