Sukses

Health

Pentingnya Melakukan Hypnofertility Saat Sedang Melakukan Program Kehamilan, Seperti Apa?

Fimela.com, Jakarta Sudah empat tahun menikah tapi kok nggak hamil juga. Teman yang barusan menikah kok sudah hamil ya, semakin gusar rasanya kalau ditambah omongan tetangga kenapa tidak juga memberi cucu pada orangtua. Kalau pikiran dan perasaan itu terus menumpuk dan membebani hati, mungkin sudah saatnya menyelipkan hypnofertility dalam program kehamilan. Apa itu hypnofertility?

Mengenal Metode Hypnofertility

Menikah dan langsung hamil mungkin mudah bagi sebagian pasangan, namun ada juga yang kemudian merasa tertekan karena tidak juga mendapatkan dua garis biru yang terus menerus dicoba setiap bulan. Padahal dilihat secara fisik dan gaya hidup termasuk pasangan sehat. Perasaan ini terkadang menjadi pemicu munculnya masalah psikis yang menghalangi suksesnya program kehamilan yang dilakukan.

dr. Marinda Suzanta, Sp.OG (K-FER), CHt, Ci D.MAS, F.ART, dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas di Fertility Center RS EMC Tangerang menjelaskan bahwa hypnofertility merupakan metode hypnosis atau hypnotherapy yang ditujukan untuk membantu pasien dengan masalah infertility. Dalam pemeriksaan fertilitas lanjutan, metode hypnofertility dapat membantu menurunkan rasa nyeri yang mungkin terjadi saat pemeriksaan Histeroskopi Diagnostik untuk mengevaluasi permukaan rongga rahim, serta prosedur Laparoskopi untuk mendiagnosis kelainan atau gangguan yang terjadi pada sistem reproduksi perempuan. .

Metode ini tidak berdiri sendiri namun menjadi satu kesatuan dalam semua program kehamilan yang berada di bawah pengawasan dr. Marinda di RS EMC Tangerang. Masalah infertilitas yang terjadi memang bukan hanya soal fisik, tapi kondisi psikis pasangan. Kondisi yang berbeda-beda inilah yang memerlukan penanganan hypnotherapy.

Tujuan Hypnofertility

Hypnofertility secara garis besar dapat membantu membuat pasangan yang mengikuti program kehamilan merasa lebih sehat secara psikis. Namun prosesnya tidak mudah. Menurut dr. Marinda, dibutuhkan kondisi psikis tertentu yang dapat mempengaruhi hypnofertility ini.

Antara lain, pasangan harus dalam kondisi rileks atau justru harus pada kondisi terguncang, sedih, atau bingung. Ini merupakan salah satu upaya untuk membuka alam bawah sadar pasangan pasiennya dan memunculkan apa saja yang memberatkan pikirannya. Dari situ terkadang ditemukan jawaban yang dapat membuat kedua pasangan lebih santai, lebih menerima satu sama lain, dan jalan menuju kehamilan pun terbuka kembali secara psikis.

Kapan Program Kehamilan Membutuhkan Metode Hypnofertility

Salah satu kunci sukses program kehamilan adalah setiap pasangan pada kondisi terbaiknya dari segi fisik maupun psikis. Oleh karena itu metode ini wajib diikuti setiap pasangan yang melakukan program kehamilan di RS EMC Tangerang. dr. Marinda Suzanta, Sp.OG (K-FER), CHt, Ci D.MAS, F.AR, mengatakan program kehamilan di Klinik Fertilitas RS EMC Tangerang dimulai dengan edukasi untuk mengetahui kondisi diri.

“Semua pasien program hamil yang datang ke saya wajib ikut program edukasi. Dalam sehari biasanya saya hanya menerima 4 pasien, minimal konsultasi 5 jam. Saya kasih suplemen dan saran gaya hidup. Jumlah pasien infertilitas ini cukup tinggi, biasanya dari 10 pasien yang datang konsultasi, yang operasi pasti 8. Apalagi operasi (saluran) tuba ini menjadi andalan RS EMC Tangerang. Operasi di bagian tuba, dari 10 pasien, gangguan tuba ada. Tubanya sudah bagus, tak buntu lagi, tapi fungsinya melihat ke depan. Buka tuba adalah terapi terakhir,” ungkap dr. Marinda.

dr. Marinda baru memulai program hypnofertility sejak Februari 2020 lalu di RS EMC Tangerang ini. Beliau menambahkan bahwa tak ada yang menyakitkan saat metode hypnofertility dilakukan, ataupun misalnya ada tindakan yang menyertai dulu nyerinya di level 9-10, sekarang hanya di level 3 setelah diterapkannya metode hypnofertility.

Sementara bicara soal biaya, dr. Marinda mengungkapkan jika hypnofertility ini tidak dikenakan biaya terpisah, melainkan sudah jadi satu paket konsultasi di RS EMC Tangerang.

“Pertemuan sama saya dua kali, pertama biasanya datang hari ke-6 menstruasi, kalau sudah bawa hasil pemeriksaan sel sperma, pemeriksaan rahim saya yang lakukan, ketiga pemeriksaan tuba, keempat pemeriksaan kondisi sel telur, semua dalam satu momen. Setelah dua bulan sekali, baru nanti ada sesi edukasi. habis itu, ketemu garis 2. kalau 8 bulan belum terjadi, nanti diperiksa lagi,” sambungnya menambahkan.

Memberikan waktu libur konsultasi 8 bulan adalah grace period yang ditetapkan dr. Marinda. Dalam jangka waktu ini, pasangan diharapkan sudah dapat melepaskan beban psikis yang dialaminya sebelum mengikuti program kehamilan. Berhubungan intim jadi lebih rileks, menghadapi masalah yang menjadi bebannya juga tidak lagi memberatkan. Jika dalam periode 8 bulan tersebut tidak terjadi kehamilan, saatnya melakukan pemeriksaan yang lebih mendalam.

Tingkat Kesuburan Tak Lagi Ditentukan Berdasarkan Usia

Di sisi lain, dr. Marinda menyebutkan jika tingkat kesuburan seseorang kini tak lagi bisa ditentukan dari usianya, melainkan dari ketersediaan cadangan telur dalam rahim.

“Kalau dalam teori, sel telur equal sama umur, akhir-akhir ini banyak kasus pasien di bawah 30 tahun tapi cadangan sel telur sudah tidak ada. Sebaliknya, ada pasien berusia 43 tahun cadangan sel telurnya masih banyak. Nah, cadangan sel telur ini bisa dipengaruhi oleh faktor pernah operasi, genetik yang tak diketahui oleh orang tua, serta faktor lingkungan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dr. Marinda menjelaskan untuk melihat cadangan sel telur bisa dilakukan secara mandiri lewat tes AMH (anti-mullerian hormone) di laboratorium kesehatan terdekat denganmu. Tes hormon AMH adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kadar AMH (anti-mullerian hormone) di dalam tubuh.

Sementara dari pihak laki-laki, kondisi sperma terbaiknya dapat dilihat setelah 3 hari berpuasa hubungan badan baru dilakukan pemeriksaan di hari keempat. Tes sperma di hari ke tujuh puasa hubungan intim adalah waktu terburuk yang sebaiknya tidak dilakukan.

Pemeriksaan cadangan sel telur, kondisi rahim, saluran tuba, dan kondisi sel sperma, serta pemberian suplemen-suplemen untuk memperbaiki sel sperma yang rusak dapat membebani psikis pasangan. Di sini lah metode hypnofertility kembali membantu pasangan untuk dapat membentuk self therapy dalam memperbaiki mindset hidupnya.

Tunggu apalagi mantapkan program kehamilan dengan melakukan hypnofertility bersama dr. Marinda Suzanta, Sp.OG (K-FER), CHt, Ci D.MAS, F.AR, di Fertility Center RS EMC Tangerang.Info lebih lanjut hubungi nomor Hotline Fertility di 0882-9022-3589.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading