Fimela.com, Jakarta Munculnya hepatitis akut yang masih belum tahu penyebabnya yang menyerang anak-anak ini membuat khawatir orangtua. Pada 15 April 2022, WHO menetapkan asus Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Diketahui, penyakit ini pertama kali ditemukan di sejumlah negara di Eropa. Sedankan di Indonesia, hingga saat ini Kementerian Kesehatan telah mendeteksi 15 kasus hepatitis akut.
Advertisement
BACA JUGA
Menurut data WHO, Pada 21 April 2022, setidaknya 169 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui asalnya telah dilaporkan dari 11 negara di Eropa dan Amerika.
Melansir Liputan6.com, Hepatitis Akut menjadi perbincangan ketika tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta diduga terseranf Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia.
Kasus meninggal ini terjadi dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022. Virus umum yang menyebabkan hepatitis virus akut (virus hepatitis A, B, C, D dan E), namun untuk hepatitis ini belum terdeteksi dalam kasus-kasus ini.
Advertisement
Gejala yang perlu diwaspadai
Hingga saat ini, penyebab hepatitis akut pada anak ini masih terus ditelusuri. Meski begitu, terdapat sederet gejala hepatitis akut pada anak.
Menurut Kemenkes Gejala awal
- mual
Advertisement
- muntah
- diare berat
- demam ringan
Gejala lanjut
- urine berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat
- warna mata dan kulit menguning
- ganggguan pembekuan darah
- kejang
- kesadaran menurun
Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.
Menurut WHO
Menurut WHO, hepatitis akut ditandai dengan peningkatan enzim hati yang nyata. Gejala hepatitis akut yang dilaporkan banyak merupakan gejala gastrointestinal yang termasuk:
- sakit perut
- diare
Advertisement
- muntah
Gejala ini muncul sebelum gejala hepatitis akut parah. Pada kasus hepatitis ini, juga terjadi peningkatan kadar enzim hati (aspartate transaminase (AST) atau alanine aminotransaminase (ALT) lebih besar dari 500 IU/L) dan penyakit kuning.
#women for women