Sukses

Lifestyle

Saat Semua Saksi Curigai Jessica Wongso yang Bunuh Wayan Mirna

Fimela.com, Jakarta Pembunuhan Wayan Mirna Salihin memang bukan pembunuhan biasa. Dilakukan di tempat terbuka namun sangat rapi. Bahkan CCTV yang diharapkan bisa membantu membongkar pelakunya tak berpengaruh banyak. Polisi mengumpulkan fakta dan bukti lebih banyak lagi yang diharapkan bisa menjadi titik terang untuk menuju pada pelaku pembunuhan perempuan 27 tahun itu.

Di tengah pengumpulan bukti, warga dikejutkan dengan beredarnya rekaman yang diduga interogasi polisi pada para saksi yang sudah dimuat oleh Bintang.com. Jika kamu mendengarkan seluruh rekaman berdurasi 15 menit, nampak ada sekitar 5 suara yakni 2 pihak kepolisian, bapak dari almarhum Wayan Mirna, dan 2 manager kedai kopi Oliviera. Para polisi ingin mengetahui secara rinci kejadian demi kejadian yang mungkin tidak terlihat dari CCTV. Termasuk emosi orang-orang di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan juga dua teman Mirna, Hany serta Jessica Kusuma Wongso.

Kasus pembunuhan Wayan Mirna tergolong rapi | Via: liputan6.com

Dari penuturan para saksi terkuaklah kecurigaan besar pada Jessica. Ada beberapa hal mencurigakan dan mengarah pada Jessica sebagai pelaku pembunuhan Mirna. Berikut kecurigaan yang sudah dihimpun Bintang.com dari hasil rekaman. Let's find out.

1. Jessica memesan sendiri minuman untuk dua temannya. Sebelum minuman yang dipesan itu dibuat, dia ingin langsung membayar. Padahal prosedur di tiap kafe tidak demikian. Saat sudah selesai aktifitas, baru seluruh tagihan dibayarkan. Namun Jessica keluar dari 'aturan main'. Dari sini para pegawai Oliviera sudah curiga dan aneh. Meski demikian Jessica mengatakan dia ingin mentraktir temannya dan membuat surprise.

2. Tempat duduk yang luas tidak dimanfaatkan Jessica untuk menaruh barang belanjaannya di sofa. Justru Jessica menaruh 'shopping bag'-nya itu di atas meja dan menutupi gelas dari 'mata' CCTV. Di sini kecurigaan para saksi bertambah. "Dengan sofa seluas itu harusnya dia bisa menaruh belanjaannya di tempat duduk. Tapi tidak dilakukannya. Ini aneh," ujar saksi yang diduga kuat manager Oliviera.

3. Jessica mengatur dan menyetting setiap gelas minuman. Bahkan tempat duduk bagi Hany dan Mirna sudah disiapkannya. Selain itu, saat kedua temannya tiba, Jessica sudah memposisikan diri di bagian pinggir. Mau tak mau Mirna yang datang belakangan harus duduk di bagian tengah. Janggal, kan?

Polisi melakukan prarekonstruksi kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin usai meneguk kopi di Oliver Cafe, West Mall Grand Indonesia. (Audrey Santoso/Liputan6.com)

4. Saat Mirna menenggak minumannya sekali dan langsung kejang-kejang, Hany langsung panik. Namun berbeda dengan Jessica. Seluruh saksi mulai dari pramusaji hingga manager berani bersumpah jika Jessica tak menunjukkan tanda-tanda wajah khawatir dan bingung. Sebaliknya, dia sangat tenang dan masih saja duduk. Bahkan ketika para pegawai Oliviera hendak menolongnya, Jessica tak bergeming. "Kami mau lewat harus minta izin dulu sama Bu Jessica. 'Permisi bu, kami mau menolong Ibu Mirna', baru deh Bu Jessica mempersilakan," ujar manager Oliviera.

5. Dan yang lebih mengherankan lagi, Jessica langsung menuduh jika minuman itu diberi racun. Manager yang menjadi saksi langsung mengamankan minuman tersebut. Sampai polisi datang dia menyerahkan sampel minuman tersebut kepada pihak berwajib. 'Padahal yang ada dipikiran para karyawan apakah Bu Mirna ada penyakit ayan atau apa saja. Tapi Bu Jessica malah mengarah ke minuman", ujar manager Oliviera.

Anggota Reskrim Polda Metro Jaya berbincang dengan seorang wanita saat pra-rekonstruksi di Cafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta, Senin (11/1). Wayan Mirna Salihin meninggal setelah minum kopi di kafe tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Demikian beberapa pernyataan saksi yang mengarahkan kecurigaan mereka pada Jessica Kusuma Wongso. Dia merupakan teman dari Wayan Mirna Salihin yang juga ada di tempat kejadian saat Mirna terbunuh. Dari keterangan saksi ini, benarkan Jessica yang menghabisi Mirna? Well, guys, jangan buruk sangka dulu. Sebaiknya kita tunggu keputusan polisi dan jangan pernah menghakimi, ya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading