Sukses

Lifestyle

Laki-Laki Ideal, yang Pintar Bercinta?

Next

Cinta nggak memberikan kita banyak pilihan. Benar begitu? Kita nggak punya kuasa menentukan pada siapa kita akan atau sedang jatuh cinta. Nah, bagaimana kalau kamu mencintai laki-laki yang hidupnya lurus-lurus saja, teratur, tapi sama sekali nggak berpengalaman dalam hal seks? Bagaimana juga kalau someday kamu mencintai si master seks?

Mari berandai-andai kamu ada di dua posisi itu. Kira-kira, mana yang kamu pilih? Dari obrolan sore bareng teman-teman, kebanyakan lebih memillih opsi kedua, laki-laki yang jago seks. Ini nggak berarti pukul rata, kebanyakan perempuan berpikiran begitu, tapi paling tidak dari jawaban itu kita bisa menemukan alasan mereka. “Seks kan, salah satu bumbu hubungan, yang bikin pasangan lebih harmonis dan awet. Bayangin aja kalau pasanganmu buta seks, apa tanpa keintiman itu hubunganmu baik-baik aja? Nggak bosan? Bukannya malah akan menimbulkan masalah baru?” Sonnia, 23 tahun, berpendapat.

Next

“Seks adalah bumbu, bukan hal yang paling utama dalam sebuah hubungan. Karena begitu sensitif, seks seringkali jadi alasan hancurnya sebuah hubungan dan nggak jarang jadi kambing hitam ketidakharmonisan pasangan. Itu yang mesti diingat. Bumbu pemanis hubungan, kalau terlalu banyak akan jadi dominan dan merusak rasa,” terang psikolog sekaligus terapis seks Arlene Goldman. “Aku sering menemukan teman-temanku menjadikan seks sebagai senjata. Pasangan yang memang berpengalaman mengajarkan seks ke mereka, dan akhirnya mereka menjadikan seks sebagai senjata untuk meminta apa yang mereka mau. Kalau pasangan menolak, mereka membawa-bawa masa lalu dan menyalahkan pasangan atas hubungan seksual yang semestinya belum mereka lakukan sedini itu. Modus deh,” imbuh April, 23 tahun.

“Sebenarnya masing-masing salah karena nggak mengomunikasikan untung-ruginya atau komitmen bersama sebelum melakukan sejauh itu. Keburu napsu, sedikit-sedikit seks. Kalau buat aku lebih mending pasangan yang buta sama sekali urusan begituan. Jadi kita nanti bisa sama-sama explore, walaupun mungkin harus lebih sabar. Kalaupun nggak cocok, kita bisa pisah baik-baik tanpa ada yang mengganjal. Beda lho, dengan yang memang gaya hidupnya bebas. Masing-masing sudah punya pertimbangan sebelum memilih mau dibawa ke mana dan seperti apa hubungan yang mereka jalani, kan, risiko tiap pilihanlah ya,” kata Soraya, 28 tahun.

Kalau begitu, apa laki-laki buta seks bukan pasangan yang baik buat kita? Nggak juga, kan? Pasangan buta seks bukan berarti nggak bisa membahagiakan kita. Artinya, masih banyak kesempatan untuk belajar bersama dan jadi “pintar” bersama juga. Pengalaman pertama dengan orang yang dicintai masih jadi impian banyak pasangan lho. Positifnya, hubungan bisa jadi lebih fun karena masing-masing bisa mengimbangi pasangannya ketika berhubungan seks, dan bisa coba-coba gaya baru sama-sama sambil mengomunikasikan kekurangan masing-masing. Seru, kan? Nggak ada cara lain selain menikmati proses belajar bersama dan jadikan chemistry sebagai penyemangat. Toh, cinta nggak melulu urusan seks, kan? Memutuskan berjalan bersama dalam suka dan duka itu ya termasuk saling men-support dan mendampingi, apa pun kekurangan masing-masing. Kalau buatmu, mana yang lebih kamu pilih, si buta seks atau justru si dia yang sudah master? Alasanmu?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading