Sukses

Fashion

Jual Keperawanan Untuk Misi Sosial, Bisakah Dibenarkan?

Dari dulu, keperawanan seorang wanita adalah harta yang tidak ternilai harganya. Bahkan di zaman yang sudah maju ini, masih banyak orang mengagung-agungkan keperawanan wanita. Menjaga keperawanan hingga pernikahan masih dipegang teguh oleh banyak wanita, bahkan masih banyak pria berharap calon istrinya masih perawan.

Zaman berganti, tuntutan hidup bertambah. Saat keperawanan masih dijunjung tinggi dan tidak ternilai harganya, gadis-gadis muda ini rela menjual keperawanan mereka untuk tujuan sosial yang sangat mulia. Ada bentrokan antara melanggar norma tetapi juga ada misi sosial di dalamnya. Bisakah menjual keperawanan demi misi sosial dibenarkan?

Jual Keperawanan Untuk Membantu Orang Miskin

 (c) storage.canoe

Gadis cantik ini bernama Catarina Migliorini. Keberaniannya melelang keperawanan membuat banyak orang mencibir dirinya di bulan Oktober tahun lalu. Keperawanannya mendapat harga tertinggi sekitar Rp 7,8 miliar oleh seorang pria Jepang. Catarina mengatakan dia menjual keperawanannya untuk membantu membangun rumah bagi orang-orang miskin di sekitar tempat tinggalnya di Brazil. Walau begitu, banyak orang mencibir keputusan Catarina yang melelang keperawanannya.

Jual Keperawanan Agar Bisa Sekolah

Sekolah setinggi-tingginya adalah cita-cita yang mulia, tetapi kemiskinan membuat gadis ini tidak bisa mencapai hal tersebut. Nama gadis yang tidak diketahui identitas asli dan wajahnya ini bernama Miss Spring. Dia sudah putus asa dengan kemiskinan yang diderita, sehingga satu-satunya jalan keluar untuk mendapatkan pendidikan dan membayar hutang keluarganya adalah menjual keperawanannya. Miss Spring berhasil mengantongi sekitar Rp 3 miliar. Memang benar, cara untuk keluar dari kemiskinan adalah pendidikan, tetapi keputusan Miss Spring menuai banyak kontroversi.

Jual Keperawanan Untuk Mengobati Ibu

(c) dailymail

Yang terbaru adalah berita tentang lelang keperawanan yang dilakukan Rebecca Bernardo. Gadis ini masih berusia 18 tahun dan masih menjadi murid SMA. Dia nekat melelang keperawanannya dalam sebuah video yang diunggah di Youtube. Alasan Rebecca menjual keperawanannya adalah untuk mengobati biaya pengobatan ibunya yang terkena stroke. Cara ini dilakukan karena Rebecca hanya hidup berdua dengan ibunya. Sejauh ini, penawaran tertinggi keperawanannya adalah Rp 350 juta, jauh di bawah Catarina dan Miss Spring.

Disaat harga keperawanan masih dinilai mahal, gadis-gadis ini bisa mengambil untung yang sangat banyak. Misi sosial yang dilakukan membuat banyak orang bertanya, apakah cara seperti ini dibenarkan, atau ini tidak lebih dari prostitusi dengan kedok baru.

Bagaimana pendapat Anda ladies? Silakan bagi di kolom komentar :)

(vem/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading