Sukses

Health

Kenali Gejala dan Penyebab dari Kanker DLBCL yang Menyerang Ari Lasso

Fimela.com, Jakarta Tak lama ini, penyanyi Ari Lasso menceritakan mengenai kondisi kesehatannya. Melalui podcast Deddy Corbuzier, ia menyatakan bahwa ia menderita kanker langka yang disebut dengan Diffuse Large B-Cell Lymphoma (DLBCL).

Dilansir dari liputan6.com, sang penyanyi awalnya kerap mengeluh sakit yang tak tertahankan pada perutnya. Ia merasakan gejala asam lambung yang sangat menyakitkan. Namun, saat menjalani USG, ternyata ditemukan sebuah massa padat atau sejenis tumor. Sebuah sel tumbuh di luar batas kewajaran di dalam limpanya. 

Selang beberapa hari, Ari Lasso pun menjalani operasi pengangkatan tumor pada 20 Agustus lalu. Hal ini dilakukan agar kanker tidak semakin parah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Tindakan ini pun dilakukan setelah melakukan konsultas dengan sejumlah dokter spesialis. Operasinya berjalan dengan baik. 

Kanker DLBCL

Dilansir oleh liputan6.com melalui laman WebMD, DLBCL atau Diffuse Large B-Cell Lymphome merupakan kanker yang muncul pada sel darah putih atau limfosit. Tumbuh di kelenjar getah bening atau kelenjar yang hanya seukuran kacang polong di leher, selangkangan, ketiak dan di area lain, kanker ini dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh kita. 

DLBCL dapat tersebar begitu cepat, tetapi 3 dari 4 orang dapat terbebas dari penyakit ini secara penuh setelah pengobatan. Para peneliti pun tetap giat untuk mencari cara atau alternatif perawatan yang lebih baik untuk penyakit ini.

Terdapat dua jenis limfoma yaitu Hodgkin dan non-Hodgkin. Keduanya pun dapat tumbuh dan memberi respons berbeda terhadap pengobatan. DLBCL pada limfoma non-Hodgkin merupakan penyakit yang paling umum. 

Penyebab munculnya kanker

Hingga kini, para dokter dan ahli masih meneliti penyebab pasti DLBCL dan limfoma non-Hodgkin lainnya. Mereka pun memaparkan beberapa faktor risiko sebagai berikut:

- Setengah baya atau lebih tua (rata-rata, orang didiagnosis dengan DLBCL pada usia 64 tahun)

- Pria

- Bukan orang Asia atau Afrika-Amerika

- Memiliki gejala penyakit autoimun, atau sistem kekebalan Anda melemah dengan cara lain.

- Pernah dirawat dengan radiasi dan kemoterapi sebelumnya, atau Anda pernah terpapar radiasi tingkat tinggi atau bahan kimia tertentu, kemungkinan penyakit timbul juga menjadi lebih tinggi.

Gejala

Kerap kali DLBCL muncul dengan benjolan di daerah selangkangan, ketiak atau leher. Penyakit ini pun cenderung tumbuh dengan cepat. Pada sekitar 40 persen orang, DLBCL muncul di area lain seperti perut atau usus. 

Berikut gejala yang dapat muncul dengan penyakit ini:

- Demam

- Keringat malam basah kuyup

- Penurunan berat badan

- Sakit perut atau nyeri dada atau terasa ada tekanan

- Sesak napas atau batuk

- Gatal

Biasanya dokter akan menjalankan proses biopsi pada area dengan benjolan DLBCL. Setelahnya dokter akan memeriksanya di bawa mikroskop untuk mencari sel yang menyerang tubuh kita. Mereka biasanya akan melakukan tes pada sampel untuk mencari penanda khusus pada sel-B.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan hasil positif adanya DLBCL, dokter akan melakukan beberapa tes untuk mengetahui bagian tubuh lainnya. Tes ini dilakukan agar kita dapat mengetahui sudah seberapa parah penyebaran dan juga stadium kanker. Hal ini juga dapat memandu mereka untuk melakukan perawatan yang terbaik bagi tubuh. 

Perawatan

Perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi DLBCL adalah R-CHOP, atau kombinasi obat dan pil IV. Pengobatan ini akan diberikan dalam siklus tertentu, misalkan 3 minggu sekali. Semakin para atau serius keadaan kanker, semakin sering pengobatan dilakukan.

Huruf R pada R-CHOP merupakan singkatan dari Rituximab (Rituxan). Obat kemoterapi yang digunakan sebagai berikut:

- Cyclophosphamide

- Hydroxydaunorubicin (Doxorubicin)

- Vincristine (Oncovin)

- Prednisone

Pada perawatannya, DLBCL membutuhkan radiasi atau sinar-X untuk menghancurkan sel kanker. Hal ini akan dilakukan selama beberapa minggu. Hingga akhirnya mencapai pengobatan kemoterapi kelima yang disebut dengan etoposide (Vepesid) atau yang disebut dengan kombinasi R-EPOCH. 

 

Penulis: Meisie Cory

#Elevate Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading