Sukses

Lifestyle

Au Lorun (Aku Menenun), Film Inspiratif Perjuangan Wanita Flores

Warisan leluhur yang kini kian marak di panggung fashion adalah kain tenun yang berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur. Namun apakah Anda tahu bagaimana proses pembuatan tenun tersebut? Bila Anda ingin menambah pengetahuan mengenai pembuatan tenun serta bagaimana kehidupan para wanita penenun, film Au Lorun (Aku Menenun) bisa jadi tontonan wajib Anda.

Film dokumenter yang disutradarai oleh Dodid Wijanarko ini ingin mengangkat kain tenun melalui cara pembuatannya. Selain itu, film Au Lorun juga menampilkan sosok-sosok yang berjasa di balik sehelai kain yang indah.

"Sepanjang perjalanan saya sebagai dokumenter banyak cerita menarik tentang Indonesia, salah satu yang menarik buat saya yaitu Flores dan tenun ibu Alfonsa, secara tidak langsung saya menyadari mereka adalah penjaga heritage negeri ini," kata Dodid saat ditemui dalam konferensi pers Plaza Indonesia Film Festival di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Mei 2015.

Foto: dok. Vemale

"Tidak semua ibu-ibu di sana bisa memintal kapas menjadi benang. Saya rasa mereka kalau tidak berjuang dengan memperjuangkan cara tenun pasti bakal hilang heritage. Selain itu mereka harus masak dan harus ke ladang. Perjuangan ibu-ibu inilah yang harus saya angkat dan yang tidak pernah terlihat oleh semua orang," jelasnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, Mesty Ariotedjo dipilih karena selain cantik ia juga punya perhatian yang cukup besar mengenai Flores. "Pemain saya bawa dari Jakarta, Mesty Ariotedjo. Ia secara fisik cantik, dan juga dokter serta model. Mesty ke Flores sebagai pendatang dari kota yang belum tahu tenun itu seperti apa. Dengan Mesty sebagai pemeran dapat menjadi mata penonton yang tahu tenun Flores tapi kehidupan para pembuatnya tidak sebagus dengan tenunnya," ucap Dodid.

Selain Mesty Ariotedjo, film Au Lorun dibintangi juga oleh Alfonsa Elisabeth. Alfonsa mengatakan bahwa selama proses pembuatan film ini banyak ibu-ibu disana yang bisa berbahasa Indonesia dengan lancar dan mengerti jalan ceritanya sesuai dengan karakter mereka masing-masing.

"Kami sangat berterima kasih sekali dengan film Au Lorun. Walau kecil proses produksinya tapi dampaknya sangat besar sekali. Walau kami orang kampung tapi berbahasa Indonesia sangat lancar, dan kami bisa membaca cerita. Selain menenun kita ibu-ibu juga bisa menyanyi, bermain musim dan bisa memasak. Seperti itulah kegiatan yang biasa kami lakukan untuk para wisatawan dan student yang datang ke Flores," tambah Alfonsa dalam kesempatan yang sama.  

Untuk pertama kalinya film Au Lorun (Aku Menenun) ditayangkan di Plaza Indonesia Film Festival (PIFF) dan telah menjadi special screening. Bila Anda ingin menonton film mengenai sisi wanita lainnya, saksikan di Plaza Indonesia Film Festival dari tanggal 26-29 Mei 2015 di XXI Plaza Indonesia. Catat tanggalnya, ya Ladies!

 
(vem/yun/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading