Sukses

Entertainment

Famestory RAMENGVRL, Jalan Panjang Lepaskan Diri dari Insecurity

Fimela.com, Jakarta Tak semua orang menjalani hidupnya baik seperti yang terilihat, tekanan sosial hingga perasaan insecure menjadi masalah yang banyak dialami banyak perempuan, termasuk rapper Ramengvrl. Bicara tentang hidupnya, di balik sosoknya yang terlihat kuat dan percaya diri, Ramengvrl ternyata sempat tenggelam dalam perasaan insecure dan terjebak dalam beauty standard.

"Saya selalu crave validation. Saya takut gagal, tidak disukai orang. Saya selalu menunjukkan sisi yang orang lain suka," ujar Ramengvrl mengingat masa lalunya dalam wawancara eksklusif dengan FIMELA.

Tak hanya itu, alasan lain yang membuat Ramengvrl selalu ingin tampil sempurna dengan memenuhi "standar kecantikan" dan "apa kata orang", hingga membuatnya merasa insecure, adalah karena rasa takut tak disukai dan jadi bahan perbincangan orang. Namun seiring berjalannya waktu dan pendewasaan diri, mindset-nya pun berubah. Pelantun I'm Ugly itu pun sadar saat dirinya merasa suda sangat lelah.

"Saya selalu nggak mau punya musuh, nggak mau diomongin orang segala macam. But i realize, kenapa harus kayak gitu ya? Saya nggak perlu validasi, prestasi yang saya miliki, uang yang saya miliki, support dan tim yang saya miliki sekarang, itu sudah validation enough untuk saya. The only person the only think that i want the most validation now itu dari diri saya sendiri," tutur Ramengvrl.

"Ternyata tidak megikuti standar orang itu benar-benar membuat merasa bebas," tandasnya.

Berbagai pengalaman pribadinya itu pun dituangkan rapper kelahiran 20 April 1992 itu lewat lagu-lagunya, seperti Ain't No MF yang mengisahkan tentang mencintai diri, "Ain't No MF itu secara tidak langsung menceritakan tentang saya in better place, mindset juga udah beda, kayak 'Look at me', achievement, segala yang sudah didapat, i feel good and i want people to know that i feel good about my self".

Perbicangan dengan Ramengvrl pun semakin seru, di mana ia juga berbagi kisah tentang pandangan keluarga atas kariernya di jalur musik Hip Hop dan menjadi salah satu musisi Hip Hop terpopuler di Indonesia.

Simak penuturan Ramengvrl yang berbagi pengalaman soal keluarga, caranya mendobrak standar kecantikan, body positivity, serta kehidupannya bersama musik Hip Hop dalam rangkuman wawancara berikut ini.

Hidup Bersama Hip Hop

Bicara soal musik hip hop, Ramengrvl dikenal sebagai salah satu rapper populer di Indonesia. Namun sebelum sampai di titik sukses, Ramengvrl telah lebih dulu melewati berbagai tantangan. Salah satunya adalah kisah tentang orang tuanya yang sempat meragukan kariernya di genre musik hip hop.

Seproduktif apa Anda di masa pandemi?

Cukup produktif sampai kecapekan dan bikin suara serak. Kalau boleh bilang aku justru lebih produktif saat pandemi daripada sebelum pandemi. Mungkin karena saat pandemi aku merasa nggak ada gangguan. Setahun terakhir keadaannya WFH (Work From Home) memaksa aku untuk ngulik barang-barangku sendiri karena sudah punya alat rekam. Biasanya aku bikin buat demo asal gitu, tapi semenjak pandemi, jadi ngulik dan beli alat yang lebih bagus, ngakalin sendiri. Akhirnya semua karyaku dari I'm Ugly dan Ain't No MF yang bekerjasama dengan Warner Indonesia aku rekam sendiri di rumah.

Jadi sekarang jauh lebih mandiri untuk produksi musik ya? Ada kesulitan kah?

Iya, jadi independen. Jadi ya mungkin itu yang membedakan pandemi buatku. Kalau ditanya kesulitan sih nggak ya buat aku, justru lebih kebantu sebenarnya. Karena pandemi dan nggak pandemi nggak terlalu berpengaruh dalam karier. Justru aku lebih fokus pas pandemi. Kenapa buat aku nggak terlalu ngaruh? karena saat sudah di Warner Indonesia, kerjaanku malah lebih banyak bareng orang di luar Indonesia, baik itu collab, atau produsernya.

Untuk lagu I'm Ugly dan Ain't No MF itu produser dan timnya juga dari luar negeri. Jadi pandemi dan tidak pandemi, kita mengerjakannya ya via internet, jadi nggak terlalu ngaruh sih. Yang ganggu ya paling kalau internetnya jelek. Kita tahu lah ya internet di Indonesia itu seperti apa kecepatannya. Itu saja yang mengganggu.

Ada kerinduan manggung di depan banyak orang nggak?

Banget sebenarnya, yang terakhir sempat live di Bali. Sebelumnya kan kalau konser ya virtual terus. Nah pas di Bali nggak virtual kan, animo dan energinya wow. Tapi awalnya aku tegang, mules, karena sudah lama nggak manggung. Tapi pas lihat penontonnya ramai dan mereka menyanyikan lagu lama serta yang baru, jadi kayak mistis. Kelihatannya di sini sih perlahan kondisi musik balik ke normal.

Menurut pandangan Anda, bagaimana eksistensi perempuan di skema musik hip hop Indonesia?

Agak kurang karena pemainnya sangat sedikit dan bisa dihitung jari yang aku dan orang tahu. Cuma aku perhatiin sih, tampaknya sudah mulai it's growing there, walaupun perlahan. Aku belum lama juga sudah dikasih tahu ada side projek yang di dalamnya ada cowo, cewe yang fokus pada musik hip hop. Menurut aku, ada beberapa cewe yang keren banget, jadi mikir 'Oh oke di Indonesia sudah mulai banyak yang tertarik rap'. Tapi eksistensi belum out there, apalagi infrastruktur hip hop Indonesia belum ada, belum dewasa, tapi ya melihat ini lumayan, we have to go.

Sejauh mana musik hip hop menampung gagasan prinsip Anda?

Kalau menurut aku sih, nggak ada genre lain yang aku dengarkan yang buatku benar-benar merepresentasikan ideologi aku, pikiranku, apa yang aku rasakan, spirit aku selain atau seperti hip hop.

Aku kan grow up di hip hop. Pertama kali suka hip hop, aku sadar di hip hop bisa melakukan apapun, banyak banget part-nya, this the big, the vibes mereka tidak peduli dengan yang orang lain katakan, mereka mewakili people from the bottom going to top.

Jadi relate banget dalam hidupku, eventhough, aku terlahir dalam keluarga yang konservatif, we are not exactly at the bottom tapi we did have on struggle. Dalam hidup aku juga gitu, kayak aku dari bawah lama-lama naik ke atas dan lihat sendiri experience aku bahwa orang will treat you different when you in different social status and economic class.

Hip hop merepresentasikan dibandingkan genre lain. Karena di hip hop you are expected be more candid, to be more vivid. Jadi yaudah bodo amat mau ngomong apa juga nggak masalah, jorok atau apapun bisa dilakukan di hip hop. And you are actually celebrate for it. Jadi ya sejauh itu lah.

Bagaimana Tanggapan keluarga saat mengetahui Anda memutuskan berkarier lewat genre musik hip hop?

Orang tuaku konservatif kan. Awalnya mereka tidak mendukung seperti sekarang ini, mereka kayak nanya 'yakin nih hip hop? memangnya hip hop bisa memberi makan apa sih?' Aku tahu mereka pengin anaknya bahagia.

Di awal karier, aku cuma dibayar nasi kotak yang mulai show-nya di jam 11 malam. Aku bisa ngerti pandangan orang tuaku ini 'mau ngapain ya ini anak? kayaknya ini anak mau menghancurkan hidupnya deh'. Apalagi aku struggle, aku kerja kantoran, jadi benar-benar aku bangun pagi banget terus ke kantor, terus ke rumah minum jus jambu buat vitamin dan langsung balik keluar buat show dan hanya dibayar nasi kotak.

Tapi fun sih, di awal mereka emang nggak support, tapi aku kayak terus melakukan, dan aku membuktikannya dengan membuat orang tua pensiun dua-duanya, aku kasih uang ke mereka, mereka melihat aku well of, juga i'm not say i'm the riches the person on the round. Aku sekarang bisa ke Ranch Market dan nggak perlu takut (beli) coklat enak nih, ambil. Kebahagiaan aku sederhana banget. Dari situ mereka melihat 'oh oke kamu bisa makan dari sini'. Sekarang mereka jadi ngobrol sama tetangga dan teman mereka (ngebanggain aku), okay stop. They are supported me now.

Berarti bisa dikatakan sekarang Anda jadi anak kebanggan ya?

Haha aamiin, walaupun mereka kadang bilang emang kamu harus banget ya ngomong gini di lagu, kayak vulgar, dan lainya hehe.

Self Empowerment

Lewat karya-karyanya Ramengvrl mencurahkan beragam kisah dalam hidupnya, salah satu yang selalu menarik perhatian adalah tentang self empowerment. Menurut Ramengvrl, membingkai hidupnya dalam musik hip-hop sendiri dapat menampung apapun. Dalam kesempatan ini, Ramengvrl juga mengatakan bahwa penampilan bukan lah satu-satunya acuan dalam menilai dan mecintai diri, tetapi juga hal istimewa lain dari dalam diri yang bisa dibanggakan.

Bicara soal karya Anda dan standar kecantikan yang diyakini banyak orang, Anda pun pernah mencoba untuk memenuhinya. Apa yang Anda rasakan saat mencoba memenuhi "standar" tersebut?

Yang aku rasakan yang jelas capek. Aku suka lihat foto lama di hp, kalau lihat foto lama terus teringat vibe di saat itu, masa di mana 'oh aku tahu ini aku lagi berusaha mengikuti banget omongan orang tentangku'. Dan sejujurnya capek banget, karena you can't never to be your self, telling your self this is of me. Aku lagi berusaha menjadi seseorang yang bukan aku.

Sekarang kalau ditanya kenapa ada di tahap ini? Karena aku menyadari bahwa orang akan selalu ngomongin kita bagaimana pun bentuknya. Mau kayak Sophia Latjuba, most Rihanna juga pasti jadi diomongin. Jadi aware akan fakta itu, jadi kayak empowering buatku karena now that we know that people gonna talk about us whatever we do or whatever we look like.

Kedua, ternyata aku menyadari diri aku sangat embrace diriku itu ternyata sangat empowering dan freeing. Dulu aku merasa especially di female hip-hop nggak bisa terlalu mengeluarkan feminine energy, karena orang mikirnya when you doing hip-hop, you gotta rap rap rap, you gotta be hold, sedangkan I am not about that.

Sekarang aku lebih ke meng-embrace dan aku rasa kelihatan sih dari sekarang fans aku banyak cewe, meskipun cowo banyak juga sih. Sekarang itu banyak fans cewe dan aku suka banget dengan energinya. Aku merasa freedom, aku nggak merasa perfect sekarang, tapi aku lebih free ternyata tidak megikuti standar orang itu benar-benar membuat merasa bebas.

Kenapa dulu merasa harus mengikuti kata orang? Apakah ada pengalaman tidak menyenangkan soal penampilan diri?

Saya selalu crave validation. Saya takut gagal, tidak disukai orang. Saya selalu menunjukkan sisi yang orang lain suka. Jadi orang yang tahu aku sekarang, mereka akan bilang, 'apa?' Aku selalu menunjukkan apa yang orang mau. Saya selalu nggak mau punya musuh, nggak mau diomongin orang segala macam. But i realize, kenapa harus kayak gitu ya? Saya nggak perlu validasi, prestasi yang saya miliki, uang yang saya miliki, support dan tim sekarang, itu sudah validation enough untuk saya. The only person the only think that i want the most validation now itu dari diri saya sendiri

Setelah mendobrak standar kecantikan lewat I'm Ugly adakah kepuasan dalam diri Anda?

Kepuasan pasti, apalagi kalau ada beberapa orang DM dan bilang 'thank you banget sudah buat lagu ini aku sangat merasa terwakili' segala macam. Aku selalu puas sebentar saja, what's next?. Aku sebagai seorang publik figur tidak menyuarakan atau mempresentasikan seorang wanita harus menunjukkan standards of beauty karena apa yang dibuat itu semua apa yang aku pikirkan dan ekspresikan diri saja.

 

Bagaimana cara Anda berdamai dengan diri soal standar kecantikan dan hingga akhirnya bisa menerima dan mencintai diri sendiri?

Kalau orang bilang love your self body positivity itu benar tapi it's not gonna be easy. Kalau orang-orang maksa nge-push banget mereka yang belum PD dan down dan dipaksakan untuk love them self itu love how they look like menurut saya toxic sih, toxic body positivity. Tujuannya baik, tapi kurang tepat. 

Aku ingat banget masa dulu dengan hal-hal seperti itu, bukan berarti aku nggak peduli, dulu aku yang nggak healthy sebenarnya. Beberapa orang bisa buat kamu merasa insecure dengan apa yang mereka bilang, cara mereka ngomong soal kamu, padahal kamu nggak tanya. Dengan faktor seperti itu, ya kamu harus keluar dari orang itu. Kayak buat apa punya teman tapi nggak bisa buat kamu senang. Jadi semua proses kamu belajar selalu dimulai dengan diri sendiri.

Menjauh dari orang toxic adalah cara mencintai diri sendiri. Menurut aku nggak worth it mereka diberikan energi sih. Kadang orang mau block seseorang tapi dia takut dianggap kayak childish. Padahal fitur

I think so, semua lagu aku itu bentuk self improvement aku. Jadi nggak ada lagu aku yang nggak yang self improving. Menurut aku semua laguku itu mendorong semua orang, meski mereka sedang stress. Yang terbaru Ain't No MF juga gitu. Lebih kayak self improvement tapi lebih sombong, jadi ya gapapa sih gaada yang nyalahin kamu, silahkan sombong kalau bisa di backup, hehe. Kalau sombong nggak bisa backup, itu masalah kamu

Cara lain Anda mencintai diri selain menciptakan lagu?

Makan enak, olahraga atau bergerak sih. Nggak bisa bohong, benar kata orang sains kalau rajin olahraga melepaskan endorfin (hormon yang bisa buat orang bahagia). Menurutku, feeling itu ngaruh ke bagaimana cara kamu bekerja dan lainnya. Mungkin kamu merasa nggak ada perubahan, tapi orang melihat kamu beda, cara kamu meng-handle kerjaan menjadi happy, nggak trigger. Terinsecurity itu merupakan prosesus juga nggak usah terlalu banyak main sosmed. Karena terlalu banyak main sosmed bisa jadi racun, bisa jealous, ambisi, padahal yang post itu nggak salah. Jadi sebaiknya, taruh handphone aja, ada banyak hal yang dilakukan daripada scroll sosmed.

Pesan untuk perempuan Indonesia yang insecure dengan dirinya?

Pesannya adalah pertama it's ok, nggak usah dipaksakan, karena insecurity itu merupakan proses. Just be well, kamu udah ditahap sudah maju daripada yang lain. Kedua, cari tahu apa yang membuat kamu senang dan fokus pada hal yang membuat kamu happy. Jangan sampai kamu nongkrong, keluar duit dan kamu ngerasa ngomongin hal yang nggak penting, gosip atau apa yang nggak nyaman, sebaiknya kurangi.

Kamu pikir bahwa kamu harus mandiri, update tentang dunia, tapi buat apa kalau membuat kamu merasa silly. Jujur, aku nggak baca news karena that brings bad life buat aku. Kayak gitu, Just be aware what make you happy focus into your self that only. Block negativity, kalau ada orang toxic di block aja.

m>block itu ada ya terserah kamu mau block siapa karena itu hak kamu. Justru itu bukan childish sih, kamu kayak mengatakan cukup nih, kamu nggak butuh mereka, bye.

Menciptakan lagu-lagu dari isu sosial, apakah itu bentuk self love Anda?

I think so, semua lagu aku itu bentuk self improvement aku. Jadi nggak ada lagu aku yang nggak yang self improving. Menurut aku semua laguku itu mendorong semua orang, meski mereka sedang stress. Yang terbaru Ain't No MF juga gitu. Lebih kayak self improvement tapi lebih sombong, jadi ya gapapa sih gaada yang nyalahin kamu, silahkan sombong kalau bisa di backup, hehe. Kalau sombong nggak bisa backup, itu masalah kamu

Cara lain Anda mencintai diri selain menciptakan lagu?

Makan enak, olahraga atau bergerak sih. Nggak bisa bohong, benar kata orang sains kalau rajin olahraga melepaskan endorfin (hormon yang bisa buat orang bahagia). Menurutku, feeling itu ngaruh ke bagaimana cara kamu bekerja dan lainnya. Mungkin kamu merasa nggak ada perubahan, tapi orang melihat kamu beda, cara kamu meng-handle kerjaan menjadi happy, nggak trigger. Terus juga nggak usah terlalu banyak main sosmed. Karena terlalu banyak main sosmed bisa jadi racun, bisa jealous, ambisi, padahal yang post itu nggak salah. Jadi sebaiknya, taruh handphone aja, ada banyak hal yang dilakukan daripada scroll sosmed.

Pesan untuk perempuan Indonesia yang insecure dengan dirinya?

Pesannya adalah pertama it's ok, nggak usah dipaksakan, karena insecurity itu merupakan proses. Just be well, kamu udah ditahap sudah maju daripada yang lain. Kedua, cari tahu apa yang membuat kamu senang dan fokus pada hal yang membuat kamu happy. Jangan sampai kamu nongkrong, keluar duit dan kamu ngerasa ngomongin hal yang nggak penting, gosip atau apa yang nggak nyaman, sebaiknya kurangi.

Kamu pikir bahwa kamu harus mandiri, update tentang dunia, tapi buat apa kalau membuat kamu merasa silly. Jujur, aku nggak baca news karena that brings bad life buat aku. Kayak gitu, Just be aware what make you happy finsecurity itu merupakan prosesocus into your self that only. Block negativity, kalau ada orang toxic di block aja.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading