Sukses

Lifestyle

Pria yang Sering Menyimpan Handphone di Saku Celana, Memiliki Kualitas Sperma Buruk

Fimela.com, Jakarta Setelah menikah, memiliki momongan memang hal yang ditunggu oleh setiap pasangan. Namun, tidak sedikit para pasangan yang sudah bertahun-tahun menikah belum dikaruniai seorang anak.

Gangguan kesuburuan menhadi salah satu alasan terjadinya kegagalan satu pasangan untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual yang benar selama satu tahun tanpa memakai kontrasepsi.

dr. Beeleonie, BMedSc, SpOG(K) mengatakan, masalah gangguan kesuburan bukan hanya menjadi salah perempuan. Melainkan suami pun bisa menjadi faktor gangguan kesuburan.

“Faktor suami istri atau kombinasi keduanya dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Yang termasuk dalam faktor istri adalah gangguan pematangan sel telur, sumbatan saluran telur atau gangguan pada rahim dan indung telur. Sedangkan yang termasuk dalam faktor pria adalah masalah sperma,” paparnya saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.

dr. Beeleonie menjelaskan, faktor perempuan lebih beragam seperti gangguan kematangan sel telur, indung telur terdapat kista, rahim terdapat polio, atay tuba falopi tersumbat dan infeksi.

Sedangkan pria, jelas masalahnya pada sperma yang berfungsi untuk membuahi sel telur pada perempuan. Oleh karenanya sperma yang buruk membuat kehamilan gagal.

Sperma yang buruk, dr. Beeleonie mengatakan dapat terjadi karena gaya hidup seperti sering merokok, menaruh gedget di kantong celana, sering main leptop.

“Produksi sperma di testis. Apabila suhu tinggi dan testis tidak menggantung, maka akan sulit membentuk sperma. Menggantung agar suhu lebih dingin. Pokoknya pria yang bekerja sering terpapar panas, contohnya main laptop atau seorang chef yang sering terpapar panas,” tambahnya.

Penanganan

dr. Beeleonie, pun mengatakan agar tidak terjadi gangguan kesuburan sebaiknya melakukan hubungan benar dan teratur. Seperti 2-3 kali perminggu. Serta mengosumsi makanan bernutrisi.

Atau cara mudah dan simple melakukan pemeriksaan sperma. “Lihat jumlah, bentuk, dan geraknya. Jumlah: konsentrasi sel sperma per cc air mani dan harus dilihat dengan mikroskop. Bentuk: sperma harus ada kepala, badan, dan ekor ahar visa berenang cepat utk mencapai sal telur. Gerakan: sperma diam tidak bisa. Kerusakan dna jangan sampai 30 persen,” paparnya.

Sekretaris Jenderal Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K), MPH juga menjelaskan, pasangan suami istri pun harus mempersiapkan kehamilan sejak tiga bulan sebelumnya. “Tak ada lagi istilah hamil mendadak atau istri baru mengetahui dirinya hamil setelah usia kandungan sudah beberapa bulan,” tutupnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading