Sukses

Lifestyle

Good News Today: Bajaj Gas Gratis, Vaksin, Tanaman Sagu

Fimela.com, Jakarta PT Perusahaan Gas Negara (PGN) memberikan insentif senilai Rp‎ 500 ribu ke setiap sopir bajaj yang mengikuti program Ayo Kita Ngegas Merdeka. Insentif tersebut agar sopir bajaj yang ikut program tersebut tidak merugi.

Seperti yang dikutip Liputan6, Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup mengatakan, dalam Program Ayo Kita Ngegas Merdeka, masyarakat bisa naik bajaj gas gratis keliling Jakarta. Meskipun gratis, para sopir bajaj tidak akan rugi. Dalam program ini, PGN memberikan insentif kepada para sopir bajaj.

"Setiap sopir bajaj gas yang melayani program Ayo Kita Ngegas Merdeka ini dibayar oleh PGN sebesar Rp 500 ribu per hari," kata Heri, di Jakarta, ‎Kamis (11/8/2016).

Warga menaiki bajaj berbahan bakar gas (BBG) di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (15/8/2015). Dalam rangka HUT RI Ke-70, PGN menggratiskan biaya tarif bajaj BBG bagi masyarakat. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Seperti diberitakan di laman situs NBC News, Kamis (11/8/2016), para ilmuwan berhasil menciptakan sebuah vaksin yang terbukti efektif memerangi virus Zika dalam tubuh penderita.

Vaksin tersebut terbukti efektif saat diuji coba pada kera dan tidak menutup kemungkinan untuk para penderita manusia mendapatkan hasil serupa.

Tiga vaksin tersebut terbukti ampuh melawan virus Zika pada kedua hewan yang dijadikan bahan uji coba. Vaksin yang dinamakan ZPIV itu dibuat dengan partikel virus yang sudah mati sebagai salah satu kandungan utamanya.

“Hasilnya sangat memuaskan!” ungkap Dan Barouch, salah seorang profesor bidang pengobatan di Beth Israel Deaconess Medical Center, Harvard University, Amerika Serikat.

“Penemuan terbaru kami bisa menjadi motivasi untuk penderita manusia di seluruh belahan dunia agar tetap optimis dan untuk kami terus berjuang membuatnya sebaik dan seefektif mungkin untuk nantinya digunakan pada manusia,” lanjutnya.

Kabar Gembira, Ilmuwan Berhasil Ciptakan Vaksin Pembunuh Zika. (sumber: NBC News)

Tanaman sagu dapat membantu restorasi lahan gambut karena dapat tumbuh baik di genangan air sehingga cocok ditanam di lahan gambut.

Seperti yang dikutip Antara, "Untuk reboisasi, pembentukan hutan di area nonhutan dan agro forestasi pohon sagu (Metroxylon sagu) merupakan tanaman kunci, karena dapat tumbuh di genangan air. Oleh sebab itu tanaman ini baik untuk restorasi lahan gambut," kata Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI Bambang Subiyanto di Jakarta, Kamis.

Dengan demikian, sagu akan memiliki produktivitas yang tinggi dalam menghasilkan pati sagu. Selain itu sagu juga dapat menghasilkan biomassa setelah tutupan kanopi terbentuk, kata Bambang.

Salah seorang dari Sorong Selatan tampak sedang memukul batang sagu yang telah dipotong dengan kayu yang dibentuk segitiga, pengolahan tradisional ini disebut dengan Nani, Senayan, Jakarta. (3/5/2014) (Liputan6.com/Gilar Dhani)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading