Sukses

Lifestyle

Mantan Jadi Orang Ketiga dalam Hubungan, Bagaimana Menyikapinya?

Fimela.com, Jakarta Kehadiran orang ketiga selalu menyebalkan, terlebih jika yang jadi orang ketiga berasal dari masa lalunya alias mantan pacarnya pasanganmu. Rasa menyebalkannya bisa jadi berlipat-lipat ganda!

Mantan pacarnya dia yang jadi orang ketiga dalam hubungan bakalan terasa jauh lebih menyebalkan, karena sebelumnya dia pernah berada di posisi kamu. Dia dapat membaca celah di antara kamu dan pasanganmu dengan mudah karena dia paham bagaimana sifat pacarmu, dia paham kekurangannya dan dia akan memanfaatkan segala yang pernah dia tahu untuk masuk ke tengah-tengah kalian.

Untuk orang ketiga yang banyak tahu seperti itu, kamu nggak bisa menghadapinya dengan asal-asalan. Harus ada strategi, dan kamu harus pastikan bahwa kamu siap dengan segala kemungkinan terburuknya. Kamu harus kuat!

Pertama-tama, kamu harus mengamatinya terlebih dahulu

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Ant Rezetsky)

Jangan langsung mengonfrontasi hanya dengan modal curiga. Kamu harus punya bukti dan bukti itu harus benar-benar kuat menggambarkan peran mantannya ini sebagai orang ketiga dalam hubungan kalian.

Ingat, selalu mulai pembahasan soal ini dari pasanganmu

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Aziz Acharki)

Yang sedang kamu perjuangkan adalah hubungan kamu dan pasanganmu, jadi mulailah pembahasan dengan dia, bukan langsung ke si orang ketiga. Sampaikan perihal perasaanmu yang nggak nyaman dengan kedekatan mereka. Sampaikan juga alasannya.

Jangan menghakimi

Ilustrasi relationship. (Foto: pexels.com)

Walau bukti yang kamu pegang mengenai adanya orang ketiga itu sudah kuat, nggak berarti kamu dapat lampu hijau untuk menghakimi. Permasalahan ini nggak akan selesai dengan emosi. Cobalah untuk tetap tenang, dan bicaralah seakan-akan kamu mengerti pasanganmu. Kalau kamu menghakimi, dia hanya akan bersikap defensif dan masalah tetap nggak akan terselesaikan.

Hindari meminta dia untuk memilih kamu atau mantannya

Ilustrasi relationship. (Foto: pexels.com)

Kamu mungkin saja kecewa dengan jawaban dia, dia mungkin saja berbohong bilang memilih kamu padahal di belakangmu masih terus menjalin hubungan dengan mantannya. Intinya, kamu tetap akan tersakiti dan akan lebih tersakiti lagi karena dia nggak bisa memegang omongannya. Jangan pinta dia memilih, biarkan dia mendengar kata hatinya saja.

Pahami dan terima, masalah ini nggak akan selesai dalam sekejap mata

Ilustrasi Relationship. (Foto: unsplash.com/Apaha Spi)

Jangan harap masalah ini akan langsung selesai setelah kamu membahasnya ke pasanganmu, tentu saja nggak akan begitu. Biar, berikan waktu. Dia juga perlu menyelesaikan persoalannya dengan mantannya tersebut. Kalau kamu kuat, silahkan tunggu dengan risiko dia masih akan terus begitu sampai batas waktu yang belum ditentukan. Kalau kamu merasa nggak bisa, boleh saja kok jika mau menyelesaikan hubungan kalian sampai di situ.

Berikan dia beribu alasan untuk terus bertahan denganmu

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Courtney Kammers)

Kalau kamu ingin "menang" dari mantannya, buktikan kalau kamu memang jauh lebih baik dari dia. Ketulusan akan membuat kamu berbeda. Coba, singkirkan keinginan untuk dicintai sama besarnya seperti kamu mencintai dia. Cintai saja dia, berikan yang terbaik untuknya, biarkan dia merasakan cintamu. Soal bagaimana dia terhadapmu, biar itu jadi urusannya. Percayalah, kehadiran orang ketiga adalah kesempatan baik bagimu untuk belajar memaknai ketulusan. Kalau hatinya tetap nggak memilihmu setelah semua itu, berarti dia memang nggak layak untuk kamu,

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading