Sukses

Lifestyle

Arief Yahya bicara soal strategi industri pariwisata Indonesia di IdeaFest 2018

Fimela.com, Jakarta Setelah dibuat bangga oleh ide-ide kreatif anak-anak bangsa yang masih muda di hari pertama, kini giliran Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya yang berhasil memukau para pengunjung. Pasalnya, di hari kedua IdeaFest 2018 pada Sabtu (27/10) kemarin, Arief bercerita mengenai betapa cepatnya pertumbuhan indsutri pariwisata Tanah Air belakangan ini. 

Arief yang pada saat itu didampingi Journalist Andy F. Noya membeberkan beberapa keunggulan pariwisata Indonesia dari berbagai sektor. Salah satunya, pertumbuhannya yang cepat menurut World Travel & Tourism Council (WTTC). Data yang dikeluarkan tersebut menunjukkan pertumbuhan pariwisata Indonesia menempati urutan ke-9 di dunia, ke-3 di Asia, dan pertama di Asia Tenggara.   

"Indonesia juga masuk ke dalam Top 20 Fastest Growing Tourism Industry menurut the Telegraph. Rumusnya, pertumbuhan industri tidak boleh lebih rendah dari pasar. Kalau industri yang dipimpun tumbuh lebh rendahh dari market, maka wajib mengundurkan diri," katanya saat di atas panggung. 

Atas keberhasilannya tersebut, Kementerian Pariwisata Indonesia mendapat titel penghargaan terbaik di Asia Pasifik. Namun, menurut Arief, memenangkan sektor industri pariwisata dalam 'ajang' Ekonomi Kreatif ini tidak mudah. Berikut 3 strategi industri pariwisata Indonesia yang dibeberkan pada IdeaFest Conference 2018. 

Strategi pariwisata Indonesia

Pertumbuhan yang lebih tinggi dari pasar regional dan dunia

 

Tahun 2017, pertumbuhan industri pariwisata Indonesia naik 22% sementara pasar regional tumbuh hanya 7% dan pasar global 6,4%. Artinya, pertumbuhan industri pariwisata tiga kali lipat dari pertumbuhan pasar regional dan global. 

Berhasil mengalahkan 2 komepetitor

Arief mengatakan, Indonesia memiliki Malaysia sebagai emotional competitor dan Thailand sebagai professional competitor. Namun, pada tahun 2017 Indonesia berhasil mengalahkan keduanya. Namun, Vietnam masih lebih unggul dengan pertumbuhan 29 persen. 

"Saya selalu bilang, kita boleh kalah namun harus tahu mengapa kalah. Lantas mengapa Vietnam sedemikian baik? Vietnam telah melakukan deregulasi besa-besaran sehingga menjadi investor darling dan tourist darling. 

Contry branding 

 

Dengan strategi pemasaran yang mengandalkan ikon dan momentum, country branding Indonesia kini sudah menempati urutan ke-16 di dunia, dan pertama di Asia Tenggara. Selain dibuatnya video wonderful Indonesia dengan wajah baru yang membuat banyak orang terhanyut, Indonesia juga sudah memasang TVC di berbagai negara dengan memanfaatkan ikon dan momentum yang tepat. 

"Seperti memasang di kapal-kapal ferry ke Malaysia, bus stop Singapura, serta juga memasang di Time Square New York," katanya.

Meskipun hanya 300 ribu orang Amerika yang datang berkunjung ke Indonesia, namun ada 25 juta orang dari berbagai negara yang mengunjungi Time Square di NYC setiap tahunnya. Selain itu, TVC juga dipasang di Eropa pada saat World Travel Mark November lalu, dan di Rusia pada saat Piala Dunia. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading