Sukses

Fashion

Sharing Session Bisnis Fashion Bareng Ezmour di Konser Amal Kreatif Lokal, Seseru Apa Sih?

Fimela.com, Jakarta Punya bisnis fashion sendiri mungkin selama ini sudah jadi impian. Namun, ternyata nggak semua orang berani memulainya. Ada juga bisnis yang berawal dari iseng, ternyata malah sukses dicintai para pelanggan. Seperti yang dialami oleh Reza Yuliani, owner Ezmour yang menjadi juara kategori Fashion dalam ajang Kreatif Lokal Award 2020.

Berhasil menjadi pemenang ajang bergengsi ini pastinya adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Dalam Konser Amal Kreatif Lokal yang digelar pada Sabtu (16/01/2021), ia membagikan berbagai pengalamannya selama membangun Ezmour selama 4 tahun ke belakang ini. Bisa jadi inspirasi buat kamu yang ingin terjun dalam bisnis fashion juga nih!

Berawal dari Ide Nggak Sengaja

Dalam sharing session yang dipandu oleh Kieky Cahya tersebut, Reza mengaku awal berdirinya Ezmour terjadi secara nggak disengaja, yaitu untuk meredam hobi berbelanja yang sering dilakukannya.

“Awalnya nggak sengaja. Kan kita cewek suka sama tas. Waktu itu aku lagi keracunan tas kulit lokal. Kalau beli yang internasional kan harganya lumayan. Jadi aku beli tas sebulan bisa 6 sampai 8 tas. Nah, suamiku bilang supaya aku jangan belanja terus tapi coba bikin sendiri. Terus dia nemenin aku nyari kulit, nyari tukang, terus membentuk networking pecinta produk kulit sapi. Akhirnya aku ngeluarin produk dompet harga cuma Rp 75 ribu, aku ambil untung cuma Rp 25 ribu aja. Pas aku buka PO ternyata peminatnya sampai 500 pcs. Akhirnya aku beli mesin dan mulai produksi sendiri,” cerita Reza.

Jadi Pemenang Kreatif Lokal Award 2020, Ezmour Berharap Makin Dikenal

Reza juga mengaku nggak menduga-duga bisa memenangkan ajang Kreatif Lokal Award 2020 karena banyaknya peserta yang mendaftar. Setelah menjadi juara, ia berharap Ezmour bisa terus berkembang dan makin dikenal luas.

“Harapannya yang pertama tentu biar makin dikenal secara luas, oh ternyata ada tas kulit lokal standar internasional yang harganya di bawah Rp 1 juta. Yang kedua siapa tahu saya bisa menemukan partner atau orang yang mau berkolaborasi dengan Ezmour biar scale up lagi bisnisnya,” terang Reza.

Ia juga berharap dan nggak menutup kemungkinan bisa berkolaborasi dengan peserta lain untuk menciptakan inovasi produk unik yang disukai masyarakat.

Pelajaran Berharga Selama Mengikuti Festival Kreatif Lokal 2020

Perempuan yang sudah menjalankan bisnis tas dan sepatu kulit selama 4 tahun ini mengaku jika rangkaian Festival Kreatif Lokal 2020 yang diikuti selama berbulan-bulan ini memberikan banyak pelajaran berharga. Ia pun merasakan impact setelah menjadi pemenang, terutama yang terkait branding.

“Impact secara langsung karena kondisi di tengah pandemi gini kurang kelihatan. Tapi branding Ezmour lebih kuat lagi. Setelah acara ini aku sempat ngeluarin produk terbaru Ezmour dan itu masih ramai banget antusiasnya. Jadi efeknya mungkin sekarang orang mulai malas beli sesuatu yang agak mahal, tapi ternyata mereka masih minat ikutan PO dari Ezmour,” lanjut Reza.

Selain itu, masukan dari dewan juri juga banyak jadi pelajaran yang kini sedang perlahan diterapkan untuk membuat brandnya lebih baik. Salah satunya yang terkait media sosial.

“Jadi ada salah satu masukan dari dewan juri terkait media sosial Ezmour. Sarannya adalah mengubah tampilan dari sisi desain dan template. Ini lagi kita coba karena setiap ketemu ilmu baru pasti kita coba. Seperti kemarin kita coba bikin carousel, tapi ternyata malah turun engagementnya. Jadi inputnya dewan juri masih terus kita coba gimana baiknya,” jelas Reza.

Tips untuk Calon Pengusaha

Meskipun sudah memiliki branding yang cukup kuat di dalam negeri, terutama setelah menjadi juara Kreatif Lokal Award 2020, Reza tetap berharap agar bisa menembus pasar internasional. Inilah proses yang sedang diupayakan, yaitu membawa produk lokal agar menembus pasar luar. Di akhir sesi sharing, Reza menjelaskan beberapa tips untuk para calon pengusaha agar berani memulai bisnis.

“Yang paling pertama sih dilakuin dulu. Karena kalau belum dilakuin kita nggak tahu kebutuhan spesifiknya gimana. Ketika kita udah masuk, kita bisa tahu kebutuhan pasar dan proses ini nggak harus pakai modal. Saya ngerti nggak semua orang bisa produksi, makanya kita bisa mengandalkan kolaborasi. Jadi misalnya punya skill digital marketing, bisa nanti kita kolaborasi dan belajar bareng,” pungkasnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading