Sukses

Lifestyle

Korowai, Suku Primitif di Ketinggian 50 Meter Tanah Papua

Fimela.com, Jakarta Mendengar Papua, maka dingin salju abadi pegunungan Jayawijaya yang seketika terasa. Mendengar Papua, maka hamparan garis pantai indah yang memenuhi angan secara serta-merta. Mendengar Papua pula, maka sekelumit kisah suku primitif yang langsung menimbulkan rasa ingin tahu.

Rumah pohon suku Korowai, Papua Barat. | via: George Steinmetz

Ya, daratan paling timur Indonesia ini memang menyimpan semua pesona eksklusif yang hampir tak mungkin ada di belahan dunia lain. Suku Korowai jadi bukti lain akan keragaman di bumi Papua. Mendiami wilayah Kalibar, Mappi, Papua Barat, suku Korowai ditemukan kali pertama oleh misionaris Belanda di tahun 1974.

Sebelumnya, suku korowai tak pernah mengenal orang di luar kelompoknya. Yang unik dari Koworai adalah rumah adat mereka yang berada di 15 hingga 50 meter di atas permukaan tanah. Bukan tanpa tujuan, rumah pohon ini dimaksudkan untuk menghindari binatang buas.

Suku Korowai beraktivitas di dalam rumah pohon, Papua Barat. | via: George Steinmetz

Juga, suku korowai percaya bahwa semakin tinggi rumah mereka, maka semakin terhindar pula dari gangguan roh-roh jahat. Rumah ini masih sangat alami. Komponen rumah ini hanya terdiri dari kayu, rotan, akar, dan ranting pohon. Berada di ketinggian tanah Papua, jangan ragukan lagi pemandangan yang tersaji dari rumah suku korowai.

Pemandangan dari rumah pohon suku Korowai, Papua Barat. | via: George Steinmetz

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading