Sukses

Info

Google Umumkan Pendanaan US$1,7 juta untuk Melawan Misinformasi Jelang Pemilu 2024

Fimela.com, Jakarta Baru-baru ini Google mengumumkan akan memberikan pendanaan sebesar US$1,2 juta kepada CekFakta (sebuah konsorsium pengecek fakta yang terdiri dari 24 organisasi berita) dan GNI Indonesia Training Network, untuk membekali lebih banyak redaksi, jurnalis dan pengecek fakta dengan keterampilan dan alat-alat yang mereka butuhkan menjelang pemilu nasional tahun 2024.

Lihat pemilu di Merdeka.com

Dalam acara ini juga, Google.org, yang merupakan lembaga filantropi milik Google, memberikan dukungan sebesar US$500 ribu kepada Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) untuk menjalankan program Akademi Digital bagi Lansia dan Remaja Cerdas pada tahun 2023. Program ini akan memberdayakan kelompok pemilih rentan, seperti pemilih pemula serta pemilih lanjut usia, agar dapat lebih memahami dan menyikapi konten yang mereka lihat di internet.

Google juga mengumumkan rencana inisiatif baru yang dipimpin oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di Jakarta, untuk mengembangkan Safer Internet Lab. Lab ini akan meneliti dan menganalisis sumber serta pola misinformasi dan disinformasi untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap berbagai isu provokatif sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih besar.

“Sudah lebih dari tujuh tahun Google menjalankan dan mendanai berbagai program untuk redaksi, jurnalis, mahasiswa, orang tua, dan anak sekolah untuk memupuk kemampuan berpikir kritis dan kemampuan mengecek fakta di tingkat hilir, di mana pembaca dan konsumen biasanya menemukan banyak informasi yang meragukan,” kata Randy Jusuf, Managing Director, Google Indonesia. “Sekarang, kami juga mencoba mengatasi masalah misinformasi dan disinformasi ini di tingkat hulu. Kami harap para peneliti dan partner di Safer Internet Lab dapat membuat laporan dan menciptakan solusi potensial, yang akan membantu para pembuat kebijakan serta pengecek fakta untuk memahami bagaimana dan dari mana sumber masalah ini agar kepercayaan publik tetap terjaga.”

Ketiga pengumuman tersebut disampaikan pada acara Google for Indonesia yang dilakukan secara tatap muka untuk pertama kalinya sejak tahun 2019. Dalam acara tahunan yang kini memasuki tahun ketujuh, Google juga merilis laporan baru tentang kontribusi YouTube terhadap perekonomian Indonesia.

 

 

Menumbuhkan ekonomi kreatif

YouTube adalah rumah bagi ribuan pewirausaha yang menciptakan bisnis dan lapangan kerja di seluruh Indonesia. Pada tahun 2021, menurut laporan yang disusun oleh Oxford Economics dan dirilis hari ini, ekosistem kreatif YouTube berkontribusi sebesar Rp7,5 triliun (US$525 juta) terhadap PDB Indonesia, serta mendukung ekonomi yang setara dengan lebih dari 200.000 pekerjaan purnawaktu (FTE), sehingga membantu pemerintah untuk mencapai target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif hingga tahun 2024.

Gautam Anand, Vice President, YouTube Asia Pasifik, mengatakan, "Ekonomi kreator YouTube itu nyata, substansial, dan terus berkembang. YouTube adalah rumah bagi ribuan pewirausaha kreatif di Indonesia yang telah menemukan inspirasi dan membangun bisnis yang berkembang pesat. Sungguh menggembirakan melihat kreator dari semua lapisan masyarakat dapat berkembang di platform kami. Kami tetap berkomitmen untuk terus mendukung kreator, artis, dan bisnis di Indonesia, sekaligus menciptakan lebih banyak peluang di Indonesia, baik itu mendorong manfaat ekonomi, menciptakan lapangan kerja, atau mendapatkan pengakuan dari kancah global."

Selain itu, Google juga berupaya menumbuhkan ekonomi kreator dari sektor game.

Masih dalam acara yang sama, Google mengumumkan akan mendanai program uji coba bernama Google Play x Unity Game Developer Training. Bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia, program ini akan memberikan pelatihan dan sertifikasi Unity kepada 500 mahasiswa di lebih dari 15 universitas dan 50 developer profesional. Pelatihan ini diberikan tanpa biaya melalui kursus mandiri secara online, dan developer juga dapat memilih sesi pelatihan online yang dipandu instruktur.

“Unity adalah salah satu mesin pengembangan game terkemuka di dunia. Unity digunakan secara global baik oleh developer besar maupun kecil, mulai dari studio game indie hingga studio game besar. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dan developer lokal melalui berbagai kursus dan pelatihan yang tersedia di Unity akan membekali mereka dengan ilmu membuat game kelas dunia,” ucap Kunal Soni, Director of Google Play Partnerships untuk Asia Tenggara dan Australia.

Peserta program keterampilan utama naik tiga kali lipat

Google juga mengungkapkan bahwa Bangkit -- program pelatihan industri terkemuka untuk mahasiswa yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, (di bawah program Kampus Merdeka) GoTo, Traveloka, DeepTech, dan beberapa universitas lain -- akan menerima sembilan ribu siswa untuk Angkatan 2023, jumlahnya naik tiga kali lipat dari tahun lalu. Program berdurasi 900 jam ini, yang mengajarkan ilmu tentang machine learning, mobile development, dan cloud computing, telah menghasilkan lebih dari lima ribu lulusan Bangkit.

“Saya selalu bangga dan terinspirasi setiap bertemu dengan adik-adik lulusan Bangkit. Kami menyadari kebutuhan talenta digital dalam negeri yang sangat besar, yaitu 600.000 talenta per tahunnya. Di sinilah pentingnya kolaborasi,” ujar Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. “Program Bangkit hadir sebagai inisiatif pengembangan kompetensi mahasiswa untuk berkarier di dunia teknologi global, dengan harapan melahirkan para pemimpin teknologi di Indonesia yang dapat berkontribusi dalam akselerasi ekonomi digital di tanah air.”

 

 

Mengurangi emisi transportasi dan konsumsi bahan bakar

Untuk membantu mengurangi polusi udara di ibu kota, Google juga mengumumkan penandatanganan perjanjian non-komersial dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk menghadirkan Project Green Light di Jakarta. Tim peneliti dari Google akan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah DKI Jakarta untuk mengoptimalkan pengaturan waktu lampu lalu lintas guna mengurangi lalu lintas yang tersendat, berdasarkan data lalu lintas anonim dan data mobilitas masyarakat berbasis Android.

“Inisiatif ini baru pertama kali diluncurkan di Asia Tenggara,” ucap Yossi Matias, VP of Engineering and Research di Google. “Project Green Light menggunakan AI untuk mengoptimalkan lampu lalu lintas di persimpangan di seluruh dunia, guna membantu meminimalkan kemacetan dan polusi yang ditimbulkannya. Dengan menggunakan teknologi AI kami, diharapkan inisiatif ini akan meningkatkan efisiensi bahan bakar, mengurangi emisi, meningkatkan kualitas udara, dan membuat aktivitas berkendara jadi lebih aman dan menyenangkan di Jakarta.”

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading