Sukses

Lifestyle

Waspada Pembengkakan pada Tubuh, Bisa Jadi Itu Ciri Gangguan Ginjal Pada Anak

Fimela.com, Jakarta Berawal dari usus buntu, kemudian tiba-tiba terdapat benjolan berwarna ungu, lalu lupus gadis manis berusia 14 tahun, Viara Hikmatun Nisa akhirnya mengalami gangguan ginjal.

“Awalnya usus buntu, tapi setelah operasi 6 bulan kemudian kembung lagi. Dari Situbondo operasi usus buntu. Setelah itu kembung lagi dan ada pelengketan usus. Ada kaitannya dengan operasi awal. Akhirnya kembung lagi saya bawa ke malang 2011. Di malang pelengketan usus. Ada 70 cm dioperasi karena ususnya menghitam. Dan jaitannya lepas,” ujar sang ayah Saihul Hadi.

Setelah kontrol kembali, barulah ketahuan jika Viara mengalami gagal ginjal. “Setelah selang 2 minggu pulang dari icu 50 hari, kemudian difonis gagal ginjal,” ujarnya.

Menurut Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A (K), mungkin tidak ada kaitannya dengan usus buntu dan lupus. Namun ketika Viara operasi berulang dan keadaanya menurun. Lupus itu penurunan imun. Itulah yang terjadi ketika operasi yang berulang.

“Awalnya mungkin ada lupus dan akhirnya membuat tubuh penurunan imun. Ada dehidrasi, ada kondisi yang menyebabkan ginjalnya terganggu,” ujarnya.

Gejala gangguan ginjal pada anak

Dr. Eka mengatakan gejala seminimal apapun itu harus diatasi. Seperti Anak yang perkembangan berat badannya tidak sesuai dengan anak sehat pada umumnya, harus diperhatikan.

Selain itu, orangtua mesti mencurigai bila sudah terlihat gejala gangguan ginjal pada anak seperti mengalami pembengkakan pada tubuhnya.

"Mata dan kaki bengkak. Bengkak itu simetris antara bagian kanan dan kiri," ujar Staf Divisi Nefrologi - Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM tersebut. kAdanya darah dalam urin, baik makroskopik (kasat mata) atau mikroskopik (tidak kasat mata), yang disebut hematuria harus diwaspadai. Terjadi proteinura, peningkatan pengeluaran protein melalui urin. Selain itu, terjadi penurunan produksi urin atau oliguria. Serta anak mengalami hipertensi.

"Namun yang patut diperhatikan adalah anak tetap diberikan obat agar mencapai nilai normal. Dan obat hipertensi tidak merusak ginjal," paparnya.

Gejala lain yang harus diperhatikan

Jika gejala gangguan ginjal pada anak tidak terdeteksi sejak dini dan tidak ditangani segera, maka pada saat dewasa kondisinya akan mengarah ke gagal ginjal yang perlu diobati dengan metode transplantasi ginjal atau perawatan penyaringan darah.

Umumnya tanda dan gejala gangguan ginjal adalah :

• Mual dan muntah

• Hilangnya napsu makan

• Perasaan lemah dan lesu

• Sesak napas

• Sakit perut

• Masalah mulut

• Frekuensi buang air kecil meningkat, terutama di malam hari

• Mati rasa, kesemutan, terbakar kaki panas dan tangan

• Kram otot dan kejang otot

• Gangguan tidur

• Kulit gatal

• Menurunnya ketajaman mental

• Tekanan darah tinggi yang sulit dikontrol

• Nyeri pada dada karena penumpukkan cairan di sekitar jantung

• Pembengkakkan pada pergelangan kaki dan tangan

"Sebaiknya datang lebih awal untuk mencegah anak menjadi gagal ginjal sehingga membutuhkan cuci darah. Lakukan pemeriksaan laboratorium, seperti darah lengkap, ureum, elektrolit, profil lipid, dan urin lengkap. Kemudian, pencitraan, yakni USG, CT-Scan, dan MRI, juga biopsi ginjal," tutup dr. Eka.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading