Sukses

Lifestyle

Eksklusif Dian 'Kenanga,' Penolakan Membawa Berkah

Fimela.com, Jakarta Di balik sebuah rumah kecantikan, Dian Kenanga, yang kini diminati banyak orang, ternyata ada sosok perempuan tangguh. Salma Dian Priharjati mendirikan Dian Kenanga yang mengusung Totok Aura untuk kecantikan dan kesehatan. 

Totok ini tak sembarang totok. Dian menyebutnya totok aura, yang menggabungkan antara totok dengan bio energi. Namun, ide Dian untuk menggabungkan kedua hal ini demi kecantikan dan kesehatan ternyata sempat dihalangi berbagai rintangan. Seperti orang-orang yang kini telah berhasil mewujudkan mimpinya, Dian juga mengalami berbagai cobaan. Bahkan penolokan. 

Dian pada waktu itu menawarkan ide totok aura ini kepada salah satu rumah kecantikan. Namun ditolak. Perempuan kelahiran Jakarta tahun 1971 ini terus saja berusaha meyakinkan. Namun kembali di tolak. Hingga akhirnya dia memilih untuk membuka rumah kecantikannya sendiri. 

Salma Dian Priharjati (Galih W. Saputra/Bintang.com)

Disinilah perjuangan yang terberat bagi ibu dari empat orang anak. Karena namanya Totok Aura, banyak orang yang meragukan khasiat dan manfaatnya. Ditambah lagi, banyak orang yang menyangka Totok Aura adalah sesuatu yang mistis. Kenanga sebagai lambangnya pun dianggap sebagai sesuatu yang berbau misteri. 

"Saya sangat sedih ketika Totok Aura ini dianggap sebagai sesuatu yang mistis. Padahal, lambang kenanga itu diambil dari nama anak saya. Selain itu, Totok Aura ini bukan sesuatu yang mistis. Totok ini menggabungkan dua hal. Totok biasa dan bio energy prana. Ini bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan," katanya kepada Bintang.com saat ditemui di rumah kecantikan Dian Kenanga Totok Aura, Pejaten, Jakarta. 

Salma Dian Priharjati (Galih W. Saputra/Bintang.com)

Tak hanya sampai di situ, perjuangannya. Namun Dian tetap kuat berjuang dan pantang menyerah untuk mendirikan rumah kecantikan ini. Bersama sang suami, Aria Abiasa Taifik, dia membersarkan rumah kecantikannya perlahan-lahan. Banyak perjuangan yang mereka lalui bersama. Dian menceritakan masa-masa itu kepada Karla Farhana dan Galih W. Saputra, fotografer Bintang.com. Berikut kutipan wawancara selengkapnya. 

Menyatukan Dua Ilmu yang Sudah Ada

Meski pernah dianggap mengusungkan sesuatu yang mistis, Dian tetap bersikukuh dan yakin untuk memperkenalkan Totok Aura. Dia ternyata menggabungkan dua ilmu yang berbeda, sehingga menjadi satu ilmu baru yang manfaatnya sangat luar biasa. Tak hanya soal kecantikan, Totok Aura ternyata sangat baik untuk kesehatan bagi semua kalangan. 

Apa yang membuat mbak Dian ingin mengenalkan Totok Aura pada saat itu?

Saya pernah mengusulkan totok aura di salah satu rumah kecantikan. Pada saat itu saya ingin terapi ini lebih dirasakan manfaatnya oleh banyak orang. Rumah kecantikan ini sebenarnya sudah memiliki ‘totok’ wajah. Pada dasarnya, totok wajah dengan totok aura itu berbeda. Saya memang memiliki latar belakang akupunktur, acupressure, dan tenaga prana. Saya ingin totok wajah ini lebih dirasakan manfaatnya, dengan lebih merujuk pada titik-titik penting pada tubuh, dan menggunakan tenaga prana. Di sini perbedaannya dengan totok yang lain.

Apa yang menyebabkan usulan Totok Aura ini ditolak?

Pada saat mengusulkan kepada manajemen rumah kecantikan tersebut, di Bandung, ide ini ditolak. Kenapa? Karena dari penamaan saja, Totok Aura, itu sudah membuat orang berasumsi. Membuat orang berpikir yang tidak-tidak. Nah, hal ini, anggap mereka, bisa menjadi boomerang bagi brand mereka.

Salma Dian Priharjati (Galih W. Saputra/Bintang.com)

Meski ditolak, kenapa bersikukuh dengan Totok Aura ini?

Saya tidak menyerah begitu saja. Saya bilang, mengusulkan tema ini ada dasarnya. Kenapa Totok Aura, dasarnya, menggabungkan dua ilmu yaitu imu totok itu sendiri dan totok aura atau bio energy prana. Sehingga, ada keselarasan dan keseimbangan dalam tubuh. Kalau seimbang, jadi sehat. Juga akan memancarkan aura yang baik. 

Apakah dua ilmu tadi mbak Dian yang kembangkan?

Kedua ilmu ini sebenarnya sudah ada jauh sebelum saya lahir. Saya menggabungkan kedua ilmu ini menjadi sebuah metode baru yang dinamakan Totok Aura. Jadi saya mengusungkan tema ini dan menjadi sebuah brand original.

Apa yang membuat Totok Aura ini berbeda?

Begini, kalau kita pijat saja pada saat merasa badan pegal, badan akan terasa jauh lebih segar. Apa lagi kalau kita fokus pada setiap titik-titik, setiap jengkal, dengan sasaran wilayahnya benar, caranya benar, pasti akan lebih terasa manfaatnya. Apa lagi kalau pijat dan totok yang tidak hanya menggunakan tenaga fisik saja. Tapi juga tenaga prana yang dilatih di sebuah lembaga seni pernapasan. Dengan begitu, manfaatnya akan lebih banyak terasa.

Sejak kapan mbak Dian belajar seni pernapasan ini?

Sejak kecil saya sudah aktif mengikuti berbagai latihan. Dulu saya ikut merpati putih pada saat masih di SMA. Belum lagi sejak SMP saya juga sudah belajar seni pernapasan. Soalnya dulu, ayah saya adalah salah satu instruktur senior di sebuah lembaga, Mahatma Gandhi. Sebenarnya waktu itu saya tidak belajar. Tapi lebih kepada mengikuti secara rutin.

Salma Dian Priharjati (Galih W. Saputra/Bintang.com)

Apa saja manfaat Totok Aura?

Banyak. Ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Tangan terapis menekan satu titik, tapi manfaatnya akan terasa di wilayah atau bagian tubuh yang berbeda. Bahkan orang yang diterapi bisa merasakan hawa hangat dari tangan terapis. Tapi ini hawa hangat bukan karena digosok-gosok. Atau pakai balsam dan minyak khusus, tidak. Ini akan melancarkan peredaran darah, sakit kepala sebelah, bahkan ada orang yang sudah 11 tahun tidak memiliki keturunan juga merasakan manfaat dari Totok Aura ini.

Bagaimana perjuangan mbak Dian mendirikan Dian Kenanga dengan mengusung tema Totok Aura?

Setelah ditolak oleh rumah kecantikan tempat saya bekerja dahulu, saya akhirnya keluar. Bukan karena marah ide saya tidak didengar. Tapi begini, pada saat itu, era teknologi sedang Berjaya di bidang terapi kecantikan. Mulai dari laser dan lainnya. Nah, totok ini mulai ditinggalkan. Karena orang banyak berpikir, ah, tradisional. Terlalu lama untuk bisa cantik. Sementara ada banyak cara lain yang instan.

Awalnya, biasalah. Ada yang suka dan tidak suka. Ada orang-orang yang merasakan kesehatannya usai melakukan terapi ini. Mereka juga melihat, mulai dari rumah kecantikan masih di indekos kecil, hingga sekarang. Tapi, ada juga banyak rintangan yang saya dapatkan. 

Perjuangan Hadapi Penolakan

Memperkenalkan sebuah brand baru memang tak mudah. Berbagai cobaan datang silih berganti. Tapi Dian tetap sabar dan kuat. Dia sadar, brand yang diusungnya memiliki kekuatan yang luar biasa. Berawal dari indekos, bahkan sempat buka di tempat kecil, Dian tak pernah menyerah untuk berjuang. 

Bagaimana kisahnya, ketika awal mendirikan Dian Kenanga Totok Aura?

Berawal dari rumahan. Sangat sederhana. Boleh dibilang indekos satu kamar. Dulu letaknya di Jalan Ampera Raya. Dari satu kamar, lalu nambah jadi dua kamar. Saya mencoba untuk meyakinkan orang lain. Tapi saya dari awal sudah yakin dengan kekuatan besar pada produk yang saya usung. Secara kesehatan produk ini manfaatnya sangat luar biasa. Apalagi digabungkan dengan prana. Nah, secara independen, prana sendiri juga sudah memiliki manfaat yang luar biasa. Ketika digabungkan, bisa dibayangkan, betapa besar kekuatan dan manfaatnya buat tubuh. Bukan hanya kecantikan saja, tapi juga kesehatan. 

Apa saja rintangannya saat awal-awal mendirikan Dian Kenanga?

Pada waktu itu, ketika masih di indekos itu, di Ampera Raya, saya terpaksa harus keluar dan meninggalkan tempat itu. Tapi saya didatangi oleh sang pemilik indekos. Katanya, ada complain dari kamar indekos lainnya. Akhirnya saya pindah dan menemukan satu tempat di samping Pengadilan Negeri.

Salma Dian Priharjati (Galih W. Saputra/Bintang.com)

Apakah cobaan sudah berhenti saat pindah lokasi?

Belum. Ada banyak cobaan lainnya ternyata. Sebelum pindahan beres semua, saya harus punya tempat sementara. Akhirnya, saya dapat tempat sementara di Gang Seng. Jadi ada jalan masuk kecil di gang itu. Di gang itu, tidak seperti sekarang ini. Sepanjang gang itu kotor tempatnya. Dan tempatnya di belakang gedung. Tempat kecil, tersempil, kalau dipikir-pikir, siapa yang mau datang?
Tapi rizki dari Allah itu luar biasa. Jadi itu, mind set kita harus positif. Saya tidak berpikir negatif dan gengsi. Dari indekos bergaya Jawa, sekarang pindah ke sini. Tapi Alhamdulillah, perlahan-lahan akhirnya ada juga yang datang. Sedikit, tapi paling tidak ada yang datang.

Bagaimana caranya membangun brand Dian Kenanga ini hingga akhirnya dikenal banyak orang?

Saya tidak pernah berpikir susah. Saya menyampaikan ini dengan segala kerendahan hati. Saya justru bersyukur, Allah telah menitipkan ilmu kepada saya yang luar biasa. Saya yakin dengan produk saya. Meskipun banyak orang yang menyangka Dian Kenanga itu mistis, tapi saya berusaha meyakinkan mereka, kalau Dian Kenanga sama sekali tidak begitu. Kenanga bukan bunga yang berarti mistis. Tapi diambil dari anak saya yang keempat. Namanya Kenanga. Sementara saya namanya Dian. Simpel aja, Dian Kenanga. Tidak ada mistis atau hal-hal lain yang dulu banyak orang kira.

Salma Dian Priharjati (Galih W. Saputra/Bintang.com)

Mengalami banyak cobaan dan menghadapi banyak rintangan, pernahkah meminta tolong kepada orang lain?

Dulu, banyak orang yang bertanya. “Dian, kenapa tidak minta kepada orangtua saja? Kenapa harus susah-payah di indekos kecil, sempat di Gang Seng pula.” Kalau dipikir iya juga. Saya dulu memilih untuk berjuang sendirian, tapi tentu didampingi suami. Artinya, tidak minta bantuan kepada orangtua. Karena saya takut merepoti. Saya usahakan saja modal awal yang diputar. Pelan-pelan. Butuh waktu. Tapi Alhamdulillah. Saya senang ketika melihat orang-orang merasakan manfaat dari Totok Aura. Cuma itu.

Sosok Dian memang patut diacungi jempol. Perempuan tak selamanya harus menjadi pendamping. Tapi juga bisa menjadi pelopor. Nama Dian Kenanga kini sudah dikenal banyak orang. Namun Dian sang pemilik dan pendiri, bersama sang suami, Aria, masih tetap bersikap rendah hati. Dian fokus dengan kualitas jasa rumah kecantikannya. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading