Sukses

Health

Selain Hepatitis Akut, Tanda Kuning di Tubuh Bisa Karena Atresia Bilier

Fimela.com, Jakarta Hepatitis akut adalah penyakit yang tengah menjadi sorotan saat ini. Disebut juga dengan penyakit kuning atau jaundice maka perubahan warna kulit di tubuh kerap membuat indikasi yang salah. 

Perubahan kulit yang menjadi kuning tak selalu disebabkan oleh penyakit hepatitis. Warna kulit kuning yang terjadi juga bisa disebabkan oleh penyakit lain seoeryi atresia bilier. Penyakit ini terjadi pada saluran empedu dan hanya menyerang bayi. 

Saat bayi mengalami atresia bilier, maka indikasi pertama yang bisa terlihat adalah perubahan warna kuning pada tubuh, dan juga matanya. Penyakit ini bukanlah penyakit baru, karena biasanya terjadi pada bayi yang lahir sebelum 38 minggu dan akan hilang dalam 2 dan 3 minggu. 

 

Gejala atresia bilier

Gejala lain yang bisa terlihat adalah perut membengkak, bayi akan memiliki tinja berwarna abu-abu atau putih, dan air kencing mereka akan berwarna gelap. Feses berwarna keputihan dan urine gelap juga merupakan gejala dari hepatitis akut.

Ini terjadi karena hati mereka tidak dapat memroses bilirubin - zat coklat kemerahan yang dibuat ketika sel darah merah rusak. Itulah yang membuat kotoran berwarna cokelat. “Beberapa bayi yang terkena atresia bilier juga mungkin sering mimisan atau gatal-gatal.”

Mengenal Atresia Bilier

Atresia bilier adalah kelainan yang terjadi pada saluran metabolisme bayi yang baru lahir. Penyakit ini bersifat kronis, progresif, dan biasanya diketahui ketika bayi lahir. Beberapa bayi mendapatkan penyakit ini sejak dalam rahim. Tetapi paling sering, gejala muncul antara 2 dan 4 minggu setelah lahir.

Atresia bilier memiliki kaitan erat dengan saluran empedu. Ini adalah jalur yang membawa cairan pencernaan yang disebut empedu dari hati ke usus kecil. Sesampai di sana, empedu memecah lemak dan menyerap vitamin. Kemudian menyaring limbah dari tubuh.

Dengan atresia bilier, saluran ini membengkak dan tersumbat. Empedu terperangkap di hati, dan bisa mulai menghancurkan sel. Seiring waktu, hati bisa terluka -- suatu kondisi yang disebut sirosis. Setelah ini terjadi, empedu tidak dapat menyaring racun sebagaimana mestinya.

Dalam organ hati terdapat saluran empedu yang mengalirkan cairan empedu yang diproduksi dari hati ke usus dan ginjal. Cairan empedu tersebut membawa produk sisa metabolisme dan akan dikeluarkan dari tubuh melalui usus dan ginjal.

 

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading