Sukses

Lifestyle

Laki-laki Pantang Patah Hati? Curi Rahasianya!

Next

Apa iya, hubungan yang sudah terjalin begitu lama tak membekas sedikit pun di hatinya? Apa iya, dia sama sekali tak merasa kehilangan? Apa iya, gampang baginya menemukan pengganti kita? Masih banyak lagi pertanyaan yang membuat hati kita makin patah setelah berpisah dengan pasangan. Intinya, si dia bisa lebih cepat move on, sementara kita masih sibuk meratapi nasib entah sampai kapan.

“Waktu aku susah-payah bangkit, membiasakan diri pulang kerja sendiri, shoping sendiri, malam mingguan tanpanya, dia sudah asyik bersenang-senang dengan teman-temannya, bahkan mulai berkencan lagi. Padahal baru seminggu lho, kami pisah,” cerita Susan (25, akuntan).

“Saya pun sempat penasaran dengan kebanyakan laki-laki yang ketika kehilangan satu, dengan mudah menghadirkan yang lain dalam hidup mereka. Bahkan, saya pernah menganggap kalau laki-laki jarang bisa serius berhenti di satu hati dan sulit memiliki perasaan mendalam terhadap kita,” Ria (26, pns)

Apa kalian juga berpikiran sama seperti mereka? Pandangan itu disadari oleh David M. Matthews. Untuk menjawab teka-teki sikap laki-laki saat patah hati, David akhirnya membongkar rahasia teman-teman Mars-nya di buku Every Man Sees You Naked: An Insider’s Guide to How Men Think.

Next

Ternyata, cuma dengan satu kata laki-laki bisa terlihat tegar dan cepat terhanyut dalam hidup barunya tanpa kita, yaitu dengan berpikir sederhana! Mereka menyikapi perpisahan dengan sedikit melibatkan perasaan. Kesedihan tertutupi dengan pandangan bahwa mereka mau tak mau harus segera melanjutkan hidup, daripada sibuk menangisi keadaan dan membuka kenangan baik-buruk bersama pasangan seperti yang perempuan lakukan. Nah, uniknya lagi, menurut Matthews, makin patah hati laki-laki, makin besar pula kemungkinannya mengalihkan perhatian dari si mantan dengan cepat mencari pengganti, menutupi rasa kehilangan yang sangat besar.

So, laki-laki juga bisa merasa hancur, apalagi orang yang meninggalkannya sangat dicintai dan diharapkan menjadi pendamping mereka di masa depan. Seperti kata Krissandi (28, store manager), “Mungkin cuma cara menyikapi dan mengekspresikan rasa kehilangan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Buatku, perasaan kehilangan tidak harus ditunjukkan. Lebih baik memulihkan hati dengan menyibukkan diri, tapi salah kalau kami dibilang gampang melupakan orang yang kami sayang. Realistis mungkin lebih tepat.”

Laki-laki mengandalkan pikiran, sehingga ia akan mengutamakan logika daripada diam meratapi perasaannya yang terluka. Mereka memang terbentuk demikian. Mengapa saat perempuan patah hati hampir semua orang tahu, sementara seakan tak ada yang berubah dari hidup seorang laki-laki? Itu karena perempuan cenderung mengekspresikan perasaannya secara jelas, bisa lewat social media, cerita ke orang-orang terdekat, sampai pasang mimik muka terpuruk berminggu-minggu. Sementara laki-laki? Mereka dianugerahi kemampuan untuk mengontrol diri dan tak mudah terbawa emosi.

Sudah jelas kan, sekarang? Seberapa dalam perasaan seseorang tak akan pernah bisa diukur dengan bagaimana dia bersikap, walaupun untuk mengungkapkan perasaan dibutuhkan tindakan nyata. Faktanya, kebanyakan laki-laki memilih memendam perasaan mereka dan mengalihkan perhatian ke hal lain ketika dirasa perasaan mendalam itu tak ada gunanya lagi. Berpikir sederhana terbukti membawa mereka ke situasi yang lebih baik pascaputus.

Next

Laki-laki beruntung memiliki sifat bawaan itu, tapi bukan berarti kita tak bisa belajar dari mereka, kan? Kita juga bisa berpikir sederhana, menggunakan logika dan sedikit mengurangi keterlibatan perasaan ketika menghadapi perpisahan. “Tak ada salahnya mencoba berpikir sederhana, baik malah, karena pada dasarnya apa yang kita rasakan adalah pilihan kita sendiri. Meskipun tak mudah menerima keadaan sekaligus memaafkan semua yang sudah terjadi, tak rugi memperbanyak aktivitas sosial agar kita tak merasa sendiri, karena begitu menyendiri, pikiran negatif dan kemarahan terus muncul,” ungkap psikolog sekaligus dosen UNM Eva Meizara Puspita Dewi.

Melogikakan perasaan, berpikir sederhana sambil mencari makna dari perpisahan kalian, pasti lebih bermanfaat untuk diri sendiri. “Satu hal lagi, yang terpenting ingat Tuhan dan takdir,” tutup Eva. Ehm, kalau hubunganmu dengan si dia benar-benar berakhir, artinya bisa siap-siap kedatangan “tamu hati” yang baru. Sederhana, kan?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading