Sukses

Lifestyle

Latihan Mengenali Perasaan Sebelum Melangkah Lebih Jauh

Jakarta Dalam hidup yang penuh warna abu-abu ini, seringkali kita merasakan hal yang ‘tidak sesuai rencana’. Misalnya, kamu berkenalan dengan seseorang yang menarik lalu kalian berkencan dan semuanya berjalan lancar. Dia baik, lucu, pintar dan menyenangkan. Tetapi, ada yang aneh, ada yang perlu dianalisa. Perasaanmu sendiri. Kamu sebenarnya gimana sih sama dia?
Biarpun mungkin tanda-tanda yang akan saya jabarkan di bawah ini ada yang tidak relevan, atau tidak valid untukmu, tetapi mungkin bisa membantumu menganalisa perasaanmu sendiri. Syaratnya hanya satu: jangan menyangkal!

1. Ketika ditanya, “Gimana percintaan?” oleh temanmu, kamu malah sibuk memikirkan Ryan Gosling dibanding Si Teman Kencanmu itu.

2. Dia mengirimkan pesan untukmu via WhatsApp, tetapi kamu selalu menomorsatukan TV series yang sedang kamu tonton.

3. Ketika sedang makan malam dengannya, kamu malah sibuk cuci mata.

4. Kamu tidak ingat hal-hal kecil yang dia pernah ceritakan. Kamu bahkan sudah bertanya soal film favoritnya lebih dari tiga kali. Padahal, sebelumnya belum ada yang pernah mencap kamu sebagai ‘Si Pikun’. Kamu memang tidak menganggap hal-hal itu penting untuk diingat saja.

5. Ketika temanmu memintamu untuk mendeskripsikannya, kamu menjawab dengan, “Pendengar yang baik. Wawasannya luas.”

6. Dia mengajakmu untuk bertemu dengan teman-temannya dan kamu nyaris bertanya, “Ada yang cakep, nggak?”

7. Kalian sudah dua bulan berkencan dan kamu belum ada dorongan untuk memperkenalkannya dengan sahabatmu.

8. Saat kamu ‘menemukan’ kekurangannya, mendadak ingatanmu akan kelebihan-kelebihannya selama ini langsung menyublim.

9. Kamu masih terobsesi dengan mantanmu.

10. Kamu masih sering merengek ke teman-temanmu, “Cariin gue pacar, dong.”
 
Nah, bila tanda-tanda di atas membuatmu merasa kesal atau malu karena ‘Ih, kok benar, sih?’, berarti kamu sebenarnya tidak punya perasaan lebih dengan siapapun orang yang sedang dekat denganmu itu. Ya, secara kriteria dia masuk sekali, dan bahkan kamu yakin ibumu akan senang dengannya. Tetapi, siapa yang sebenarnya menjalani hubungan, kamu atau ibumu? Mungkin kamu pernah mendengar tentang ‘friendzone’ dan bahwa jumlah korbannya terus bertambah dari tahun ke tahun. Menurut saya, terminologi friendzone itu muncul karena banyaknya orang yang tidak mau jujur dengan dirinya sendiri. Kalau tertarik, ya tertarik. Tidak, ya tidak. Tidak ada yang salah dengan ketidaktertarikanmu terhadap orang yang baik hati dan menyenangkan. Mungkin dia bukan tipemu.

Atau mungkin Cupid sedang cuti panjang.

Kemungkinannya banyak sekali. Tetapi saran saya, di tengah hidup yang penuh kemungkinan, cobalah berusaha lebih keras untuk mengenali perasaanmu sendiri.

Ketika kamu sudah sadar kalau sebenarnya memang kamu tidak suka dengannya, kamu tidak bisa lari dari step berikutnya, yaitu: tunjukkan ketidaktertarikanmu. Ya, tidak hanya perasaan suka yang perlu ditunjukkan. Tidak ada yang ingin disebut sebagai ‘Si Tukang Gantungin Orang’ atau ‘Si Nggak Mau Kehilangan Fans’ kan?
 
Don’t we all deserve to know if we are liked or disliked by the one we like?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

    What's On Fimela
    Loading