Sukses

Food

Berburu Beragam Menu Plant Based yang Ramah Kantong dalam Satu Tempat di Jakarta

Fimela.com, Jakarta Kesadaran akan konsumsi makan makanan yang lebih sehat cenderung meningkat pada masyarakat Indonesia. Terlebih masa pandemi yang menuntut seseorang untuk mengubah pola dan gaya hidup lebih sehat dengan mencari alternatif menu makanan plant based.

Namun makanan plant based cenderung diasumsikan sebagai makanan yang mahal. Sehingga Mad Grass membuat sebuah gebrakan dengan menghadirkan makanan plant based yang ramah kantong.

"Kita encourag setiap tenant untuk price positioning yang affordable. Sehingga bisa lebih mudah untuk masuk ke pasar yang lebih besar. Kalau bisa makan dengan harga yang lebih murah, kenapa engga. Bagaimana orang mau mencoba makanan plant based kalau mahal," ungkap Chanda Revo salah satu pendiri dari Mad Grass Collaborative Space and Cloud Kitchen.

Tidak berdiri sendiri, Mad Grass membentuk sebuah wadah kolaborasi dan cloud kitchen berbasis nabati di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Mad Grass Collaborative Space and Cloud Kitchen menghadirkan berbagai makanan khas berbasis nabati dari sejumlah merek lokal yang telah dikurasi.

 

Berbagai menu plant based

Di antaranya, Wraps, Baona Party, Cincau Cuan, Green Inc, iVegan Pizza, Kinkitusya, Kyuri, Mad For Coffee, Nutsy Bowl, Orvia, Plantelicious, Prana On dan Sematjam. Masing-masing merek menghadirkan menu yang berbeda, mulai dari makanan khas Indonesia, Jepang, maupun peranakan. Baru beroperasi sejak April 2021, Mad Grass Collaborative Space and Cloud Kitchen bisa dijangkau oleh semua kalangan dengan layanan pesan antar onlin maupun berkunjung langsung.

Kamu dapat memesan makanan dan minuman dari platform online masing-masing merek maupun platfrom Mad Grass. Sehingga kamu bisa memesan beberapa makanan dan minuman dari tenant yang berbeda namun dengan satu biaya pengiriman.

 

Communal Area

Selain tersedia di layanan pesan-antar online, Mad Grass juga menyediakan ruang makan terbuka untuk memenuhi preferensi konsumen yang menginginkan pengalaman makan di luar yang lebih aman dan nyaman di tengah pembatasan sosial aktivitas masyarakat (PPKM). Mengusung konsep kolaborasi, Mad Grass juga memiliki dapur pop-up yang bisa digunakan sebagai platform untuk para chef atau merek F&B lain di luar Mad Grass yang ingin memulai atau menawarkan konsep makanan nabati yang baru dan menarik kepada komunitas yang dimiliki oleh Mad Grass.

"Kebanyakan brand kurang punya selling point. Hanya mengikuti trend. Kalau plant based itu dibilang tren sebenarnya engga juga. Riset sebut kalau orang diet plant based itu bertambah, artinya potensi bisnisnya semakin besar. Sebagai komunitas, kita punya tanggung jawab untuk mempromosikan gaya hidup ini terus," tambah Chandra Revo.

Selama proses kurasi tenant, Revo bersama Arvin Budhi dan Firmansyah Mastup mengupayakan agar harga yang dibanderol untuk setiap makanan dan minuman ini masih cukup terjangkau. Minimal terdapat satu hingga dua menu yang memiliki harga lebih miring sebagai pintu masuk pelanggan untuk mencoba menu lain yang tidak kalah menarik.

Simak video berikut ini

#elevate women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading