Sukses

Lifestyle

Tiga Fakta Tentang Lemak Jenuh

lemak jenuh

Pertama, memang benar lemak jenuh bisa menaikkan tinggal HDL (High Density Lipoprotein atau kolesterol baik) dan juga LDL (Low Density Lipoprotein atau kolesterol jahat), riset terbaru membawa banyak pertanyaan tentang apakah itu memang benefit dari lemak jenuh.

Dan memang benar kalau kelebihan lemak tak jenuh ganda omega-6, dan atau kekurangan omega-3 bisa juga mengakibatkan penyakit, bukan berarti lemak jenuh tidak! Dan juga bahaya dari lemak jenuh sedikit banyak diakibatkan dari asalnya. Daging proses, contohnya, lebih banyak hubungannya dengan penyakit dibandingkan daging segar.

Kedua, secara keseluruhan semua minyak adalah campuran dari beberapa jenis asam lemak. Kita berpikir kalau olive oil hanya mengandung lemak tak jenuh tunggal, padahal merupakan campuran lemak tak jenuh tunggal, lemak tak jenuh ganda dan asam lemak jenuh. Asam oleat (asam lemak tak jenuh tunggal ditemukan secara alami di banyak tanaman dan produk hewani), juga mendominasi. Dan karena minyak dan makanan mengandung campuran berbagai asam lemak, kita seringkali nggak memisahkan berbagai tipe lemak yang ada di dalamnya, sehingga pasti muncul berbagai efek kesehatan. Contohnya olive oil bagus untuk kesehatan, tapi ada sedikit lemak jenuh yang ada di dalamnya. Menurut riset yang dilakukan oleh Dr. David L. Katz ini; In the real world, "all good" vs. "all bad" is reliably more about salesmanship than data.

Yang ketiga, dan yang paling penting, bukti menunjukkan hubungan dari berbagai makanan dan pengaturan pola makan dengan menurunnya resiko kematian premature dan penyakit kronis – dan bukanlah diet yang tinggi lemak jenuh. Sebuah lembaga diet melakukan perbandingan antara diet gaya Mediterrania yang kaya lemak tak jenuh tunggal dengan diet “typical French” yang banyak mengonsumsi lemak jenuh di antara orang-orang yang pernah mengalami serangan jantung. Tingkat serangan jantung kedua justru lebih rendah 70% pada orang-orang yang mengikuti diet Mediterrania. Hasil yang sama juga ditemukan pada diet yang hanya mengonsumsi tumbuh-tumbuhan, dan rendah asupan lemak.

Diet tanpa lemak nggak selalu bagus atau nggak sehat; karbohidrat nggak semuanya bagus atau nggak sehat; dan begitu juga halnya dengan lemak jenuh. Tergantung pada sumber dari lemak jenuh tersebut, yaitu makanan yang kita pilih. 

Pilihlah makanan dengan bijaksana – makanan yang dekat dengan “alam”, atau tumbuh-tumbuhan – dan kita akan terhindar dari berbagai penyakit, dari lemak yang nggak baik untuk tubuh, dari kelebihan gula, garam, karbohidrat kompleks dan kalori.

Dengan memilih sumber makanan yang segar, kita akan menjadi lebih sehat – dan punya lebih banyak kesempatan untuk hidup lebih sehat dan lebih lama. Sayuran, buah-buahan, whole grains, kacang walnut, almond, lentil, biji-bijian, kacang-kacangan, olive, alpukat dan ikan adalah beberapa makanan yang direkomendasikan untuk kesehatan dan semuanya rendah kandungan lemak jenuh. That is by no means their only virtue, but it is among them.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading