Sukses

Lifestyle

Kebelet Nikah di Usia Early 20, Ini 7 Hal yang Wajib Kamu Pahami

Fimela.com, Jakarta Keinginan besar untuk menikah di usia awal 20-an, bisa dibilang lebih banyak didorong oleh faktor-faktor luar ketimbang faktor dari dalam dirinya sendiri. Mengingat di usia awal 20-an, katakanlah 20-24 tahun, umumnya seseorang masih kuliah, baru lulus kuliah, atau baru saja menjajaki tangga pertama dalam kariernya. Namun memang, nggak sedikit orang yang berani menyelipkan pernikahan di antara "kegiatan umum" tersebut. Sehingga pada akhirnya pernikahan yang satu memicu keinginan untuk menikah di diri pasangan, dan begitu seterusnya sampai menikah muda rasa-rasanya jadi "tren" tersendiri.

Well, menikah adalah sebuah pilihan. Setiap orang punya hal untuk menentukan kapan ia mau menikah. Kamu mau menikah di usia 20 tahun saat masih sibuk kuliah, saat lagi ngurus skripsi, atau baru lulus dan baru kerja pun nggak masalah. Kalau berbicara soal keinginan, memang siapa yang bisa melarang? Tapi, alangkah bijaksananya jika kamu nggak hanya menjunjung tinggi keinginan, tapi juga mengukur soal kesiapan di diri kamu dan pasangan. Menikah nggak cuma butuh "ingin" lho.

Pernikahan melibatkan hal-hal lebih banyak dan lebih kompleks dari yang dipikirkan. Nggak cuma di diri kamu dan pasangan, tapi juga di diri kedua belah pihak keluarga, serta siapapun yang berdiri di belakang kalian, yang nantinya juga akan ikut "dipersatukan" oleh pernikahan kalian.

Yang paling penting sih, sejauh mana kalian siap untuk menikah dan bertanggung jawab atas keputusan yang kalian ambil. Menanggung hidup sendiri, menghadapi masalah dan menyelesaikannya sendiri, bahkan juga menanggung hidup "orang lain" saat kalian punya anak nanti. Duh, kalau mau dijabarkan satu-satu, pernikahan itu butuh effort banyak banget, lho! Mungkin kamu akan pahami itu semua seiring berjalannya waktu nanti, tapi yang paling utama sebaiknya kamu pikirkan hal-hal ini sebelum memutuskan untuk menikah. 

1. Apa sih alasan kamu ingin banget segera menikah? 

Pernyataan standar tapi memang ini adalah dasar dari segalanya. Apa alasanmu ingin segera menikah itu penting untuk melihat sudah layak atau belumnya kamu untuk menikah, lho.

2. Akan bagaimana kehidupan kalian setelah jadi suami istri

Mau tinggal di mana, mau punya anak berapa, kamu punya kesempatan yang sama untuk menggapai mimpi-mimpi yang belum sempat terwujud atau nggak, dan lain sebagainya, sebelum menikah setidaknya kalian sudah harus punya gambaran.

3. Bagaimana mengenai kebutuhan finansial rumah tangga kalian?

Suami akan menanggungnya sendiri atau semuanya kalian tanggung berdua, dari mana sumber penghasilannya, bagaimana kalian punya uang tabungan untuk keperluan nggak terduga, dll sebagainya, itu juga perlu dipikirkan. Dalam rumah tangga, masalah finansial itu seringkali jadi sumber pertengkaran. Pastikan kamu sudah mendiskusikannya sedini mungkin.

4. Soal tanggungan keuangan ke keluarga masing-masing, sudah siap mengaturnya?

Mungkin kamu dan dia masih ingin membahagiakan orang tua, ingin orang tua merasakan sedikit dari penghasilanmu setiap bulannya meski mereka nggak minta, masih mau beliin ini itu yang mereka mau, tapi setelah berkeluarga, kamu nggak bisa sebebas dulu meski itu uangmu lho. Karena rumah tangga kalian pun butuh biaya yang nggak sedikit jadi kamu dan pasangan benar-benar harus bisa mengaturnya agar semuanya bisa tertutupi sesuai dengan porsi yang disepakati.

5. Bagaimana kalian berdua akan berbagi peran dalam rumah tangga?

Sesederhana, pekerjaan mengurus rumah, akan kalian kerjakan berdua atau dia hanya akan menontonmu? Atau kalian sepakat untuk mempekerjakan asisten rumah tangga? Yaa, itu contoh sepelenya.

6. Soal kehadiran anak, sejauh mana kesiapan kalian baik dari aspek materi maupun mental?

Nah, ini yang super penting. Memiliki anak berarti melibatkan dia dalam susah senangnya kehidupan rumah tanggamu bersama suami nanti. Kalian ingin anak kalian hadir dalam kondisi seperti apa, itu disesuaikan dengan kesiapan kalian. :)

7. Sudah punya pandangan soal skala prioritas baru setelah berumah tangga kah?

Setelah berumahtangga fokusmu pasti lebih terbagi-bagi antara diri sendiri, orang tua, dan keluarga sendiri. Coba diperhitungkan apakah kalian sudah memiliki pola akan skala prioritas baru kalian nanti? Sebab jika nggak, kalian bisa kaget dan gagap menjalani hidup di fase yang baru nanti. Biar lebih lancar, pahami juga soal skala prioritas ini dari sekarang sebelum benar-benar masuk dalam gerbang pernikahan, ya!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading