Sukses

Lifestyle

Masih Banyak Hal Penting untuk Diutamakan, Urusan Pacar Jadi Nomor Kesekian

Kapan punya pacar adalah pertanyaan yang selalu dilontarkan oleh hampir dari semua orang yang saya kenal. Sebagai mahasiswa rantau, tentu saya hanya pulang beberapa kali saja karena terpenjara oleh tugas kuliah dan pekerjaan. Keluarga, teman lama, rumah adalah hal yang sangat dirindukan bagi anak rantau, tapi tidak dengan pertanyaan tersebut. Tidak hanya bertemu keluarga dan teman lama, mantan pacar pun akan saya temui ketika pulang kampung. Di manapun dan kapan pun ketika mereka bertemu saya, pertanyaan yang sama pun selalu dilontarkan.

Sebenarnya saya tidak begitu paham tentang statement yang menyatakan bahwa ketika umurmu sudah menginjak kepala dua dan belum mempunyai pasangan, maka akan susah untuk mendapatkannya karena auranya sudah berbeda. Mencoba mengabaikan tapi, ada benarnya juga.

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/keenan constance

Tiga tahun merantau demi pendidikan, sebenarnya saya tidak terlalu fokus untuk mencari pacar. Banyak yang mengira bahwa saya adalah seorang yang memiliki level tinggi, pemilih, tertutup, hingga tidak memiliki pasangan sampai sekarang. Bukannya pemilih, bukannya memiliki level tinggi, dan bukannya tertutup, tapi ngerasa kalau ini belum saatnya. Ada yang mendekat tapi memang hanya main-main saja, hanya mampir saja, dan belum dapet feel sama orang yang berusaha mendekat, jadi lebih baik tidak daripada harus menyakiti dan menyiksa diri sendiri. Biarkan Allah yang mengatur, jodoh akan datang tepat pada waktunya.

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/sicong li

Karena terlalu lama sendiri, memang terkadang merasa sepi. Dalam hati ingin mencari, tapi lagi-lagi hanya perasaan sesaat. Seolah pikiran dan perasaan tiba-tiba teralihkan oleh passion. Tapi entah mengapa, selama hidup jauh dari keluarga, saya jadi banyak belajar tentang arti kehidupan. Tidak hanya tentang mencari uang untuk biaya hidup sendiri, tapi juga untuk mengatur waktu dan lebih fokus untuk mencapai my goal to be a successful woman and make my parents proud of me. Biar nggak sia-sia merantau dan hal itu yang membuat saya jadi mengesampingkan pacaran.

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/qi bin

Karena itu saya berkompromi dengan diri saya sendiri untuk lebih berfokus kepada masa depan, untuk membanggakan orangtua dan meringankan beban hidup mereka. Meskipun pertanyaan kapan punya pacar selalu dilontarkan, lama kelamaan saya terbiasa dan menyerahkan keputusan sepenuhnya di tangan Allah karena jodoh adalah rahasia-Nya. 

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading