Sukses

Beauty

5 Situasi Hidup Pemicu Gemuk

Vemale.com - Maka, kontrol berat badan dan hidup Anda dengan strategi langsing berikut ini. Selama beberapa minggu ini aktivitas Anda sangat padat. Namun ketika menimbang di pagi hari, yikes bobot Anda malah naik 2.5 kg. Bagaimana ini bisa terjadi? Penelitian terbaru membuktikan bahwa kenaikan bobot ini bukan hanya berkaitan dengan konsumsi makan yang berlebih atau kurangnya waktu untuk olahraga tapi juga menyangkut perasaan dan juga beragam peristiwa yang terjadi dalam hidup Anda. “Perubahan kondisi dalam hidup akan mengubah pola makan dan jadwal olahraga yang akhirnya bisa berefek pada penambahan bobot tubuh Anda,” jelas Edward Abramson Ph.D., psikolog dari California State University di Chico AS yang juga penulis buku Emotional Eating. Menikah, memiliki anak memang bisa mengakibatkan bobot tubuh bertambah, namun ada pemicu lain yaitu, perubahan mendadak yang terjadi pada hidup Anda. Maka, bahasan ini bisa membantu Anda mengatasi beragam situasi dalam kehidupan yang bisa memicu kenaikan bobot. Situasi 1: Aduh, Kaki Anda Terkilir Anda merasakan bahagia saat bersepeda downhill, tapi menit berikutnya Anda mengeluh kesakitan ketika terjatuh dan menabrak pohon. Selama beberapa minggu ke depan pergelangan kaki Anda pun terkilir, setelah itu bobot badan pun langsung melambung! “Mereka yang cedera lebih fokus pada penyembuhan lukanya, sehingga lupa bahwa mereka harus melihat kesehatan tubuhnya secara keseluruhan,” kata Mathew Buchanan, M.D., ahli bedah orthopedic kaki dari Fall Church Virginia, AS. Memang, jumlah kenaikan bobot akibat cedera yang Anda alami tidak dapat diprediksi. Tapi satu hal yang perlu diyakini: Daya tahan jantung dan otot akan menurun drastis saat Anda tidak beraktivitas sama sekali. Siasatnya: apabila kondisi luka Anda tidak terlalu bermasalah, kebiasaan nge-gym, olah tubuh di atas matras ataupun kegiatan olahraga lain masih bisa dilakukan. “Anda bisa mencoba senam atau berlari di dalam air serta memakai dayung untuk melatih tubuh atas,” kata Dr. Buchanan. Ia juga berpendapat jika cedera kaki Anda tidak terlalu parah, maka sebaiknya Anda tetap olahraga. Untuk mencegah kenaikan bobot, maka sebaiknya Anda tidak mudah patah semangat ketika terpaksa harus bergerak lebih lambat. Shirley yang hobi lari harus mengubah kebiasaan dan berlari menjadi jalan kaki ketika dua ligament di ankle-nya sobek. “Saat cedera, saya tidak memikirkan jenis aktivitas yang biasa saya lakukan. Tapi saya berpikir agar tetap bisa melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan saya,” kata Shirley. Buktinya, Shirley mampu menekan penambahan bobotnya. Setelah beberapa bulan dengan kondisi kaki cedera, Shirley hanya naik 3 kg dan bisa ‘dipangkas’ dengan mudah saat sembuh total. Keuntungan lain tetap berolahraga walau sedang cedera adalah meningkatkan mood. Studi dari Universitas Louisiana menyebutkan, berolahraga 11 menit per hari mampu mendongkrak mental dan vitalitas Anda. “Pemikiran positif akan mendorong kesembuhan Anda dengan cepat,” tutur Martha Peaslee, M.D., pakar pediatric, psychiatry and humanities dari Penn State College of Medicine di Hersey, Pennsylvania, AS. “Dari sudut pandang mental, salah satu momen paling penting dalam hidup Anda adalah untuk terus berolahraga.” Situasi 2: Anda Dapat Pekerjaan Baru Kabar baiknya: Anda mendapatkan pekerjaan yang menyenangkan. Tapi kabar buruknya: bersiap-siaplah ukuran baju Anda bertambah besar. Pemicunya adalah ketika Anda mulai stres dengan beban pekerjaan baru, tubuh melepaskan hormon glukokortikoid dan insulin. Kedua hal inilah yang merangsang rasa lapar. Kesibukan yang datang bertubi-tubi dapat memicu reaksi saraf pada otak selanjutnya mendorong emosi, ujar Mary Dalman, Ph.D., psikolog dari University California di San Fransisco, AS. Maksudnya dalam keadaan sibuk kita mengabaikan ‘suara tubuh’ yang meminta makanan sehat, namun seringkali kita malah menggantinya dengan makanan berkalori tinggi. Sebenarnya, jadwal aktivitas yang padat itu bisa memperkecil kemungkinan Anda melahap makanan yang kurang sehat di siang hari. Namun seringkali Anda baru makan ketika tubuh sudah sangat lelah dan segera setelah itu beranjak tidur. Siasatnya: Bawalah makanan berprotein tinggi untuk makan siang (misalnya salad sayur dengan ayam panggang tanpa kulit); serat atau camilan sehat (kacang edamame rebus, buah apel). Dan jika Anda memerlukan makan malam, janganlah membeli makanan dari mesin pendingin di mini market 24 hours atau melahap makanan yang tidak sehat sepulang kerja. Kuncinya, Anda harus bisa memilih makan malam yang memuaskan namun tetap mengingat kandungan nutrisinya. Lauren Slayton, R.D., pendiri foodtrainers, seorang nutrisi dan konsultan diet di New York City, AS, menyarankan untuk membawa ke kantor makanan yang bisa dipanaskan di microwave. Cobalah kentang rebus dengan bayam dan potongan ayam atau sayuran dingin yang dicampur dalam semangkuk nasi merah. Jangan lupa, luangkan waktu untuk berolahraga. Kami paham Anda sangat sibuk. Tetap camkanlah: banyak studi membuktikan olahraga membuat Anda bergairah dan produktif serta dapat mengurangi stres. Bila Anda tidak sempat nge-gym, karena kesibukan yang begitu padat di hari kerja, lakukanlah setidaknya jalan cepat 15 menit saat jam makan siang. Ada hal lain yang bisa Anda lakukan yaitu, dengan lompat-lompat di tempat sembari melakukan fotocopy atau menunggu makanan matang saat memasak makan malam. Sebuah studi menyebutkan, metabolisme tubuh akan meningkat setelah mengayuh sepeda statis dengan kecepatan tinggi sebanyak 4 hingga 6 kali selama 30 detik – selama 6 kali latihan dalam 2 minggu. Lalu paling tidak berjalan 5 menit setiap sejam. Perlu diingat, lemak tubuh dapat terkunci jika Anda terlalu banyak duduk. Dengan sering bergerak, otot akan bekerja dan menangkal kemungkinan lemak bersarang dalam tubuh Anda. Akhirnya, tidurlah yang cukup. Kurang tidur akan menstimulasi ghrelin, hormon lapar. “Bila Anda stres dan mengalihkan perasaan itu ke tidur, sebenarnya Anda telah melakukan hal yang tepat untuk menekan kenaikan bobot tubuh,” kata Sherry Pagoto, Ph.d., pakar preventive and behavioral medicine dari University of Massachusetts School of Medicine di Worcester, AS. Aktivitas lain yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi bobot adalah ketika malam tiba, segera matikan pesawat televisi dan komputer, lalu tidurlah setengah jam lebih awal. Situasi 3: Anda Sukses Berhenti Merokok Selamat: Anda lepas dari habit merokok, tapi sekarang celana jeans Anda terasa sesak. Penyebabnya antara lain, tubuh telah terbebas dari sistem nikotin yang sebenarnya dapat menekan nafsu makan. Penyebab lain adalah, indera pengecap Anda kini telah berfungsi dengan baik sehingga dapat mengapresiasi makanan lebih maksimal, kata Karen Cropsey, pakar psikologi klinis dan psikiatry dari University of Alabama, di Birmingham, AS. Studi terbaru menyebutkan, mantan perokok sering bercerita bahwa setelah berhenti merokok, semua makanan terasa lebih enak. Hal ini terjadi karena mungkin saja mereka dapat bernapas lebih mudah. Mantan perokok cenderung mengganti kebiasaan merokoknya dengan makanan. Tak heran, biasanya berat badan mantan perokok naik 5 kg dalam 6 bulan. Pengaruh meninggalkan kebiasaan minum alkohol hampir sama dengan berhenti merokok. Baru-baru ini, jurnal Addictive Behaviors menemukan fakta pada gigi mantan pecandu alkohol, terlihat banyak bekas makanan. Siasatnya: Hindari makanan berlemak dan pilihlah makanan bernutrisi seperti beras merah, roti gandum serta sereal gandum; sayuran dan buah-buahan, daging tanpa lemak serta susu. Setelah selama 6 bulan Anda mengonsumsi makanan sehat, maka bobot tubuh Anda akan turun, kata Cropsey. Juga, ambillah keuntungan dengan membaiknya kondisi paru-paru dan energi Anda. Segeralah berolahraga! Contohnya: Anda bisa mulai berjalan kaki, main tenis. Atau ikuti langkah Christine, seorang ibu rumah tangga yang berhenti dari kebiasaan merokok hampir setahun dan memulai kegiatan jalan kaki, yoga dan nge-gym. Hasilnya, ia berhasil turun 17 kg. Untuk membuatnya terus semangat dantermotivasi Christine menandai kalender tentang semua jenis kegiatan yang telah dilakukannya. “Tujuan saya adalah melihat semua kolom kalender terisi hingga akhir bulan,” katanya. Nah, mulai sekarang Anda sudah paham untuk mengatasi segala situasi yang bisa bikin tubuh menggemuk. Ayo terus lawan! Situasi 4: Anda Pindah Tempat Tinggal Ketika Anda harus pindah rumah atau apartemen sebaiknya jangan hanya memperhitungkan jumlah uang yang harus dikeluarkan namun juga mempertimbangkan ruang gerak agar bobot tubuh tidak melambung. Mungkin saja di sekitar tempat tinggal baru tersebut hanya ada sedikit trotoar, tak ada taman, akibatnya Anda jadi kurang bergerak: kurang jalan membuat jumlah langkah jadi lebih sedikit. Atau bisa jadi di dekat tempat tinggal Anda ada banyak restoran, sedangkan letak supermarket lumayan jauh. Dengan kata lain, unsur geografis dapat memengaruhi bobot. Pada 2009 sebuah studi di Canada menyebutkan, semakin kondusif komunitas di sekitar Anda dalam menunjang kegiatan fisik (ada jalur sepeda, fitness center, kolam renang) semakin besar probabilitas Anda berolahraga. Cassandra, produser program tv, berat badannya naik lebih dari 5 kg sewaktu pindah dari Tebet ke Bekasi. “Tempat tinggal saya yang baru juga jauh dari studio yoga,” katanya. “Waktu saya menjadi begitu padat dan sering membeli makan makanan berlemak dengan kalori tinggi dari restoran dekat rumah.” Meskipun di sekitar rumah baru Anda ada gym, pindah tempat tinggal bisa menambah bobot. “Rumah baru juga mengubah network Anda terdahulu,” kata Daniel Russell Ph.d., pakar development and family studies dari Iowa State University di Ames, AS. Sebagai contoh Anda mungkin akan jauh dari gank lari. “Padahal kehadiran teman bisa jadi salah satu motivasi berolahraga,” cetus Russell. Siasatnya: pindah tempat tinggal memang merepotkan. Meskipun demikian sebelum Anda pindah rumah, carilah informasi tentang tetangga yang juga bergaya hidup sehat, atau jalur lari serta gym di tempat baru Anda. Carilah komunitas-komunitas di dekat rumah baru yang menyukai lari, yoga, jalan kaki sehingga Anda kelak bisa bersenang-senang bersama, kata Russell. Contohnya, Cassandra yang pindah ke Bekasi, akhirnya menemukan lokasi studio yoga di dekat rumahnya. Setelah itu, bobotnya turun dalam 6 bulan. “Kini saya lebih bahagia. Saya memiliki stamina saat bekerja dan saya menikmati hidup saya kembali,” katanya. Situasi 5: Anda Dipecat dari Kantor Kehilangan pekerjaan adalah hal terberat. Tapi mencoba untuk mencari pekerjaan dalam perekonomian yang sulit bisa menurunkan moral Anda dua kali lipat. Stres tinggi dapat mengubah nafsu makan dari kebiasaan makan Anda, demikian papar Jeffrey Mechanick M.D., pakar endokrin di Mount Sinai Medical Center di New York City, AS. Meski Anda biasa mengasup makanan sehat, tapi ketika tak punya pekerjaan maka besar kemungkinan Anda akan mulai melahap kue, permen dan french fries, kata Prof. Dallman, pakar fisiologi. Ini semua lantaran hormon stres glukokotirkoid yang menyebabkan tubuh jadi mengingkan tambahan konsumsi lemak dan gula. Depresi juga bisa membuat Anda tak berdaya. Anda hanya merenung dan membayangkan nasib sedih yang dialami dan berpikir, “Apa yang bisa saya lakukan sekarang?” kata Paul Andrew, psikolog dari The Virginia Institute for Psychiatric and Behavioral Genetics di Richmond, AS. Anda merasa sangat sedih. Dan cara menghibur diri dengan cepat adalah lewat makanan. Siasatnya: singkirkan piring Anda, ambil pena dan kertas, lalu catat semua perasaan dan pikiran Anda saat itu. “Dalam jangka panjang, terapi menulis bisa mengurangi beban” kata Andrew. Sebagai contoh, bila Anda dikeluarkan dari pekerjaan karena restrukturisasi, Anda perlu melampiaskan kemarahan itu. Dalam sebuah studi pada sekelompok orang yang baru saja keluar dari pekerjaan, disebutkan bahwa grup tersebut berniat mencari pekerjaan baru di bulan berikutnya. “Menulis tentang kekecewaan dan trauma bisa membuat Anda merasa lebih baik dalam sebuah situasi dan jadi paham tentang kebutuhan dan tujuan hidup Anda. Selanjutnya, Anda bisa mencari pekerjaan baru,” kata James Pennebaker, Ph.D., psikolog dari University of Texas di Austin, AS. Untuk hasil yang terbaik cobalah menulis setidaknya 15 menit per hari, selama 3 hari berturut-turut. Tumpahkan saja semua kekesalan. Dalam beberapa hari Anda akan merasa lega dan terisi dengan energi baru. Selain itu, isi waktu luang Anda dengan olahraga. Rutin olahraga akan memompa semangat, mengurangi bobot, dan meredakan stres serta membuat Anda jadi lebih tegar percaya diri. Bekerja juga membuat otak lebih mudah beradaptasi terhadap pengalaman baru. “Latihan ringan sudah dapat menjinakkan kecemasan otak,” kata Timothy Church, M.D., Ph.D., pakar preventive medicine dari Pennington Biomedical Research Center di Baton Rouge, Louisianna, AS. [initial] Source: Fitness Magazine, Edisi Agustus 2011, Halaman 97
(Fitness/miw)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading