Sukses

Info

5 Rekomendasi Buku Hubungan Internasional yang Cocok untuk Mahasiswa

Fimela.com, Jakarta Sebagai mahasiswa hubungan internasional, kamu pasti akan mempelajari banyak hal terkait sejarah, politik, teori. Terkadang mahasiswa hubungan internasional juga dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas, terutama wawasan mengenai banyak negara serta peristiwa-peristiwa penting dalam yang pernah terjadi di dunia. 

Pastinya untuk memenuhi tuntutan tersebut, kamu perlu membaca beberapa buku yang bertemakan hubungan internasional. Kabar baiknya, ada banyak literatur buku yang bisa kamu pilih untuk menjadi bahan bacaan. Apa saja diantaranya?

Berikut Fimela.com telah merangkum 5 rekomendasi buku hubungan internasional yang cocok untuk mahasiwa. Dilansir dari beragam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

1. The Tragedy of Great Power Politics

Rekomendasi buku hubungan internasional yang pertama ialah buku berjudul The Tragedy of Great Power Politics yang terbit pada tahun 2001. Buku ini ditulis oleh Profesor Universitas Chicago dan lulusan Akademi Militer Amerika Serikat, John J. Mearsheimer.

Dalam The Tragedy of Great Power Politics, Mearsheimer menyusun sub bagian baru pemikiran realis: realisme ofensif. Mearsheimer mengakui bahwa umat manusia mungkin tidak pernah mengalami era perdamaian diantara kekuatan besar. Oleh karena itu, ia mencoba untuk membenarkan perjuangan kaum marginal demi kepentingan dominasi melalui pemahaman kebutuhan dalamr rangka memaksimalkan kemampuan ofensif dan kekuatan proyek.

2. Why the West Rules — For Now: The Patterns of History, and What They Reveal About the Future

Berikutnya, rekomendasi buku hubungan internasional yang cocok untuk dibaca oleh mahasiswa selanjutnya adalah buku yang berjudul Why the West Rules — For Now: The Patterns of History, and What They Reveal About the Future. Buku ini terbit pada tahun 2010 dan ditulis oleh Ian M. Moris. 

Dalam bukunya, Ian M. Moris membandingkan dunia Barat dan Timur, kemudian berpendapat bahwa faktor penentu di balik dominasi global bangsa Barat adalah keberuntungan dan geografi fisik, bukan agama, budaya, genetika, atau politik. Dia berpendapat bahwa kemampuan bangsa Barat untuk berperang, menjajah, dengan cepat melakukan industrialisasi, dan mengembangkan terobosan ilmiah/teknologi adalah hasil dari geografi historis yang dieksploitasi.

3. Bureaucratic Politics and Foreign Policy

Ketiga, buku hubungan internasional lainnya yang tidak kalah menarik untuk dibaca oleh mahasiswa adalah buku yang berjudul Bureaucratic Politics and Foreign Policy. Buku ini terbit pada tahun 2006 dan ditulis oleh Morton Halperin. 

Dalam bukunya, Morton Halperin mengkaji peran birokrasi federal dalam proses pengambilan keputusan. Halperin memberi pemaparan tentang bagaimana kebijakan luar negeri sebenarnya dibuat di Amerika Serikat dengan menganalisis kontribusi dari Kongres, perwira militer, pejabat politik, penasihat akademik, negarawan, dan sebagainya.

Penting untuk dipahami bahwa kebijakan luar negeri tidak dikembangkan secara sepihak, tetapi lebih merupakan hasil dari banyak aktor yang sering bertengkar sampai pada suatu kesimpulan. Mekanisme internal dan institusi yang menyusun kebijakan luar negeri AS terkadang bisa bertentangan satu sama lain. 

4. Guns, Germs, and Steel: The Fates of Human Societies

Guns, Germs, and Steel: The Fates of Human Societies adalah buku yang bisa dikelompokkan dalam jajaran buku hubungan internasional. Buku ditulis oleh Jared Diamond pada tahun 1997.

Sebagai penulis, Jared Diamond mencoba menjelaskan hegemoni Eurasia dan bagaimana faktor lingkungan dan serangkaian putaran umpan balik positif telah menyebabkan dominasi Barat. Diamond berpendapat bahwa geografi fisik telah memberikan kesempatan Barat tidak seperti wilayah lain di dunia, hal ini memungkinkan Barat untuk cepat mengalami pengayaan budaya dan kemajuan ilmiah.

Dengan narasi sejarah sejak 13.000 tahun yang lalu, Jared Diamond mengkaji gerakan Eurasia menuju agrarianisme. Transisi cepat dari gaya hidup nomaden ke peradaban menetap memungkinkan pembentukan negara-kota, ledakan populasi, spesialisasi individu, dan kemampuan untuk memfasilitasi perdagangan dengan mudah.

5. The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order

Rekomendasi terakhir buku hubungan internasional terbaik jatuh kapada buku yang berjudul The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order. Buku ini merupakan buku yang sangat kontroversial dan diperdebatkan oleh para akademisi di hubungan internasional.

Samuel P. Huntington sebagai penulisnya berpendapat bahwa konflik di dunia pasca-Perang Dingin tidak akan datang dari demokrasi dan otokrasi yang bertikai, melainkan konflik akan berakar pada politik identitas. Huntington membagi dunia menjadi “peradaban besar” yang dipisahkan menurut garis budaya, termasuk Barat, Timur, Amerika Latin, dunia Muslim, dunia Ortodoks, Afrika Sub-Sahara, dan sebagainya.

Peradaban-peradaban ini sebagian besar terbagi atas dasar etno-religius, seperti peradaban “Kristen Barat” dan peradaban “Hindu”. Huntington berpendapat bahwa, karena gaya pemerintahan tidak lagi menjadi penyebab konflik, identitas dan latar belakang pribadi akan memicu kekerasan di dunia pasca-1991.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading