Sukses

FimelaHood

CERIA, Komunitas Parenting yang Berawal dari Keresahan

Fimela.com, Jakarta Orangtua adalah sebuah peran yang tidak ada sekolahnya. Namun, seiring berjalannya waktu, menjadi orangtua akan membuat kita belajar selamanya, dan tak jarang orang bilang, anak adalah gurunya. Ya, menjadi orangtua memang tidak semudah yang dibayangkan, tapi tidak sesulit yang orang-orang bilang jika mendapat support dari lingkungan sekitar.

Dukungan bisa didapat dari mana saja, pasangan, keluarga, teman, bahkan sesama ibu yang ada di dalam sebuah komunitas. Seperti support system yang ada di Komunitas CERIA (Cerita Ibu dan Anak).

Kepada Fimela.com, Nanan Nuraini atau yang akrab disarapa Nunuy, inisiator Komunitas CERIA mengatakan jika komunitas garapannya itu ia buat karena keresahan yang ia alami sebagai ibu.

"CERIA bermula dari keresahan pribadi tentang dunia ibu, kebetulan saya nikah muda pada usia 20 tahun, usia 21 saya melahirkan dan saya mulai merasakan kegelisahan, padahal saya lulusan dari jurusan Psikologi, tapi meski ilmunya ada tetap pusing, jadi saya putuskan untuk bertanya dan belajar lagi dengan membeli buku-buku," kenang Nunuy.

"Pada 11 Desember 2013, saya memutuskan untuk mengumpulkan teman-teman untuk bikin perkupulan di grup WhatsApp dan saya beri nama CERIA (Cerita Ibu dan Anak), pertama saya sendiri, lalu saya rekrut admin-admin secara volunteer," imbuhnya.

Berbasis di kota Bandung, menurut Nunuy siapa pun bisa bergabung dengan Komunitas Ceria. "Siapa pun bisa masuk, yang penting usia anak di bawah 2 tahun, tapi karena sudah lama banget jadi ada beberapa ibu yang anaknya sudah di atas 2 tahun, dan mereka kami masukkan ke dalam alumni Komunitas CERIA, tapi yang lagi hamil juga boleh," jelas Nunuy.

Seperti komunitas pada umumnya, CERIA memiliki komunitas baik online maupun offline. "Kegiatan kami banyak banget, tapi terakhir kami buat seminar Read Aloud dan juga training untuk para ibu, kalau online kami sering adakan kuliah WhatsApp dengan berbagai macam topik, seperti anak tantrum, LDR dengan suami, atau resep masakan, kami juga menghadirkan para ahli untuk membahas tema tertentu," ujar Nunuy.

CERIA tak sekadar nama. Bagi Nunuy, nama tersebut menjadi sebuah harapan bagi para anggotanya. "Karena namanya CERIA, saya ingin setiap ibu apapun profesinya bisa tetap happy menjalani hidupnya, tetap bersyukur, produktif, dan menjalani apapun yang dia mau tentunya dengan izin suami," jelasnya.

Menyatukan banyak kepala memang tak mudah. Untuk itu, Nunuy membuat aturan untuk mencegah konflik. Salah satunya pemilihan tema dalam berdiskusi. "Dos-nya share the good things, don'ts-nya jangan share politik dan hal-hal yang berpotensi mendukung konflik, contohnya vaksin, saya pribadi tipe orangtua yang mendukung vaksin, tapi ada juga ibu-ibu yang tidak mendukung vaksin, ini kan masalah kepercayaan, dan akan sulit membuat diskusi yang membangun lewat WhatsApp, jadi saya menghindari itu," ujar lulusan Bristol University ini.

Disinggung mengenai gaya parenting mana yang lebih baik di antara Stay At Home Mom dan Working Mom, Nunuy mengungkapkan jika CERIA tidak berpihak pada pihak mana pun. "Anggota kami sangat amat bervariasi, jadi kami tidak condong pada pilihan tertentu," jelas Nunuy.

Ibu dua anak ini berharap agar komunitas garapannya bisa memberi dampak baik pada para anggota. "Harapan saya, Komunitas CERIA bisa terus membantu para ibu di mana pun berada, bisa jadi support group yang menguatkan, memotivasi, dan saling berbagi," kata Nunuy.

Di akhir pembicaraan, Nunuy mengungkap project yang akan CERIA garap di Agustus nanti. "Project ke depannya kami akan membuat parenting festival di akhir Agustus ini," tandasnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading