Sukses

Beauty

Cinta Ditolak Karena Gemuk, Beratku Turun 42 Kg Berkat Rajin Puasa

Dulu saya pede saja punya berat badan 100 kg. Sampai akhirnya cinta saya ditolak. Puasa adalah jawaban untuk menurunkan berat badan hingga 42 kg dalam waktu 9 bulan.

***

Hallo, nama saya Giovana Pramudita Suprianto. Saya punya cerita tentang menurunkan berat badan. Semoga cerita saya bisa bermanfaat dan menjadi motivasi untuk teman-teman di luar sana, terutama yang sedang berusaha menurunkan berat badannya.

Saat Lahir Berat Kurang Sehingga Orang Tua Memberi Banyak Makan

Saya lahir tahun 1992 bersama saudara kembar perempuan bernama Giovani. Jika berat kami berdua ditotal saat lahir, berat kami hanya 5 kg saja, jauh dari berat normal. Kami sempat masuk inkubator dan menjalani perawatan. Kondisi tersebut membuat orang tua kami khawatir, mereka cemas bahwa kelak kami berdua akan kekurangan gizi dan tumbuh tidak sehat. Karena itulah, sejak kecil kami selalu diberi asupan makanan dan vitamin yang menurut saya berlebihan. Kekhawatiran orang tua kami pada akhirnya membuat saya dan kembaran saya memiliki tubuh subur.

Awalnya saya tidak peduli dengan badan saya yang gemuk. Meskipun postur badan saya gemuk, saya masih lincah dan bisa bergabung dalam Tim Bola Volley saat masih duduk di bangku SD-SMP. Karena masih sangat muda, saya sama sekali belum memikirkan penampilan atau hal-hal tentang berat badan layaknya wanita dewasa. Kebiasaan saya saat sekolah dulu adalah makan sebanyak mungkin sampai kenyang.

Cinta Ditolak Karena Gemuk Jadi Motivasi Besar, Bahkan Saya Sampai Masuk Rumah Sakit

Saat SMA di tahun 2007-2010,  timbangan saya mencapai 100 kg. Saat itu saya masih PEDE memiliki badan gemuk, belum ada pikiran untuk langsing atau menurunkan berat badan. Sampai akhirnya saya jatuh cinta dengan seorang laki-laki dan saya ditolak mentah-mentah karena saya gemuk dan tidak menarik. Ketika itu banyak yang mengolok saya dengan ejekan gemuk, jelek, bengkak dan julukan yang tidak enak didengar.  Dari situ saya merasa sangat sedih dan bertekad untuk diet.

Foto: copyright Giovana Pramudita Suprianto

Berhubung saat itu saya tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai diet dan menurunkan berat badan, saya menerapkan diet ekstrem agar berat cepat turun. Pada akhirnya, bukan berat badan ideal yang saya dapatkan, saya justru masuk rumah sakit dan hasilnya tidak memuaskan.

Dengan tekad yang masih besar, saya diberi nasihat oleh mama untuk mencoba Puasa Daud, yaitu puasa selang seling tiap harinya (Senin puasa, Selasa tidak, Rabu puasa lagi, begitu selanjutnya). Mama menekankan agar puasa itu dilakukan dengan niat ibadah, kalaupun sampai terjadi penurunan berat badan, maka itu adalah bonusnya.

Yups, saya ikuti nasehat mama. Selama 9 bulan saya berhasil memangkas berat badan sebanyak 42 kg, dari 100 kg menjadi 58 kg. Saya bahagia tentu saja, tetapi badan saya agak bergelambir setelah berat badan turun sangat banyak.

Di tahun 2010 ada jeda waktu masuk kuliah selama 3 bulan dan berat badan saya naik lagi menjadi 70 kg. Saat itu saya pun sedih dan bertekad untuk menggulangi program yang sudah dijalani sebelumnya. Dalam waktu 3 bulan, berat saya kembali menjadi 58 kg.

Saat saya menulis cerita ini (tanggal 12 November 2015), berat badan saya tetap terjaga dan bertahan di angka 58 kg. Hingga saat ini saya masih berusaha keras untuk memperbaiki postur tubuh saya, sebab masih ada bagian yang bergelambir akibat penurunan berat badan.

Foto: copyright Giovana Pramudita Suprianto

Cara untuk  mempertahankan berat badan dan mengurangi gelambir yang saya lakukan:

  1. Puasa Senin Kamis
  2. Memperbanyak minum air putih
  3. Memperbanyak makan sayur dan buah
  4. Mengurangi cemilan (cheating day cemilan hari sabtu dan minggu tapi jangan berlebih)
  5. Olahrahga 3-5 kali dalam seminggu ( joging pagi, body pump, body combat, cx work, cardio)

Alhamdulillah berat badan saya tetap terjaga dan tetap bisa makan enak. Intinya adalah usaha, pengaturan pola makan dan olahraga (mengepel dan menyapu di rumah pun sama saja dengan olahraga). Perhatikan juga hal lain, jangan stres, jangan begadang, karena keduanya memberi pengaruh pada kenaikan berat badan. Dukungan dari orang yang kamu sayang juga memberi pengaruh positif. Sekarang saya memiliki pasangan yang selalu mengingatkan untuk hidup sehat dan berpikir positif, sehingga semua terasa seimbang.

Demikian kisah saya. Terima kasih Vemale yang sudah mau membagi pengalaman saya.  Buat teman-teman yang sedang berjuang menurunkan berat badan, tetap semangat, kalian pasti bisa. Tak ada yang tak mungkin jika kalian berusaha dengan sungguh-sungguh :)

***

Kisah nyata ini dikirim oleh salah satu sahabat Vemale bernama Giovana Pramudita Suprianto. Terima kasih Giovana, sudah berbagi bersama Vemale.com.

(vem/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading