Berat Badan Naik? Ini 2 Tanda Penyakit Berbahaya

Agar Berat Badan Tak Naik-Turun setelah Diet (Aslysun/Shutterstock)

Fimela.com, Jakarta Banyak cewek yang nggak suka saat melihat timbanga badan. Bukannya apa-apa, mereka takut melihat kenyataan berapa banyak berat tubuhnya meningkat selama satu bulan atau bahkan satu minggu ini.

Ya, berat badan yang naik-turun memang jadi salah satu alasan sport jantung setiap hari. Apa lagi, buat kamu yang memang harus menjaga berat badan dan bentuk tubuh yang langsing.

Belum lagi kalau kamu tipe orang yang suka ngemil dan gampang gemuk. Sayangnya, berat badan yang kian naik bukan cuma pertanda kamu kebanyakan makan. Tapi juga penyakit yang harus kamu waspadai. Aduh!

TERKAIT: 7 Resep Ayam Bumbu Bali Sederhana Super Lezat

TERKAIT: Tips Memanggang Ayam dengan Oven Listrik agar Matang Merata

TERKAIT: 5 Resep Tahu Kecap Praktis Enak Menggugah Selera

PCOS

[Bintang] Ilustrasi Menstruasi Ovulasi — Sederet momen bahagia daan menyedihkan saat tubuhmu sedang ovulasi. (Sumber Foto: Shutterstock/The List)

Kamu mungkin sering dengar penyakit PCOC, atau polycystic ovary syndrome. Penyakit yang cuma bisa menyerang cewek ini merupakan gangguan endokrin yang mengacaukan keseimbangan hormon-hormon reproduksi dan testosterin. PCOC ini salah satu tandanya adalah menstruasi yang nggak teratur.

Nah, fakta lainnya, PCOC ini kerap kali bikin berat tubuhmu meningkat.

Sindrom Cushing

5 Penyebab Sakit Kepala Saat Menstruasi (Nattakorn Maneerat/Shutterstock)

Penyakit yang satu ini terbilang langka. Dilansir dari Prevention, cuma ada dari satu juta orang, cuma ada 10-15 pasien yang mengidap penyakit ini. Dan 70 persennya merupakan kaum Hawa.

Disebabkan oleh kelebihan produksi kortisol, sindrom ini juga mmebuat tubuh pasien menjadi lebih gemuk. Biasanya, kelebihan berat badan berpusat pada bagian perut saja. Sementara kedua lengan dan kaki tetap kecil.