Sukses

Info

WHO Menyebutkan Bahwa Cacar Monyet di 16 Negara Masih Dapat Ditangani

Fimela.com, Jakarta Cacar monyet akhir-akhir telah menjadi fokus dari WHO karena kasusnya yang sedang meningkat. Penyebab dari cacar monyet tersebut masih belum diketahui pasti dan masih berada pada tahap investigasi. WHO mengatakan wabah cacar monyet yang telah dilaporkan di 16 negara dan beberapa wilayah dunia masih dapat ditanggulangi, dan secara keseluruhan risiko penularannya rendah.

 

Dikutip dari Liputan6.com, Cara dari penularan wabah cacar monyet ini masih bisa dibendung dan resiko pada masyarakat umum tampaknya rendah karena kita tahu cara utama penularannya seperti sudah dijelaskan sebelumnya yaitu melalui kontak kulit-ke-kulit, cairan mulut atau pernafasan dan tempat tidur yang telah terkontaminasi. Data terbaru pada 22 Mei 2022 menunjukkan bahwa lebih dari 250 kasus terkonfirmasi, dan dugaan kasus cacar monyet dilaporkan di 16 negara dan beberapa wilayah WHO.

Gejala Mirip dengan Cacar Biasa

Gejala cacar monyet ini sangat mirip dengan yang dialami pasien cacar biasa, meskipun secara klinis tidak separah cacar biasa. Secara visual, cacar monyet tampak dramatis dengan pustula (bisul berair) yang meningkat dan demam yang berlangsung lama yaitu 2-4 minggu. Menurut WHO, wabah cacar monyet ditularkan melalui kontak kulit-ke-kulit yang dekat, meskipun dapat juga ditularkan lewat cairan mulut atau pernafasan dan tempat tidur yang terkontaminasi. Masa inkubasi cacar monyet biasanya antara 6-13 hari, tetapi dapat berkisar 5-21 hari pula.

 

WHO menegaskan bahwa meskipun sebagian besar kasus penularan cacar monyet dikaitkan dengan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, warga sedianya tidak menstigmatisasi mereka yang jatuh sakit karena virus cacar monyet ini. Meskipun di masa lalu vaksinasi cacar memberikan perlindungan melawan cacar monyet, orang yang berusia kurang dari 40 atau 50 tahun saat ini mungkin lebih rentan terhadap infeksi cacar monyet karena kampanye vaksinasi cacar di dunia telah berakhir setelah penyakit itu berhasil diberantas tahun 1980 lalu. 

2 Varian Virus Cacar Monyet

Ada dua varian virus cacar monyet : Afrika Barat dan Afrika Tengah. Kasus cacar monyet pertama pada manusia diidentifikasi pada seorang anak di Republik Demokratik Kongo tahun 1970, dan meskipun nama cacar monyet berasal dari penemuan virus pada monyet di laboratorium di Denmark tahun 1958, penamaan ini agak menyesatkan. Pada beberapa minggu terakhir Amerika dan Eropa Eropa telah mendeteksi puluhan kasus yang diduga atau dikonfirmasi dari monkeypox atau cacar monyet sejak awal Mei, memicu kekhawatiran penyebaran penyakit endemik di beberapa bagian Afrika.

Inggris telah mengkonfirmasi sembilan kasus sejak 6 Mei, dan Amerika Serikat memverifikasi yang pertama pada Rabu (18 Mei), dengan mengatakan seorang pria di negara bagian timur Massachusetts telah dites positif terkena virus setelah mengunjungi Kanada. Penyakiy ini dapat pulih dalam beberapa minggu dan anya berakibat fatal dalam kasus yang jarang terjadi, telah menginfeksi ribuan orang di beberapa bagian Afrika Tengah dan Barat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi jarang terjadi di Eropa dan Afrika Utara.

 

Penulis : Saffa Sabila

#Woman For Woman

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading