Sukses

Fashion

Perjalanan Turtleneck dari Masa ke Masa Membawa Perempuan Sebagai Figur Berpengaruh

Fimela.com, Jakarta Turtleneck adalah potongan busana yang ternyata memiliki reputasi historis yang panjang dan radikal. Pasalnya, turtleneck memiliki kaitan yang cukup erat dengan berbagai fitur perempuan yang memiliki pengaruh pada dunia dan tidak termakan oleh zaman.

Perjalanan turtleneck dari masa ke masa mampu membawa perempuan ke sebuah titik yang membuatnya memiliki pengaruh pada dunia. Potongan busana jenis ini telah menemani keseharian perempuan sejak lama dan seakan menjadi saksi bisu dari perjalanan seorang perempuan. Inilah yang menjadikan turtleneck lebih dari sekadar potongan busana.

Di antara momen perempuan bersama turtleneck, terdapat sebuah gerakan yang berfokus pada perempuan lewat karakter fiksi Gibson Girl. Dalam bentuk ilustrasi, Gibson Girl digambarkan sebagai perempuan yang mengenakan high neckline.

Gibson Girl adalah ikon perempuan ideal yang atraktif, aktif, dan mandiri. Hingga akhirnya turtleneck mnejadi kian menarik karena mengalami pergeseran dinamis. Dari yang sebelumnya seragam bekerja untuk laki-laki menjadi pakaian sensual bombshell bagi perempuan oleh Jayne Mansfield, dan Marylin Monroe.

 

Perjalanan Turtleneck dari masa ke masa

Tren berpakaian dengan potongan turtleneck terus berkembang dengan mengikuti karakter penggunanya. Bagaimana perjalananan turtleneck dari masa ke masa? Simak informasinya berikut ini.

1. Audrey Hepburn

Melalui filmnya bertajuk Funny Face di 1957, Audrey Hepburn menjelaskan alasannya menggunakan turtleneck. Tampil serba hitam, potret Audrey Hepburn ini bahkan dijadikan sebagai poster film. Menggambarkan figur perempuan yang memiliki misi akademis dan cerita di balik keputusannya untuk berkarier di dunia modelling.

2. Jackie O

Momen berduka atas kepergian sang suami John F. Kennedy sangat berbekas di ingatan Jacqueline Lee Bouvier Kennedy alias Jackie O. Lima tahun berselang, Jackie meninggalkan traumanya melalui keputusan yang mengejutkan publik politik. Ia menikah lagi dan meninggalkan tahta First Lady di Gedung Putih demi keamanan kedua anaknya. Sejak itu, wajah hangat Jackie kembali hadir ketika ia bersepeda mengelilingi Central Park dengan menggunakan turtleneck.

3. Steve Jobs

Karena figur turtleneck yang timeless membuka jalan bagi evoluasi gaya tanpa batas. Steve Jobs yang dikenal dengan gaya modest mengenakan turtleneck diduplikasi oleh para aktivis perempuan di era 70-an saat mereka bertugas. Telah lama turtleneck menjadi kegemaran para profesional yang menembus budaya dan preferensi personal.

 

4. Alexandria Ocasio-Cortez

Politikus berusia 30 tahun ini menyampaikan perhatiannya terhadap virus corona pada awal tahun ini di distrik The Bronx dan Queens. Begitu juga profesional lainnya, seperti Jil Sander dan Phoebe Philo yang menjadikan turtleneck sebagai pakaian kerja untuk acara resmi dan menutup fashion show.

Kemampuan turtleneck dalam menghadirkan pesona sopan dari sang pemakai, membuat sederet nama besar mensinyalkan prestasinya lewat konteks kesederhanaan yang menjadi semangat dari turtleneck itu sendiri.

Perempuan memiliki andil besar dari evolusi turtleneck hingga hari ini. Uniqlo pun merayakan momen kebenaran dari turtleneck melalui kampanye #WomanInProgress bersama empat perempuan inspiratif. Mulai dari Najwa Shihab, Cinta Laura, Mira Lesmana, dan Adinia Wirasti.

Keempat perempuan ini tergambar mengenakan Uniqlo Heattech Fleece Turtleneck. Busana ini menjadi basic item berkat pesona klasik, sleek, dan versatile untuk menampilkan kepercayaan diri seorang perempuan.

Di Mata Perempuan menjadi sebuah perayaan yang menyatukan perempuan inspiratof mengenakan turtleneck. Sebagai simbol untuk menyuarakan progres setiap insan yang memiliki pengaruh luas lewat bakat dan pencapaian.

Simak video berikut ini

#changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading