Sukses

Health

Mengenal Perbedaan antara Borderline Personality Disorder dan Bipolar Disorder

Fimela.com, Jakarta Seseorang yang memiliki tubuh yang sehat belum tentu memiliki kondisi mental yang baik. Gangguan mental adalah sebuah kondisi kesehatan yang memengaruhi suasana hati, cara berpikir, serta perilaku penderitanya. Beberapa jenis gangguan mental yang umum diketahui oleh masyarakat luas adalah depresi, gangguan kecemasan, gangguan makan, gangguan bipolar, gangguan kepribadian ambang, dan lain-lain.

Gangguan bipolar dan gangguan kepribadian ambang memiliki karakteristik yang mirip karena sama-sama melibatkan suasana hati dan cara berpikir penderitanya. Hal tersebut seringkali membuat masyarakat salah mengartikan gangguan kepribadian ambang dengan gangguan bipolar, begitupun sebaliknya. Walaupun diagnosis memang harus dilakukan oleh tenaga profesional, tetapi tidak ada salahnya untuk memiliki pengetahuan tentang kedua gangguan kepribadian tersebut agar tidak timbul salah pengertian.

Berikut adalah beberapa perbedaan yang bisa dilihat antara gangguan bipolar dan gangguan kepribadian ambang.

1. Mengenal bipolar disorder dan borderline personality disorder lebih dalam

Menurut APA atau Asosiasi Psikologi Amerika Serikat, istilah gangguan bipolar atau bipolar disorder merujuk pada gangguan sekelompok suasana hati yang berkaitan dengan fase mania dan fase depresi. Suasana hati yang berubah dengan sangat drastis ini tentu memengaruhi perilaku pengidap gangguan bipolar. Sedangkan gangguan kepribadian ambang atau borderline personality disorder adalah kondisi gangguan kepribadian yang berkaitan dengan ketidakseimbangan dalam jangka panjang. Ketidakseimbangan ini meliputi suasana hati, nilai diri, identitas diri, serta hubungan. Biasanya penderita gangguan kepribadian ambang memiliki kesulitan untuk membangun serta mempertahankan hubungan dengan orang lain, perilaku makan yang berlebihan, kondisi emosi yang tidak stabil, serta ketidakyakinan atas identitas diri.

Kemudian terdapat pula perbedaan pergantian suasana hati bagi dua gangguan mental tersebut. Pergantian suasana hati pada penderita gangguan bipolar biasanya terjadi secara tiba-tiba tanpa penyebab tertentu. Sedangkan pergantian suasana hati pada penderita gangguan kepribadian ambang biasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial, seperti perselisihan.

Walaupun keduanya seringkali dikaitkan sebagai gangguan mental, gangguan bipolar dapat dikatakan sebagai gangguan suasana hati, sedangkan gangguan kepribadian ambang lebih tepat dikatakan sebagai gangguan kepribadian. Gangguan kepribadian ambang ditandai dengan tidak berfungsi nya kemampuan interpersonal dalam jangka panjang. Selain itu, gangguan bipolar seringkali muncul dalam bentuk dua fase utama, yaitu fase mania dan fase depresi. Sedangkan gangguan kepribadian ambang biasanya muncul di berbagai bentuk suasana hati.

2. Penyebab dan pola tidur

Hingga saat ini, peneliti masih belum bisa menemukan hubungan antara faktor genetik dengan gangguan bipolar. Walaupun secara umum, seseorang akan memiliki risiko besar memiliki gangguan bipolar jika terdapat anggota keluarga atau kerabat yang memiliki riwayat gangguan bipolar. Sedangkan gangguan kepribadian ambang dapat disebabkan oleh faktor genetik. Kondisi gangguan kepribadian ambang dapat diturunkan oleh orang tua kepada anaknya. Bahkan penelitian menunjukkan bahwa risiko anggota keluarga memiliki gangguan kepribadian ambang akan 5 kali lebih besar jika salah satu anggota keluarga tersebut memiliki riwayat gangguan kepribadian ambang.

Untuk pola tidur, saat berada pada fase mania maupun fase depresi, pola tidur penderita gangguan bipolar biasanya akan sangat terganggu. Sedangkan bagi penderita gangguan kepribadian ambang, mereka biasanya akan tetap memiliki pola tidur yang normal seperti biasanya.

3. Proses penyembuhan

Seorang penderita gangguan bipolar biasanya membutuhkan perawatan seumur hidup yang membutuhkan bantuan obat-obatan, seperti penstabil suasana hati, antipsikotik, serta antidepresan. Selain itu, penderita gangguan bipolar juga dapat mengambil sesi terapi untuk lebih memahami kondisi mereka dan berusaha membangun coping mechanism untuk dirinya sendiri. Sedangkan seorang penderita gangguan kepribadian ambang biasanya membutuhkan pengobatan dalam jangka panjang  dengan beberapa jenis psikoterapi. Psikoterapi ini dibutuhkan untuk membantu mengatasi perilaku impulsif, perasaan tertekan atau marah, serta kepekaan emosi yang berlebihan terhadap interaksi sosial. Dalam beberapa kasus, diperlukan pula bantuan obat-obatan. Tetapi secara umum, bantuan obat-obatan tidak begitu diperlukan dan bukan menjadi fokus utama untuk pengobatan gangguan kepribadian ambang.

 

Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusuma Wardani

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading