Sukses

Beauty

Cruelty Free: Berhenti Siksa Hewan Demi Uji Produk Kecantikan

Ladies, bagi perempuan, make up adalah salah satu hal penting yang melengkapi rutinitas harian. Tak peduli apakah suka atau tidak, minimal kita menggunakan sun screen, pelembab, bedak dan lipbalm setiap hari bukan?

Bagi orang awam, apa yang kita tahu tentang make up adalah jenis, cara menggunakannya dan varian warnanya. Tetapi tahukah kamu, ternyata make up tak sesederhana itu. Sebelum dijual ke pasaran, make up yang biasa kita pakai, melalui perjalanan panjang yang tak sederhana. Mulai dari riset pasar, riset komposisi bahan yang digunakan hingga test reaksi kimia bahan-bahan pembuatnya terhadap kulit manusia.

Untuk masalah yang terakhir, banyak perusahaan kosmetik dunia mencobanya pada hewan untuk melihat reaksi alergi yang terjadi akibat penggunaan bahan-bahan pembuat kosmetiknya. hewan yang umumnya dijadikan percobaan adalah kelinci, tikus dan guinea pigs. Yang dilakukan terhadap hewan-hewan ini, sungguhlah membuat miris. hewan-hewan ini dipaksa menghirup substansi kimia, dipaksa memakan bahan-bahan kosmetik atau bahan-bahan tersebut diaplikasikan di kulit, mata dan telinganya selama 28 hingga 90 hari untuk melihat reaksinya. Menurut sumber yang kami lansir dari wikipedia.com, hewan-hewan yang sedang hamil pun menjadi obyek percobaan. Setelah waktu yang ditentukan, hewan-hewan ini kemudian dipotong dan dibedah untuk dilihat secara mendalam efeknya terhadap bahan-bahan kimia tersebut. Kasihan ya ...

Kelinci menjadi salah satu hewan percobaan bahan kimia | Foto: copyright pixabay.com

Melihat betapa kejamnya perlakuan terhadap hewan-hewan ini, Lady Dowding, seorang aktivis hak-hak hewan asal Inggris memperkenalkan gerakan yang dinamakan Beauty Without Cruelty pada tahun 1959. Ia pulalah yang memperkenalkan istilah cruelty-free dan mempersuasi banyak perusahaan kosmetik serta fashion untuk berhenti menyiksa dan membunuh hewan-hewan demi eksperimen bisnis mereka.

Pada tahun 1990, perusahaan-perusahaan yang sepakat melarang penggunaan hewan-hewan sebagai eksperimen kimia produk-produknya, mendapat sertifikasi resmi yang dinamakan The Leaping Bunny. Hingga tahun 2013 kemarin, terhitung sudah ada 500 perusahaan kosmetik dan personal care di seluruh dunia yang telah menyepakati dan mendapat sertifikat khusus berlogo kelinci ini. Jika kamu menginginkan memakai produk yang cruelty-free, kamu bisa mengecek apakah merk yang kamu pilih punya lambang The Leaping Bunny ini atau tidak, Ladies.

Nah, Ladies, jika kamu mulai berpikir untuk menjadi bagian dari orang-orang yang peduli tentang hal ini dan ingin mengubah gaya hidupmu dengan mulai memakai produk-produk yang cruelty free, berikut beberapa brand yang banyak digunakan orang-orang Indonesia dan telah mendapat sertifikasi cruelty-free (data ini didapatkan dari situs peta.org):

  • Wet n Wild
  • ELF (Eyes Lips Face)
  • Lush
  • The Body Shop
  • Urban Decay
  • NYX
  • Smashbox
  • Anastasia Beverly Hills
  • Bath & Body Works
  • Colourpop Cosmetics
  • Dose of Colours
  • Eco Tools
  • Egyptian Magic Skin Cream
  • Juara Skincare
  • Jordana Cosmetics
  • Kryolan Professional Make-up
  • L.A Colors
  • L.A Girl
  • Lime Crime Cosmetics
  • Manic Panic
  • Marc Jacobs Beauty
  • Milani Cosmetics
  • La Senza
  • Parasol
  • Paula's Choice
  • Real Techniques
  • Ted Bakers
  • Too Faced Cosmetics

Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa lihat di sini.

Mempercantik dan merawat diri adalah penting. Semoga kita dapat selalu bijak memilih-milah hal-hal baik, begitu juga dengan dampaknya terhadap keseimbangan kehidupan di sekitar kita ya, Ladies. Bagaimana pendapat kamu tentang cruelty-free ini? Suarakan opinimu di kolom komentar di bawah ini.

(vem/wnd)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading