Tarakan, Zona Rawan Gempa di Kalimantan Timur

Fimela.com, Jakarta Dini hari, gempa 6,1 SR mengguncang kota Tarakan, Kalimantan Timur. Dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang kekuatannya cukup besar ini mengguncang Tarakan pukul 01.47 WIB. Meskipun kekuatannya cukup besar, menurut BMKG, gempa ini tak berpotensi menimbulkan tsunami. 

Ternyata, bukan kali ini saja Tarakan dilanda gempa tektonik yang kuat. Tahun lalu, seperti yang ditulis BMKG dalam situs resminya, tepatnya pada 9 November, Tarakan juga diguncang dengan gempa berkekuatan yang sama seperti dini hari tadi. Peristiwa gempa di Kalimantan Timur mnimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat. 

Pasalnya, Kalimantan selama ini dinilai bebas dari ancaman gempa. Meskipun begitu, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si, M.Si mengatakan Tarakan memang zona rawan gempa di Kalimantan Timur. Dilansir dari lama resmi BMKG, Tarakan memang memiliki tingkat aktivitas kegempaan yang lebih rendah dari wilayah lain di Indonesia. 

Meskipun demikian, ternyata tercatat kota Tarakan pernah diguncang gempa hebat tahun 1923. Gempa berkekuatan 7 SR itu berkedalaman 40 km. Pantas saja mengakibatkan kerusakan pada rumah warga. Bahkan, menurut catatan BMKG yang dinyatakan Daryono, tanah dan jalan di Tarakan pun sampai retak. 

Dua tahun kemudian, pada 14 Februari, gempa juga kembali mengguncang Tarakan. Gempa tersebut merusak beberapa rumah warga. Pada 28 Februari 1936 Tarakan kembali diguncang gempa berkekuatan 6,5 SR. 

Menurut Daryono, pulau Tarakan secara geologis terletak di zona Cekungan Tarakan. Nah, sejarah menunjukkan, kondisi tektonik di zona ini sangat kompleks. Inilah yang menyebabkan zona Cekungan Tarakan sangat rawan gempa. Kondisi tektonik ini juga yang menyebabkan Tarakan diguncang gempa besar tak hanya sekali.