Sukses

Info

Satgas Covid Tegaskan Belum Ada Rencana Pemberhentian PPKM

Fimela.com, Jakarta Di tengah menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia mendorong banyak pihak untuk mengusulkan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Meskipun terdapat usulan untuk mencabut PPKM, pemerintah tetap diminta melaksanakan tugas untuk mengejar cakupan vaksinasi Covid-19 yang masih tertinggal.

Dilansir dari liputan6.com Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menanggapi usulan pencabutan PPKM dengan mengatakan bahwa saat ini pemerintah belum ada rencana untuk menghentikan PPKM, meskipun daerah di seluruh Indonesia masuk dalam kategori level 1.

"PPKM merupakan kebijakan yang menjaga kita sebagai masyarakat, apabila ke depannya terjadi kembali lonjakan kasus Covid-19," tegas Wiku saat ditemui di Media Center Covid-19, Graha BNPB, Jakarta pada Kamis, 22 September 2022 dikutip dari liputan6.com

Sebelumnya, pada 6 September lalu pemerintah kembali memperpanjang PPKM di seluruh daerah yang ada di Indonesia. Perpanjangan ini tetap dilakukan meskipun kondisi Covid-19 mengalami penurunan.

Aturan perpanjangan PPKM terbaru berlaku hingga 3 Oktober 2022 yang tertuang dalam Instruksi Mendagri (InMendagri) Nomor 42 Tahun 2022 untuk Jawa - Bali dan InMendagri Nomor 43Tahun 2022 untuk Luar Jawa - Bali.

Respons terhadap Aturan PPKM

Usulan pencabutan PPKM mencuat dari Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono. Pada 20 September 2022, Pandu membuat cuitan di akun Twitter pribadinya yang mengatakan bahwa PPKM sudah tidak diperlukan lagi karena pandemi Covid-19 di Indonesia sudah terkendali.

Sebelumnya, pada 19 September 2022, Pandu telah membuat cuitan yang mengatakan bahwa sudah saatnya Indonesia mengakhiri pandemi Covid-19 secara bertahap sebagai periode transisi pemulihan sosial-ekonomi. Serta capaian vaksinasi lengkap dilaksanakan secepat-cepatnya.

“Bulan September ini, Indonesia perlu mengakhiri Pandemi Covid-19 secara bertahap sebagai periode transisi ke pemulihan sosial-ekonomi dg memperhatikan kelompok yg paling terdampak. Terus capai vaksinasi lengkap (plus booster) secepat-cepatnya dan sebanyak-banyaknya,” tulis Pandu di akun Twitter pribadinya.

PPKM Tetap Relevan Saat COVID-19 Terkendali

PPKM merupakan salah satu gambaran dari kewaspadaan Indonesia dalam menghadapi kondisi darurat Covid-19. Oleh karena itu, PPKM masih telus diberlakukan meskipun kasus Covid-19 terkendali. Tak hanya itu, pada konferensi pers sebelumnya Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa kebijakan PPKM akan terus dilakukan sampai Covid-19 terkendali sepenuhnya.

"Prinsipnya, PPKM bukan hanya kegiatan untuk membatasi saja. Karena terdapat beberapa level daerah dimana pengaturannya pun beragam, dari mulai pembatasan ketat sampai pelonggaran aktivitas masyarakat," jelas Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta dikutip dari liputan6.com.

 

Mampu Turunkan Kasus COVID-19

PPKM dilaksanakan bukan hanya untuk mengendalikan kasus Covid-19 saja, melainkan mempertahankan kondisi kasus yang sudah terkendali untuk tetap konsisten. Tak hanya itu, PPKM pun bertujuan untuk memastikan keselamatan masyarakat.

Oleh karena itu, Wiku Adisasmito kembali menegaskan bahwa, kebijakan PPKM Leveling akan terus berlanjut hingga kondisi Covid-9 di tingkat nasional hingga internasional dapat terkendali dengan baik.

"PPKM secara fakta mampu melandaikan kondisi kenaikan kasus dan mempertahankannya hingga saat ini," kata Wiku 

Melalui itu, sejumlah apresiasi diberikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) yang mampu menurunkan Level PPKM dengan terus menyesuaikannya dengan indikator penyesuaian upaya kesehatan masyarakat dan pembatasan sosial dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 di Indonesia, data per 22 September 2022 diketahui bahwa kasus aktif dan positivity rate terus mengalami penurunan dengan sisa tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) nasional stabil di angka 5 persen.

"Kematian yang masih perlu untuk segera ditekan semaksimal mungkin, karena saat ini masih mencatatkan lebih dari 100 kematian dalam satu minggu. Angka tersebut terbilang cukup banyak karena kematian tidak hanya sekedar angka, namun berarti nyawa," papar Wiku dikutip dari liputan6.com

 

Penulis: Angela Marici

#Women for Women 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading