Sukses

Lifestyle

Bahagianya Menikah Saat Masih Kuliah

Menikah saat masih kuliah? Hmm, bagi sebagian orang, keputusan ini dianggap terlalu ceroboh. Tapi bagi sebagian orang lainnya, keputusan ini bisa jadi keputusan yang paling tepat dalam hidup.

Ladies, apakah Anda punya rencana untuk menikah saat kuliah? Atau malah saat ini Anda sudah menikah dengan tetap menjalankan kewajiban sebagai seorang mahasiswi? Pernikahan tidak bisa diputuskan secara sembrono. Perlu ada berbagai pertimbangan yang dilakukan. Saat seseorang memutuskan menikah saat masih kuliah, pasti ia juga sudah memikirkan semua risiko serta suka dan duka yang ada.

Sebelum membahas rintangan dan hambatan menikah saat masih kuliah, yuk kita ungkap dulu bagaimana menikah saat kuliah bisa memberikan kebahagiaan sendiri.


Bisa belajar saling mendewasakan diri.
Mengatur waktu kuliah dan urusan rumah tangga adalah tantangan sendiri. Belum lagi jika ada tugas dan ujian kampus, kemampuan mengatur waktu sangatlah diperlukan. Dari sini, sebagai pasangan muda yang masih punya kesibukan kuliah, mau tak mau belajar untuk jadi orang yang lebih dewasa. Bagaimana untuk tetap tenang dan fokus meski ada banyak hal yang dilakukan. Juga bagaimana agar semuanya bisa beres tepat waktu dengan masalah seminimal mungkin.

Lebih punya banyak waktu untuk saling mengenal.
Usia masih sama-sama muda, maka ada banyak waktu untuk makin dekat dan intim. Kita pun lebih mudah menerima pasangan dengan semua kekurangan dan kelebihan yang ia punya. Awalnya sulit, tapi seiring berlalunya waktu maka ikatan cinta  yang dibangun bisa makin kuat.

Lebih bahagia.
Kenapa bisa lebih bahagia? Karena kita sudah punya pasangan hidup yang akan selalu mendukung kita. Saat kita gagal atau mendapat hasil ujian yang tak sesuai harapan, kita punya seseorang yang akan selalu mendukung dan menyemangati kita. Ketika kita berjuang meraih sebuah impian, kita akan selalu bisa memompa semangat dalam diri karena kita sudah didampingi orang yang mencintai kita.


Rintangan-rintangan menikah saat kuliah juga ada sendiri. Mulai dari masalah emosi yang mungkin belum matang, persoalan ekonomi, dan juga kematangan dalam proses berpikir. What do you think about it, Ladies?

"Marriage: a book of which the first chapter is written in poetry and the remaining chapters written in prose."  Beverly Nichols

Setiap orang memang punya keputusan dan pertimbangan masing-masing tentang kapan waktu yang tepat untuk menikah. Toh, pada akhirnya yang menjani hidup adalah kita sendiri. Tapi apapun keputusan yang kita buat, tetap pertimbangkan semua hal yang mungkin terjadi ya, mulai dari keuntungan hingga kerugiannya.



(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading