Sukses

Lifestyle

Barang Bermerk = Barang Berkualitas: Ada Harga, Ada Rupa. Setuju?

Next

Barang berkualitas identik dengan barang bermerk. Setuju?Baju, tas, dan sepatu; tiga benda tersebut rasanya sulit dipisahkan dari perempuan pada umumnya. Selain karena menjadi kebutuhan mendasar untuk menunjang kegiatan sehari-hari, ketiga benda tersebut nggak jarang juga dijadikan sebagai koleksi. Pastinya barang-barang dengan kualitas tinggi yang akan menjadi incaran semua orang. Tapi, apakah barang-barang berkualitas tinggi harus selalu barang bermerk?

"Nggak bisa dipungkiri bahwa barang-barang bermerk memiliki kualitas tinggi dan bisa bertahan jauh lebih lama dibandingkan barang-barang sejenis lainnya. Tapi, saya sendiri lebih melihat dan membeli barang berdasarkan kegunaannya. Jadi, tidak melulu harus membeli barang-barang bermerk. Kalau memang ada baju yang saya perlu, tapi berkualitas baik, nggak akan jadi masalah walaupun tidak bermerk," Anisa Busroh, Area Relationship Manager Retail Sales & Services sebuah perusahaan asuransi berpendapat saat ditemui tim FIMELA.com di sebuah acara.

 

 

Next

Barang berkualitas identik dengan barang bermerk. Setuju?Tidak berbeda jauh dengan pendapat Anisa, Nathalia Atmaja, PR Coordinator sebuah hotel berbintang pun mengutarakan pendapat yang senada. "Untuk baju saya tidak memperhatikan merk, yang penting saya suka dan nyaman dipakai. Kalau untuk sepatu saya memang lebih suka membeli dengan harga sedikit mahal karena bisa bertahan lama walaupun setiap hari digunakan. Sedangkan untuk tas, saya memang lebih suka membeli merk-merk tertentu, misalnya saja Mango, Zara, Topshop, Gucci, dan Dorothy Perkins," ujar Nathalia.

Tidak bisa dipungkiri bahwa barang-barang bermerk pasti dibanderol dengan harga puluhan kali lipat dari harga barang-barang standar. Tapi, juga tidak bisa dipungkiri bahwa harga tinggi juga diikuti dengan kualitas tinggi sehingga banyak yang bertahan hingga belasan tahun. Bahkan, tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa barang-barang bermerk juga merupakan salah satu bentuk investasi karena bisa dijual kembali sewaktu-waktu saat mereka sudah bosan menggunakannya.

Next

"Saya tidak sependapat jika ada yang mengatakan barang-barang bermerk adalah salah satu bentuk investasi. Saya memang suka membeli barang-barang bermerk, tapi itu untuk saya gunakan sendiri, bukan untuk dijual kembali. Untuk sepatu saya lebih suka Salvatore Ferragamo, tas biasanya Burberry, dan untuk baju mungkin standar seperti orang pada umumnya, Zara," Anisa kembali angkat bicara.

Barang berkualitas identik dengan barang bermerk. Setuju?“Saya tidak melulu membeli barang-barang bermerk untuk dikenakan, yang paling penting adalah soal kenyamanan. Tapi, memang ada beberapa merk yang menjadi favorit saya saat saya membeli baju, tas, dan sepatu. Untuk baju biasanya saya memilih DVF, Kate Spade, Banana Republic, GAP, dan Zara karena memang bahan-bahan yang digunakan membuat nyaman dan juga modelnya yang sederhana. Untuk pilihan tas, akhir-akhir ini saya suka tas klasik, seperti Louis Vuitton, Kate Spade, dan Etro,” Deece Dewayani, Marketing & PR Manager sebuah brand pun menambhakan.

Namun, tentu tidak semua barang-barang tanpa merk berkualitas rendah. Banyak juga butik-butik lokal yang menyajikan berbagai barang (baju, sepatu, dan tas) dengan kualitas yang tidak kalah saing dengan barang-barang bermerk. Apapun dan bagaimanapun barang yang akan kita gunakan, tetap saja diperlukan cita rasa yang bagus untuk bisa menyesuaikan dengan keperluan kita di berbagai acara. Rasanya berbagai macam barang bermerk akan percuma jika tidak membuat nyaman dan pantas saat digunakan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading