Sukses

Beauty

Putus Cinta, Haruskah Ambil Cuti Kerja? Ini Jawabnya

Putus cinta pasti menyakitkan, terutama jika kamu tipe wanita sensitif dan sulit menghapuskan perasaan pedih karena disakiti. Saking sakitnya, ada juga yang bahkan sampai mempengaruhi pekerjaan dan mengganggu rutinitas harian seperti susah makan, dan mengurung diri.

Meski dilansir dari bravotv.com, Jumat (11/5/2018), pekerjaan bisa jadi bentuk pelarian saat patah hati, tapi ada juga beberapa orang yang mungkin justru ingin rehat dari pekerjaan untuk memperbaiki hatinya lebih dulu. Lalu, haruskah mengambil cuti kerja setelah putus cinta?

Seorang terapis New York City, Irina Firstein, mengatakan bahwa seharusnya masalah hubungan tidak diberi keringanan yang sama di tempat kerja. Putus cinta dan rasa patah hati walaupun sangat traumatis, tidak memerlukan waktu lama untuk disembuhkan.

Bekerja justru bisa membantu mereka yang patah hati untuk kembali beraktivitas dengan normal. Bekerja dapat membantu menghilangkan sebagian fokus dan energi yang dirasakan seseorang saat mengalami patah hati karena putus cinta.

Putus cinta, haruskah ambil cuti kerja?/copyright Shutterstock.com

Tapi hal sebaliknya juga diungkapkan Sally Wright, Ph.D., sebagai seorang konsultan American Psychotherapy Association. Menurutnya, justru situasi patah hati terkadang lebih sulit untuk dihadapi. Jika bisa disetarakan, putus cinta atau perceraian setara dengan kematian, dapat menyebabkan kehancuran emosional.

Jadi jika memang merasa perlu untuk mengambil waktu agar bisa mengumpulkan perasaan yang hancur dan memperbaiki diri, maka ambillah cuti kerja. Daripada perasaan yang kacau justru merusak pekerjaan dan malah menimbulkan keburukan lain.

Tentu saja semua keputusan ada di tanganmu ladies, untuk ambil cuti atau tidak saat kamu putus cinta. Setiap orang memiliki pemikiran berbeda, lakukan saja mana yang terbaik untukmu.

Sumber:Liputan6.com

(vem/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading