Sukses

Health

7 Cara Menetralisir Setelah Makan Makanan Berlemak untuk Mencegah Kolesterol Tinggi

Fimela.com, Jakarta Apakah Sahabat Fimela senang mengonsumsi makanan yang berlemak? Sebaiknya kurangi makan makanan berlemak. Walaupun memiliki rasa yang nikmat, tetapi makan makanan berlemak bisa menyebabkan risiko penyakit.

Makanan berlemak sering kali kita temui setiap hari. Contoh makan makanan berlemak adalah makanan cepat saji, gorengan, daging merah, keju, dan makanan olahan lainnya. Dalam makanan berlemak mengandung lemak jenuh, kolesterol, dan lemak trans.

Tak perlu khawatir jika terlanjut mengonsumsi makanan berlemak. Karena Sahabat Fimela bisa menetralisir makanan berlemak yang bisa menyebabkan kolesterol tinggi. Perlu diingat, batas maksimal mengonsumsi makanan berlemak untuk lelaki adalah 30 gram perhari, sedangkan untuk perempuan adalah 20 gram perhari. Untuk itu, cek cara menetralisir setelah makan makanan berlemak berikut ini, adar terhindar dari kolesterol tinggi:

Makanan Berlemak yang Harus Dihindari

1. Daging Olahan

Daging olahan seperti sosis, dendeng, bakso dan semacamnya adalah makanan yang tinggi akan lemak jenuh. Daging olahan ini diproses melalui pengasinan, fermentasi, dan pengasapan, untuk mengawetkan daging tersebut. Proses tersebut bisa menyebabkan daging olahan menjadi berlemak dan meningkatkan kadar garam dalam daging.

2. Makanan Laut

Makanan laut atau seafood adalah makanan berlemak yang sebaiknya dihindari. Makanan laut seperti lobster, ikan sarden, kerang dan kepiting serta udang, memiliki kandungan yang tinggi protein dan lemak jenuh, yang bisa jadi penyebab kolesterol dan asam urat meningkat. Kalau kamu ingin mengonsumsi makanan laut, konsumsilah ikan salmon atau ikan tuna yang aman dikonsumsi.

3. Jeroan

Jeroan adalah bagian dalam tubuh hewan seperti hati, ampela, usus, babat, limpa, otak dan lain sebagainya. Jeroan termasuk makanan yang berlemak. Di dalam jeroan mengandung lemak jahat dan bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dan asam urat di dalam tubuh.

4. Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji atau fast food memang sangat praktis untuk dikonsumsi. Tetapi makanan cepat saji ini digoreng menggunakan minyak yang mengandung lemak jenuh, dan melalui proses masak yang bisa mengurangi kandungan gizi dalam makanan tersebut. Sehingga makanan berlemak ini bisa meningkatkan kadar kolesterol, asam urat dan membuat sistem pencernaan menjadi tidak lancar.

5. Produk Olahan Susu Sapi

Walaupun mengandung kalsium dan baik untuk tulang, tetapi produk olahan susu sapi mengandung lemak yang tinggi. Terlalu banyak mengonsumsi produk olahan susu sapi dapat mengakibatkan kolesterol. Bahkan makanan berlemak ini menyebabkan diare bagi yang intoleran terhadap susu sapi.

Cara Menetralisir Setelah Makan Makanan Berlemak

1. Air Putih Hangat

Cara menetralisir yang pertama adalah dengan mengonsumsi air putih hangat. Air putih hangat memiliki banyak manfaat untuk mencegah kesehatan tubuh. Karena air putih hangat dapat melarutkan lemak jenuh yang masuk ke dalam tubuh, dan mengurangi penggumpalan lemak jenuh di tubuh.

2. Air Lemon Hangat

Air lemon memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Minuman ini bisa membantu proses detoksifikasi dari dalam tubuh. Sehingga air lemon yang hangat sangat bagus dikonsumsi untuk menetralisir lemak, setelah makan makanan yang berlemak.

3. Teh Hijau Hangat

Selain air lemon, mengonsumsi teh hijau hangat atau green tea bisa membantu melancarkan detoksifikasi dalam tubuh. Sistem pencernaan akan menjadi lebih lancar setelah mengonsumsi teh hijau hangat. Antioksidan yang tinggi di dalam teh hijau, bisa membantu menangkal lemak jahat dan radikal bebas.

4. Buah-Buahan

Sahabat Fimela bisa mengonsumsi buah-buahan yang mengandung serat dan rendah fruktosa. Buah-buahan bisa membantu melarutkan lemak dan melancarkan sistem pencernaan. Usahakan tidak mengonsumsi jus buah atau buah kering, karena memiliki kandungan lemak yang tinggi.

Cara Menetralisir Setelah Makan Makanan Berlemak yang Selanjutnya

5. Sayuran Hijau

Konsumsilah sayuran hijau yang mengandung antioksidan dan serat. Kandungan yang ada di dalam sayuran hijau bisa membantu melancarkan sistem pencernaan, sehingga lemak yang masuk ke dalam tubuh tidak menggumpal di sistem pencernaan. Sayuran hijau juga bisa membantu mengikat asam empedu yang dihasilkan dari kolesterol.

6. Air Kelapa

Air kelapa bisa dijadikan sebagai pilihan untuk menetralisir lemak yang masuk ke dalam tubuh. Air kelapa membantu meningkatkan produksi leptin, yang dapat mencegah obesitas. Air kelapa juga bisa menghilangkan lemak yang menempel di sistem pencernaan.

7. Olahraga Ringan

Tak hanya mengonsumsi makanan atau minuman yang bisa menetralisir lemak. Sahabat Fimela juga perlu melakukan olahraga ringan setelah makan makanan berlemak. Olahraga dapat meningkatkan metabolisme tubuh, menghancurkan lemak jahat yang ada di dalam tubuh, dan tentunya membantu mencegah obesitas. Lakukan olahraga seperti jogging, jalan-jalan atau bersepeda santai.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading