Sukses

Lifestyle

True Story! Tak Cuma Prestasi, Kisah Cinta Pasangan Altet Susi Susanti-Alan Budikusuma juga Melegenda

Fimela.com, Jakarta Tuhan memang telah menyiapkan orang-orang "seperti kita" untuk menjadi jodoh kita. Tak heran kalau kita menemukan kenyamanan pada orang yang sedikit banyak mirip seperti diri kita sendiri. Entah itu fisiknya, latar belakangnya, sifatnya, hobinya, maupun pekerjaannya.

Bukan cuma artis saja lho yang bisa jatuh cinta dengan sesama artis karena terlibat cinlok setelah menghabiskan banyak waktu di lokasi syuting, dengan pola yang sama, para atlet pun demikian.

Kamu pernah dengar kisah Susi Susanti dan Alan Budikusuma, dua atlet bulu tangkis yang dijuluki si 'pengantin Olimpiade' karena prestasi sekaligus kisah cintanya? Nah, kisah cinta mereka ini tergolong unik meski berangkat dari hal yang sama dengan pasangan pada umumnya; kesamaan minat, hobi, pekerjaan.

Lantas, apa yang membuat mereka unik? Tentu saja puncak prestasi yang mereka raih dan mereka persembahkan bersama untuk bangsa Indonesia di bidang yang mereka geluti; bulu tangkis.

Susi Susanti dan Alan Budikusuma adalah contoh relationship goals yang paripurna. Punya satu minat, pekerjaan, hobi yang sama, lalu saling mendukung untuk mencapai titik terbaiknya. Hubungan pun berjalan sebagaimana mestinya. Hmm, bikin kagum kan kisah cinta pasangan atlet ini?

Susi Susanty-Alan Budikusuma Sebelum Jadi Pengantin Olimpiade

Pasangan atlet Susi Susanti dan Alan Budikusuma memang jadi melegenda berkat meraih medali emas bersama di Olimpiade Barcelona 1992. Namun hubungan mereka sebenarnya telah terjalin sejak 1988. Cinta yang tumbuh di antara tak luput disebut-sebut sebagai penghalang karier, karena itu di awal-awal hubungannya, banyak yang menentang mereka termasuk orang tua. Kendati demikian, Susi dan Alan tak menyerah.

Mereka memiliki menjalani hubungan diam-diam meski dukungan tetap mengalir deras bagi satu sama lain. Susi dan Alan bertekad untuk membuktikan bahwa kekhawatiran orang-orang terhadap karier mereka selama ini salah. Caranya, dengan menunjukkan bahwa mereka tetap bisa berprestasi. Hanya saja, sebagai pasangan mereka harus tahan mendengar perkataan orang yang mengambinghitamkan hubungan mereka saat mengalami kekalahan di pertandingan.

Kerja keras tak pernah mengkhianati. Di Olimpiade Barcelona tahun 1992, Susi Susanti berhasil memenangkan medali emas dari bulutangkis kategori tunggal putri. Di momen yang sama, Alan Budikusuma pun mengamankan medali emas untuk Indonesia dari kategori tunggal putri. Prestasi yang mereka torehkan di tingkat dunia tersebut adalah yang pertama bagi Indonesia, tak heran kalau mereka jadi pasangan yang melegenda.

Dihadapkan Pada Dua Pilihan Sulit

Hari-hari setelah itu berjalan seperti biasa bagi mereka. Susi dan Alan tetap menorehkan prestasi, hubungan pun tetap terjalin hingga di 1997 mereka memutuskan untuk menikah, namun lagi-lagi keputusan mereka dipertanyakan.

Susi dan Alan pantang mundur. Sejauh itu mereka telah berhasil membuktikan kalau hubungan mereka tak sedikitpun menghambat prestasi, menikah pun seharusnya tak menjadi masalah. Susi dan Alan memutuskan menunda momongan sampai dua tahun setelah pernikahan karena beberapa event olahraga masih mereka kejar. Namun, di tengah perjalanan Susi dinyatakan hamil.

Ia pun dihadapkan pada dua pilihan; lanjutkan perjuangan sesuai target tapi mengorbankan buah hatinya, atau cukupkan perjuangan sampai di situ dan hidup dengan penuh syukur atas segala nikmat yang telah ia terima.

Pasti berat bagi Susi untuk memutuskan dua hal tersebut, tapi hidup memang selalu tentang pilihan, kan? Setelah pertimbangan panjang, Susi pun memutuskan untuk memilih janinnya dan menghentikan perjalanan sampai situ. Ia pensiun dan hidup sebagai seorang ibu dan istri sepenuhnya. Keputusan yang berat, namun tak sedikitpun disesalinya hingga kini.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading