Sukses

Health

IDAI Jelaskan Keterkaitan COVID-19 dengan Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak

Fimela.com, Jakarta Di tengah kondisi COVID-19 di Indonesia yang mulai mereda, muncul penyakit baru yang menyerang anak-anak. Adalah hepatitis akut misterius yang belakangan semakin banyak dibicarakan karena menyerang anak-anak.

Kementerian Kesehatan RI sendiri mencatat sudah terdapat tiga kasus anak dengan hepatitis akut misterius meninggal dunia. Hingga kini Kemenkes dan Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI terus melakukan penelitian untuk menemukan penyebab pasti dari penyakit ini.

Pasalnya, penyakit ini sangat mirip dengan hepatitis namun tidak ditemukan adanya virus hepatitis A, B, C, D, dan E yang biasanya menjadi penyebab dari penyakit hepatitis ini. Bahkan sempat beredar informasi bahwa COVID-19 menjadi penyebab dari adanya virus ini.

Menanggapi rumor tersebut, Dr. dr. Muzal Kadim, SpA(K) selaku Ketua UKK Gastro-Hepatologi IDAI menjelaskan apakah hepatitis akut misterius ini menjadi gejala lanjutan dari COVID-19.

 

Kaitannya dengan COVID-19

"Saat ini juga masih diduga. Apakah ini co-insiden atau bersamaan, atau serangan langsung. Ditemukan juga kasus anak dengan COVID-19 dan virus ini secara bersamaan," jelas Dr. dr. Muzal Kadim, SpA(K) dalam wawancara secara virtual pada Sabtu (7/5/2022).

Lebih lanjut, dr. Muzal Kadim menjelaskan perihal keterkaitan jenis vaksin COVID-19, seperti Pfizer dan AstraZeneca sebagai penyebab dari munculnya kasus hepatitis akut misterius. Ia pun membantah bahwa kasus hepatitis ini menjadi dampak dari pemberian vaksin COVID-19.

"Sampai saat ini hepatitis akut tidak dikaitkan dengan vaksin COVID-19," lanjut dr. Muzal Kadim.

 

Tidak ada kaitannya dengan vaksin COVID-19

Sebagian besar dari kasus yang muncul merupakan anak-anak yang belum menerima vaksin COVID-19. Sehingga tidak ada kaitannya sama sekali.

Hepatitis akut misterius sendiri muncul pertama kali di Inggris dan sudah menyebar ke beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia. Gejala yang timbul dari penyakit ini di antaranya, mual, muntah, diare, hingga kuning seperti yang dialami oleh pasien dengan hepatitis.

 

Rekomendasi IDAI

Sebagian besar penyakit ini ditularkan melalui saluran cerna. Tangan yang terkontaminasi dan masuk ke kulit. Namun sebagian lagi diduga ditularkan melalui droplet. Sehingga penting untuk rajin mencuci tangan dan menjaga makanan yang dikonsumsi.

Meski demikian, dr. Muzal Kadim mengimbau agar pemerintah harus mulai bersiap dengan segala kemungkinan terburuk akibat muncul penyakit baru ini. IDAI sendiri sudah membuat rekomendasi untuk screening dan tata laksana untuk dokter anak di seluruh Indonesia. Di mana pemeriksaan dengan enzim trans eminase atau SGPT yang mencapai lebih dari 500 harus dicurigai sebagai hepatitis akut misterius.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading