Sukses

Beauty

Hati-Hati Filler Berlebihan Menyebabkan Facial Overfilled Syndrome, Apa Itu?

Fimela.com, Jakarta Suntik filler menjadi perawatan estetika yang sedang diminati perempuan Indonesia. Data The American Society of Aesthetic Plastic Surgery mencatat injeksi filler di tahun 2018 meningkat hingga 58 persen.

Data tersebut juga menunjukan filler menempati peringkat ke dua treatment tanpa bedah terfavorit, setelah botoks. dr. Olivia Ong, aesthetic & anti-aging doctor sekaligus pendiri Jakarta Aesthetic Clinic (JAC) mengatakan bahwa hasil penyuntikan filler yang instan memang memberikan impak yang luar biasa bagi kehidupan seseorang.

“Filler memang mampu meremajakan tampilan wajah dengan seketika seperti menghilangkan cekungan bawah mata dan memudarkan garis senyum, juga dapat memperindah bagian-bagian wajah Iainnya, seperti pipi, bibir, hidung, dagu sampai rahang yang memang kurang definisinya pada wajah-wajah Asia,” ujar dr. Olivia yang baru saja terpilih menjadi salah satu pembicara international dari tanah air, yang membawakan presentasi studi kasusnya berjudul ”Understanding and Managing Facial Overfilled Syndrome, Focusing on Cheeks” diajang IMCAS (International Master Course On Aging Science) Asia 2019 di Bali (5-7 Juli).

Sayangnya walaupun membuat wajah lebih terlihat cantik, menggunakan filler secara berlebih akan menimbulkan efek ketagihan yang akan membawa mereka ingin memenuhi standar kecantikan tertentu, Iepas dari keunikannya masing-masing.

Bahkan, dr. Olivia mengatakan bila berlebihan menggunakan filler akan membuat wajah mulai terlihat kepenuhan atau aneh, yang dikenal dengan sebutan Facial Overfilled Syndrome (FOS).

Mengenal FOS

Bentuk khas tulang tengkorak Asia yang lebih pendek, Iebar dan rata dibanding orang Kaukasia membuat dosis penyuntikan filler di wajah Asia berbeda dengan Kaukasia atau wajah bukan orang Asia.

”Bukan hanya dosis yang nyata berbeda bagi permasalahan yang berbeda, penempatan filler yang terkonsentrasi di tengah wajah pada orang Asia, seperti bawah mata, pipi dan garis senyum, akan saling mempengaruhi satu sama lain, dan saat pasien mengeluarkan ekspresi senyum atau tertawa terlihatlah tampilan pipi chipmunk, istilah bagi pasien FOS dengan pipi yang mencuat maju, kesamping dan keatas, sampai mendesak tampilan mata menjadi Iebih kecil, disebut sunset eyes,” kata dr. Olivia Ong.

Banyak pasien yang tidak menyadari perubahan ini pada wajah mereka karena FOS biasanya berlangsung perlahan-Iahan sampai tahunan. Fenomena FOS terjadi karena pasien umumnya memiliki pandangan dua dimensi mengenai wajahnya sendiri seperti yang dilihatnya dalam cermin atau foto, padahal kenyataannya wajah adalah struktur empat dimensi dengan banyak lapisan.

“Dengan pandangan dua dimensi pasien berkeliling klinik estetika memenuhi keinginan mereka sendiri, mencari dokter yang mampu menghilangkan garis dan cekungan yang ada dengan filler, terus saja merasa kurang, tak disadari wajahnya mulai melebar dan pipinya telah meninggi dengan tidak wajar. Pasien yang Iebih senior umumnya berpikir wajah FOS mereka yang tampak penuh dan turun adalah bagian dari tanda-tanda penuaan wajah yang normal," lanjutnya.

Sebenarnya FOS bukan hanya terjadi dipipi ataupun bawah mata, pada wajah Asia FOS kerap terjadi dihidung (avatar nose), dagu (witch chin atau pharaoh’s chin), dahi (flowerhorn forehead) sampai bibir (duck lips atausausage lips).

Pengalaman pasien

Novriaty H. Sibuea (56th), Direktur Utama sebuah perusahaan sawit, merupakan seorang yang pernah mengalami kegagalan filler dan kini sedang dalam perawatan terhadap gejala FOS pada wajahnya di JAC.

Ia menceritakan melakukan penyuntukan filler di area bawah mata, pipi, garis senyum selama 6 bulan lalu.

“Awalnya ia tidak mengetahui jika itu filler, klinik langganan saya dahulu bilang jika itu terbuat dari bahan natural dan alami. Namun semakin hari semakin buruk, setiap tertawa serasa ada bola di pipi, saat tertawa mata lebih sipit,” ujarnya.

Alhasil ia oun mengembalikan wajahnya dengan berkonsultasi ke klinik lain yang lebih terpercaya dan ditangani dengan benar hingga kecantikan naturalnya kembali.

 

#Growfearless with FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading