Sukses

Beauty

8 Tren Kecantikan yang Berbahaya dan Harus Dihindari

Fimela.com, Jakarta Tidak semua informasi yang kamu peroleh di internet bisa dipercaya. Termasuk soal tips dan tren kecantikan yang kamu temukan di berbagai media sosial.

Sebab, ada beberapa tren kecantikan yang viral di internet ternyata berbahaya untuk kulit. Sebelum terlambat, pastikan kamu melakukan sedikit riset untuk mengetahui efek samping dan bahayanya untuk kulit.

Lantas apa saja deretan tren kecantikan yang berbahaya? Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini 8 tren kecantikan yang harus kamu hindari.

1. Mencerahkan wajah dengan lemon

Khasiat lemon dalam mencerahkan wajah memang tak bisa disangkal lagi. Namun lain halnya jika lemon tersebut diaplikasikan langsung ke kulit. Kulit wajah kita memiliki besar pH alami 4 atau 5, sedangkan lemon memiliki pH alami 2. Keadaan ini bisa membuatmu kehilangan skin barrier.

Tak hanya itu, lemon bersifat asam yang dapat mengiritasi kulit. Jika diaplikasikan langsung ke kulit, kamu mungkin akan mengalami kekeringan, kemerahan, hingga pengelupasan yang berlebihan. . Efek ini bisa lebih buruk jika kamu memiliki kulit sensitif . Sebagai aturan praktis, orang dengan kulit sensitif harus menghindari aplikasi lemon topikal

2. Cuka sari apel sebagai toner

Cuka sari apel disebut-sebut bisa membersihkan jerawat dan memudarkan bekas luka.

Namun, jika cuka sari apel tersebut diaplikasikan langsung ke wajah tanpa diencerkan, dapat merusak kulitmu karena tingkat asamnya yang tinggi.  

Cuka bisa menimbulkan rasa pedas jika dibiarkan di kulit dan berisiko menimbulkan luka bakar atau iritasi besar. Plus, menggunakan cuka sari apel sebagai produk perawatan wajah membuat mata sangat berisiko. Jika terkena mata, kamu bisa mengalami peradangan atau bahkan luka bakar kornea.

3. Tren contouring pakai sunscren

Tren DIY ini adalah ketika kamu mengaplikasikan sunscreen ke tempat-tempat di wajah yang ingin kamu 'highlight'. Sehingga saat kamu berada di bawah sinar matahari Anda akan mendapatkan kontur yang alami

Dr Simran Deo dari Online Doctor, Zava, mengatakan, Sinar UV dari matahari dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada kulit, terutama pada jenis kulit yang lebih cerah. Sunburn dan tanning merupakan  salah satu indikasi terjadinya beberapa tingkat kerusakan sel.

“Meski menggunakan SPF dapat membentuk contour, ketika garis-garis cokelat tersebut pudar, kamu akan mengalami kerusakan kulit yang lebih permanen.” jelasnya, dikutip Daily Mail.

4. Scrub wajah menggunakan kopi

Beberapa orang telah menggunakan kopi sungguhan sebagai scrub wajah. Meskipun kulitmu mungkin tampak lebih halus pada awalnya, hal itu dapat menyebabkan microtears yang dapat membuat kulit Anda kering, merah atau meninggalkan bercak bersisik.

Microtears secara bertahap dapat melemahkan skin barrier atau kulit penghalangmu. Sehingga kamu akan lebih rentan terhadap kekeringan, kemerahan, jerawat, dan masalah-masalah kulit lainnya

5. Menggunakan wasabi untuk obat jerawat

Jeanette Graf, dokter kulit di Rumah Sakit Mount Sinai di New York mengatakan wasabi  berbahaya jika diaplikasikan langsung ke wajah. "Penerapan wasabi pada jerawat hanya akan menyebabkan gatal, terbakar, dan iritasi.” tutur dia.

6. Membuat masker peel-of dari lem

Melihat efek masker peel-of yang mengangkat komedo memang menimbulkan kepuasan sendiri. Namun menggunakan lem sebagai masker peel-of bukanlah hal yang patut untuk dicoba.

Tren ini bisa berisiko menarik bulu-bulu halus pada wajah. Selain itu, jika dilakukan terus menerus, ini akan menyebabkan peradangan, hiperpigmentasi, dan infeksi pada kulit.

7. Eksfoliasi kulit dengan baking soda

Penggunaan baking soda sebagai eksfoliator dapat mengganggu pH kulit di wajahmu. Bila kamu melakukan hal ini, kulitmu akan lebih rentan terhadap iritasi, kemerahan, berjerawat, hingga infeksi.

"Mencuci dengan soda kue dapat menghilangkan pelindung minyak pelindung kulit, mengubah pH-nya, dan mengganggu bakteri alami di permukaan yang membantu mencegah infeksi dan jerawat. Hal ini dapat membuat kulit terkelupas yang rentan terhadap infeksi dan berjerawat.”  ujar Judy Cheung-Wood, pendiri SkinB5, dikutip Bhg.

8. Pasta gigi sebagai obat jerawat

Ingat, pasta gigi diformulasikan untuk gigi kamu, bukan untuk permukaan sensitif wajahmu. Jadi, meskipun kekuatan bahan kimia dalam pasta gigimu mungkin aman untuk gigi, bahan kimia tersebut mungkin terlalu kuat untuk kulitmu.

“Pasta gigi memiliki tingkat pH dasar dan dapat mengiritasi kulit sehat, yang memiliki pH asam alami. Penggunaan pasta gigi bisa memperburuk pH kulit, menyebabkan ruam dan sensasi terbakar.” Ujar Tsippora Shainhouse, seorang dokter kulit, dikutip Healthline.

#Elevate Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading