Sukses

Lifestyle

Keberhasilan, Karena Berusaha atau Terpaksa?

Next

Chairul Tanjung, salah satu orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes, mengaku pertama kali terjun ke dunia bisnis karena terpaksa, karena ia harus memutar otak untuk bertahan hidup dan melanjutkan kuliahnya. Hal itu ia ungkapkan dalam Chairul Tanjung Si Anak Singkong. Usahanya pun dimulai tanpa rencana jangka panjang. “Just do it, lakukan saja. Jangan pernah berpikir nanti bagaimana. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan. Kalau hanya memikirkan nanti gimana-gimana, maka kebanyakan plan-nya. Ada peluang, samber,” imbuh Chairul Tanjung.

Lalu, siapa yang tak ingat penampilan Andien saat mengawali karier di dunia musik? Ya, ada perbedaan dengan penampilannya sekarang. Penyanyi tomboy itu berubah jadi feminin. Andien sendiri mengakui perubahan dirinya terjadi seiring dengan tuntutan karier yang mengharuskannya tampil menarik. Ia, dari yang mengaku tak bisa berdandan sama sekali, kini malah mempercayakan riasan wajah sehari-hari maupun saat manggung pada dirinya sendiri. Ia pun bisa karena terpaksa, katanya.

Apa itu artinya kita bisa melakukan apa pun asal kita mau? Keterpaksaan mengajarkan kita memacu diri sendiri untuk menghadapi yang mustahil itu. Karena tak ada pilihan lain, kita pun tak memberi ruang pada kegagalan untuk singgah. Apa pun yang terjadi, hadapi. “Karena ketika terpaksa aku tak memikirkan hal lain selain menjalaninya. Masa bodoh dengan yang akan terjadi nanti, yang penting lakukan dulu. Sementara, ketika ada kesempatan untuk jauh-jauh dari hal yang buatku mustahil dicapai, aku jelas lebih memilih untuk menghindar,” papar Desti, 24 tahun, accounting.

Apa yang membuat kita berhasil melakukan sesuatu yang semula tak mungkin? Usaha. Jadi, sebenarnya yang membuat suatu hal mencapai hasil maksimal itu, karena terpaksa atau berusaha? Anggaplah usaha dan keterpaksaan bisa adalah dua jalan menuju keberhasilan. Berusaha bisa kita lakukan tanpa keterpaksaan. Artinya, ada pilihan lain atau tidak, kita tetap memegang teguh impian dan berusaha fokus mencapainya. Sebaliknya, dengan keterpaksaan kita pun terpacu untuk berusaha menaklukkan hal yang tak mungkin itu. Walaupun bukan berasal dari keinginan kita sendiri, keadaan yang akhirnya memaksa kita bertindak.

Next

Nah, kalau dengan keterpaksaan saja kita mampu menghasilkan sesuatu yang positif, apalagi bila kita melakukannya dengan passion? Bukankah, hasil yang didapat akan lebih maksimal? Jadikan tiap halangan di depan mata sebagai hal yang, mau tak mau, harus dihadapi. Buang rencana atau pilihan lain yang membuatmu urung menaklukkan rintangan itu. Karena, makin sering menerima tantangan hidup dan berhasil memenangkannya, kita akan makin pintar.

Sudono Salim, pengusaha pendiri Grup Salim yang menaungi, di antaranya, Indofood, Indomobil, Indocement, Indosiar, Bogasari, dan Bank Central Asia (BCA), ini pernah menduduki peringkat pertama orang terkaya di Indonesia dan Asia. Bahkan, sempat masuk daftar 100 Orang Terkaya di Dunia. Pencapaiannya itu akibat kerja keras, ketekunan, dan…sikap pantang menyerah. Ia berbagi kiat, “Jangan berpangku tangan saja. Semasa muda, bekerjalah habis-habisan. Bersemangatlah dan efektif menggunakan waktu. Jangan pula mudah menyerah pada kesulitan. Kalau gagal? Tak perlu putus asa. Bangun lagi dengan kiat baru, begitu seterusnya sampai kamu menemukan formula paling pas untuk sukses.” Kita tak akan maju jika berhenti di zona nyaman yang membuat kita terbuai untuk terus bersantai dan cuma diam menghindari “ujian” hidup. Nothing impossible. Tak ada yang tak mungkin karena kita diciptakan untuk mengarahkan hidup kita sendiri, bukan kehidupan yang mengarahkan kita.

Yuk, mulai belajar mencari tantangan dan wujudkan apa yang semula tak mungkin itu, tanpa perlu menunggu sampai tak ada pilihan lain sehingga kita terpaksa melakukannya. Hematlah waktumu, pergunakan tiap kesempatan seefektif mungkin. Makin cepat menaklukkan satu tantangan, makin cepat dan banyak pula tantangan lain yang siap dipatahkan. If you believe in yourself and have dedication and pride—and never quit, you'll be a winner. The price of victory is high but so are the rewards (“Bear” Bryant).

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading