Tak Takut Kritiknya di Media Sosial Jadi Bumerang, Wanda Hamidah: Aku Udah Biasa Dihujat

Fimela.com, Jakarta Bisa dibilang Wanda Hamidah jadi salah satu selebriti Indonesia yang kerap mengomentari soal isu-isu yang sedang berkembang baik di dunia politik atau hiburan Indonesia. Beberapa waktu silam, Wanda sempat menulis kritik pedas kepada rombongan selebriti dan desainer soal Paris Fashion Week 2022.

Perempuan cantik kelahiran 21 September 1977 ini menyebut rombongan tersebut sudah melakukan pembodohan publik dengan mengklaim ikut bagian dalam acara Paris Fashion Week 2022. Padahal mereka tampil di ajang Paris Fashion Show yang digelar berdekatan dengan Paris Fashion Week.

Dan yang paling baru, Wanda menyindir Baim Wong dan Paula Verhoeven setelah pamer uang Rp 500 juta. Akan tetapi sindiran itu kadang jadi bumerang buat Wanda Hamidah. Akan tetapi perempuan cantik ini menanggapi hal tersebut dengan santai. “Aku udah biasa dihujat. Dua belas tahun lalu kurang dihujat gimana?” ujar Wanda Hamidah seperti yang dikutip dari channel YouTube TRANS7 OFFICIAL, 3 Agustus 2022.

Murni dari Hati

Wanda Hamidah. (Foto: Dok. Instagram @wanda_hamidah)

Semua yang dilakukan Wanda Hamidah murni dari hati. Ia tidak pernah takut dengan hujatan yang diterimanya selama hal tersebut untuk kebaikan bagi orang banyak.

"Aku memang melakukan sesuatu bukan karena pujian dan nggak takut dihujat. Kalau aku takut dihujat, takut masuk penjara. Jadi nggak ada lagi kejujuran, nggak ada lagi kebenaran nantinya,” jelasnya.

Diskusi

Wanda Hamidah mengaku jika dirinya siapa diajak diskusi untuk sebuah permasalahan bila orang yang dikomentarinya tidak suka dengan kritikannya. "Aku lega kalau sudah mengekspresikan sesuatu tapi aku berharap kalau dirasa penting kita diskusikan yuk jadi nggak ghibah. Terbuka maksud kamu apa sih? Let say, kamu ngomong Paris Fashion Week, yuk duduk bareng di kursi,” ucapnya.

"Menurut saya, Paris Fashion Week yang kalian ikuti bukan Paris Fashion Week yang sebenarnya, lho. Oh menurut ini sebenarnya apa alasan saya, apa alasan dia. Biar masyarakat yang menilai, bukan untuk saling menjelekkan, saling masuk penjara. Diskusi terbuka saja,” tutupnya.