Sukses

Lifestyle

Akibat Virus Zika, Banyak Perempuan yang Pertimbangkan Aborsi?

Fimela.com, Jakarta Karena penyebaran virus zika terus jadi dalang akan kelainan pada bayi yang baru lahir, Huffington Post memuat, pemerintah salah satu negara di Amerika Tengah, El Salvador, menasihati perempuan untuk jangan hamil kurang lebih selama dua tahun ke depan hingga wabah bisa diberantas.

Wejangan itu jadi perkara yang lebih mudah ketika sang perempuan memang belum hamil. Namun, bagaimana dengan mereka yang sudah kepalang mendapati benih baru di tubuh? Ketika isu tersebut menyeruak, sebagaimana dimuat CBS News, banyak pihak yang khawatir akan melejitnya tingkat aborsi.

Virus Zika Menyebar, Ribuan Bayi Brasil Lahir dengan Kepala Kecil | via: huffingtonpost.com

Padahal di El Savador sendiri, aborsi merupakan salah satu kegiatan ilegal yang tak mengenal pengecualian pada praktiknya. Berbicara di Konferensi Internasional Perencanaan Keluarga, sebagaimana dimuat Huffington Post, pemimpin organisasi non-profit IPAS, Anu Kumar mengatakan, keadaan genting yang disebarkan oleh virus zika secara tak langsung berhubungan dengan aborsi.

Lebih lanjut Anu menjelaskan di kesempatan yang sama, aborsi ini diperkirakan akan ditempuh oleh sekitar 47.000 perempuan. Tak hanya ilegal, menurut Anu, aborsi itu sendiri merupakan kegiatan tak aman yang bisa membuat banyak perempuan meregang nyawa kalau tak dilakukan dengan prosedur yang benar.

Apakah virus Zika bisa berakibat fatal? (Via: wired.co.uk)

Virus yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti itu nantinya akan berdampak pada kelainan fisik berupa ukuran kepala lebih kecil dan terlambatnya perkembangan tubuh pada bayi baru lahir. Huffington Post memuat, Terhitung sejak Brasil melakukan konfirmasi akan kasus pertama penyebaran virus zika pada Mei 2015, hampir 4.000 bayi lahir dengan ukuran kepala lebih kecil.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading