Sukses

Lifestyle

Meski Pedih, Ucapkan Terima Kasih pada 5 Orang dalam Hidupmu

Fimela.com, Jakarta Dalam hidup, kamu pasti berkali-kali mendapat tekanan dari berbagai pihak. Tekanan ini bukan hanya membuatmu stres dan kecewa. Tapi juga kadang membuatmu merasa gagal. Ungkapan 'hanya sebutir debu' pun rasanya tak lagi menjadi alay dan justru jadi nyata.

Ketika kamu bercermin, sosok yang kamu lihat tak pernah tersenyum. Hanya muram dan bahkan sesekali meneteskan air mata. Kamu merasa tak layak menjadi orang sukses. Bukan soal kekayaan, sebenarnya. Tapi hanya ingin mendengar mereka berkata "aku bangga padamu" saja sudah lebih dari cukup. 

Berkali-kali ingin bangkit dan mewujudkan mimpi. Tapi berkali-kali pula kamu tak dipercaya. Meskipun begitu, akhirnya kamu mendapatkan secercah harapan untuk menggapai mimpi. Kamu yang dulu dicap gagal, kini telah menemukan jalan yang benar-benar kamu ingin lalui. Meski pernah menelan rasa pahitnya kehidupan karena mereka yang tak pernah percaya pada kemampuanmu, rasa ungkapan terimakasih pun harus kamu lontarkan. 

Kepada guru yang berpikir kamu tak pintar. Terima kasih. Karena para guru telah mendorongmu untuk mencari ide-ide lain. Memaksamu untuk bekerja keras dan mendapatkan nilai lebih baik. Tak apa-apa kalau mereka, para guru, tak pernah percaya kalau kecerdasan tak selamanya diukur dengan nilai dan angka. Meski tak setinggi jawara kelas setiap tahun, paling tidak kamu mendapatkan 'posisi' aman dan lulus dari sekolah. 

Kepada teman yang meremehkan mimpi gilamu. Terima kasih telah tertawa dan memojokkan. Karena dengan begitu, kamu semakin fokus menciptakan sesuatu yang baru dan bermanfaat untuk orang banyak. Karena mereka pula kamu jadi lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang-orang yang berkualitas dan cerdas. Saling berbagi ilmu dan ide membuat kecerdasan serta kemampuanmu menjadi lebih terasah. 

Kepada anggota keluarga yang tak pernah percaya denganmu. Meski pendapatmu tak pernah di dengar, kamu tetap harus berterima kasih. Berkat mereka yang kerap mengabaikan pendapatmu, kamu jadi menuliskan semua ide dalam sebuah kertas. Idemu yang tak terbendung lantas berubah menjadi tumpukan kertas berantakan yang tak terawat. Tumpukan kertas itu lantas kamu 'buang.' Tapi, bagi orang lain, idemu ternyata bisa membantu mereka. Akhirnya, namamu lantas tertulis dalam sebuah sampul buku yang berada di deretan buku-buku laris. 

 

A photo posted by Abby Rhodes (@jessica_gunde) on

Kepada seseorang yang tak pernah mencintaimu. Terima kasih telah mengajarkan rasanya terabaikan. Berterima kasih pulalah karena dia tak membalas perasaanmu. Dengan begitu, kamu jadi bisa belajar untuk mencintai dan menghargai diri sendiri. Kamu menjadi lebih fokus dengan pekerjaan dan kuliah. Kariermu justru menjadi semakin melejit dan kesuksesan kini telah kamu genggam. 

Kepada sahabat palsu. Terima kasih karena sudah berani membuka kedok dan menampakkan wajahnya yang sebenarnya. Kamu jadi tidak berlarut-larut hidup dalam kebohongannya. Kamu jadi belajar apa yang sebenarnya dinamakan persahabatan. Kamu mulai menjadi lebih hati-hati setiap kali melangkah. Termasuk untuk percaya kepada orang lain.

 

A photo posted by Gurl (@grundlosverletzt) on

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading