Sukses

Lifestyle

Jelajah 5 Kampung Adat di Tanah Nusa Tenggara

Fimela.com, Jakarta Sekeping surga yang 'berbaring' di Bumi, sekiranya jadi ungkapan yang bisa merepresentasikan Nusa Tenggara. Bentangan pesona tiada akhir di Nusa Tenggara sanggup goda para pelancong untuk datang dan merambah eksotisme 'tanah asing'. Jauh dari kesan monoton, gugusan pulau di timur Bali ini memberi ragam bingkai akan sajian panorama.

Tak melulu soal cantiknya landscape, Nusa Tenggara juga jadi rumah bagi sejumlah suku yang mendiami berbagai kampung adat. Lakukan perjalanan sambil menyelami kearifan lokal di tanah sejuta senyum? Jangan lewatkan kunjungan ke sederet kampung adat yang ada di Nusa Tenggara berikut.

Wae Rebo. Berada di 'atas awan', kampung adat yang rumah tradisionalnya, Mbaru Niang, pernah mendapat penghargaan dari UNESCO ini jadi salah satu destinasi top di Nusa Tenggara. Demi mencapai kampung adat yang berada di wilayah Manggarai ini, pengunjung harus melalui jalur turun-naik pendakian yang cukup menantang, sebelum akhirnya mencicip ekostisme Wae Rebo.

Bena. Bertengger di ketinggian 2.245 meter di atas permukaan laut, Bena tak banyak berubah sejak 1.200 tahun lalu. Berporoskan gunung Inerie, kampung ini terkenal sebagai salah satu tempat beriklim sejuk dengan angin dingin yang sesekali membelai wajah. Bertopografi serupa dengan Kaliurang di Yogyakarta, Bena jadi salah satu kampung megalitikum yang harus dijelajah.

 

A photo posted by Smart Vacations (@smartvacations) on

Wologai. Merupakan warisan leluhur suku Lio, Wologai menyimpan berbagai adat istiadat dan rupa desa yang memperlihatkan bangunan berarsitektur khas. Saking uniknya, setiap ruangan di dalam rumah adat punya nama berbeda. Penganut garis keturunan ibu, suku Lio menamai ruangan di rumah dengan anggota tubuh perempuan, seperti penyusuan dan rahim. 

 

A photo posted by andreas trijaya (@andreastj) on

Blek. Tepat di kaki Rinjani, terdapat satu kampung adat yang kabarnya jadi pemukiman pertama suku Sasak di Sembalun Lawang. Berjajar rapi, kampung adat yang juga dikenal sebagai Belek ini seakan ingin mengukuhkan pesona desa pegunungan demi melepaskan anggapan bahwa Nusa Tenggara itu harus selalu soal eloknya garis pantai.

 

A photo posted by mas da (@must.da) on

Wolojita. Seperti Wologai, Wolojita juga berada di wilayah Ende, Nusa Tenggara Timur. 'Wajah' kampung adat di Wolojita sudah banyak menambat hati para pemburu eksotisme, baik lokal mau pun mancanegara. Berbicara kepada penduduk lokal sambil berkeliling kampung tradisional tentu akan jadi satu memori manis akan tanah Nusa Tenggara

 

A photo posted by BERNATIUS NOVE (@bernatiusnove) on

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading