Sukses

Beauty

Operasi Plastik Meningkat Selama Pandemi, Ada Apa?

Fimela.com, Jakarta Pandemi Covid-19membawa banyak perubahan dalam segala aspek, terutama kehidupan manusia. Baik itu aktivitas maupun kebiasaan sehari-hari. Bukan hanya itu saja, faktanya pandemi corona juga memengaruhi industri kecantikan, khususnya dalam tindakan operasi plastik.

Melansir dari Allure, berdasarkan hasil survei yang dilakukan American Academy of Facial Plastic and Reconstructive Surgery (AAFPRS) 2020, sebanyak 70 responden anggota AAFPRS melaporkan adanya peningkatan pemesanan dan perawatan selama tahun 2020, dengan sembilan dari 10 ahli bedah plastik wajah yang mengklaim mengalami peningkatan lebih dari 10 persen.

Meningkatnya permintaan operasi plastik tersebut diketahui melibatkan prosedur rhinoplasty, face-lift, eye-lift, dan neck-lift, yang menunjukan adanya lonjakan paling menonjol meskipun dilanda krisis Covid-19. 

Efek Zoom dan Lainnya

Ahli bedah plastik mengatakan peningkatan permintaan operasi plastik ini bisa disebabkan oleh banyak faktor. Namun salah satu penyebabnya adalah "efek Zoom".

"Dengan lebih banyak orang yang bekerja dari jarak jauh sekarang daripada sebelumnya, tidak diragukan lagi bahwa telah terjadi peningkatan penggunaan platform konferensi video seperti Zoom," kata David Shafer, ahli bedah plastik bersertifikat di New York.

Melalui data statistik, 96 persen dari anggota AAFPRS yang disurvei mengaku alasannya melakukan operasi plastik dikarenakan mereka tidak harus pergi ke kantor selama masa pemulihan pasca-operasi plastik. Alasan tersebut menjadi faktor yang signifikan mengapa banyak orang yang menjalani operasi plastik wajah selama masa pandemi.

“Sekarang tidak ada lagi keraguan soal proses pemulihan pasca-operasi karena sebagian besar pasien bekerja dari rumah dan masih dapat melakukan pekerjaan penuh waktu mereka,” ujar David Shafer, Ahli Bedah Plastik bersertifikat di New York.

Shafer menambahkan, karena waktu yang lebih fleksibel untuk pemulihan usai menjalani operasi inilah yang pada akhirnya banyak orang yang semakin yakin melakoni prosedur bedah yang lebih invasif.

“Maka dari itu, banyak pasien yang datang untuk menjalani prosedur yang lebih invasif, yang mana sebelumnya sudah mereka tunda. Contohnya, pengencangan pipi, pembesaran dagu, dan sedot lemak di bagian wajah,” kata Shafer.

Selain itu, dengan pemberlakuan aturan mengenai penggunaan masker juga menjadi faktor seseorang melakukan operasi plastik. Ini disebabkan masker memberikan privasi tambahan bagi pemakainya, dengan cara menutupi pembekakan, jahitan, memar pasca tindakan operasi plastik.

"Pasien lebih bersedia untuk menjalani prosedur operasi plastik, karena masker wajah membantu mereka menyamarkan dan menyembunyikan wajah bengkak dan memar usai prosedur operasi plastik mereka." kata Paul Carniol, ahli bedah plastik wajah bersertifikat di New Jersey sekaligus presiden AAFPRS saat ini.

Penurunan Permintaan Dermal Filler

Sementara permintaan untuk prosedur operasi plastik wajah meningkat, menariknya AAFPRS justru menemukan permintaan untuk dermal filler menurun untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun. Seiring dengan meningkatnya prosedur pembedahan, ada beberapa teori tentang mengapa hal ini terjadi.

Menurut Moran, cara kita melihat diri kita sendiri di depan kamera saat tidak memakai masker itulah yang mungkin memainkan peran paling signifikan dalam pergeseran tersebut.

"Saat mengambil foto, bagian wajah yang terlihat mengganggu terkadang kita edit, sedangkan melalui kamera video, Anda mungkin tidak bisa mengeditnya." ujar Mary Lynn Moran, seorang ahli bedah plastik wajah bersertifikat di Nashville, Tennessee.

Sementara Andrew Jacono, ahli bedah plastik wajah bersertifikat di New York City yang juga merupakan anggota AAFRPS, melihatnya sebagai pergeseran prioritas prosedur yang mungkin berlangsung jauh melampaui kebutuhan video call harian.

"Ada kesadaran yang terus meningkat bahwa Anda tidak dapat menghilangkan penampilan Anda lebih dari empat tahun dengan filler, jadi pasien yang cerdas mencari solusi yang lebih permanen untuk penuaan wajah, dan pandemi tersebut menghadirkan periode pemulihan yang tidak terdeteksi untuk operasi. " jelasnya.

#Elevate women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading